GUBUK | Gudang Buku Kristen Online


Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK

Bab 8 -- Pertanyaan 1

Adakah dosa yang selama ini Anda remehkan? Apa konsekuensi yang Anda tanggung karena Anda meremehkannya?

Fransiskus Krismayandri Ekaristi Kadang Tubuh ini 'lemah' sehingga persekutuan denganNya menjadi berkurang..sehingga kita harus dikuatkan kembali untuk dapat menjadi 'kuat' dalam bersekutu denganNya. Konsekuensinya dalam menjalani 'langkah' kita merasa ada yang kurang dan menjadi beban serta terkadang kita mendapat 'tegoran' secara tidak langsung.

Dedy Yanuar: Biasanya dosa yang diremehkan itu adalah dosa yang tidak dianggap lagi sebagai dosa. Saya kemarin2 dapat teguran dari seorang teman bahwa dalam berjualan itu tidak boleh pilih-pilih, atau membeda-bedakan harga. Mungkin kita semua sudah tidak asing dengan istilah "Harga Teman" dan "harga normal" itu pasti beda. "harga teman" pasti menjualnya lebih murah. Betul?
Sejak saat itu, kini mau temen deket sekalipun, mau beli barang sama saya tetep pakai harga normal. Nggak ada kelebihan, mau temen deket atau konsumen biasa, harganya tetap sama.
Jujur melakukan hal itu tidak mudah. karena mental atau pola pikir kita sejak kecil seperti itu. Kalau bisa dapat lebih murah, dan beli sama teman, pasti kita akan minta "harga teman" ke teman kita itu. andaikan kita tidak minta pun, sebagai teman yang dekat, pasti kita akan dikasih diskon atau harga spesial yang lebih murah.

Owen, John. Mematikan Dosa. Surabaya: Momentum

Moderator: Theresia S. Setyawati

Bab 7 -- Pertanyaan 2

Bahaya apa yang akan timbul ketika kita mengabaikan karya Roh dalam menolong kita mematikan dosa?

Poedjo Soetrisno: Dengan kekuatan diri sendiri mustahil Kita manusia yang telah berdosa dapat mematikan dosa , setuju dengan jawaban Bp joseph Xie kita sangat mudah ditipu Iblis sehingga kita harus mengandalkan Roh Kudus untuk menolong kita mematikan Dosa. Bukankah Roh Kudus telah dijanjikan Tuhan Yesus untuk menolong kita mematikan dosa.

Fransisca Dwi Hapsari: Manusia akan mengalami kelemahan rohani dan akan semakin jatuh dalam dosa.

Okti Nur Risanti: Jatuh dalam kesia-siaan dari segala kesia-siaan alias tidak mungkin dapat mematikan dosa, dan akhirnya menyerah pada kuasa dosa.

Owen, John. Mematikan Dosa. Surabaya: Momentum

Moderator: Theresia S. Setyawati

Bab 7 -- Pertanyaan 1

Tindakan utama apa yang harus diambil seseorang agar mampu mematikan dosa?

Parulian Simarmata: Tindakan pertama adalah iman kepada Yesus kristus (menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat) dengan mentaati dan setia dengan Firman-Nya atau seturut dengan Kristus yang akan memenuhi hati kita dengan Roh Kudus untuk menyertai kita selalu dan menolong kita untuk mematikan dosa.

Treesje Mege: Saya sudah menjawab diatas "Relasi yg intim dgn Yesus"...artnys kita adalh org yg sudah percaya injil dan semakin memperat hunungan dengan Yesus sehingga tak ada tempat bagi dosa untuk mengendalikan kita.

Adiana Yunita: Dipersatukan dengan Kristus dengan menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi.

Owen, John. Mematikan Dosa. Surabaya: Momentum

Moderator: Theresia S. Setyawati

Bab 6 -- Pertanyaan 2

Apa yang harus kita bereskan untuk mendapatkan keberhasilan dalam perlawanan dan pertempuran kita melawan dosa yang tinggal di dalam hati sesuai uraian penulis di bagian akhir bab ini? Mengapa?

Arief Kristianto: menurut saya, yg terpenting adalah terus berpaut pada kristus, kristus akan memampukan kita mengalahkan dosa dg kekuatan roh kudus. pasti mustahil kalau kita berusaha melawan dosa dg kekuatan sendiri krn kita ini daging yg sdh dikuasai dosa.

Feronica Se: yang harus dibereskan dalam perlawanan dan pertempuran untuk melawan dosa yang ada dalam hati, kita harus mematikan akar keinginan tersebut yg ada di dalam pikiran kita dengan kuasa Roh Kudus. Karena jika tidak, maka ia yg akan akan mempengaruhi kita. Termasuk perasaan/kehendak, perkataan dan juga tingkah laku kita.

Owen, John. Mematikan Dosa. Surabaya: Momentum

Moderator: Theresia S. Setyawati

Bab 6 -- Pertanyaan 1

Dari ketiga hal yang dicapai oleh tindakan dosa yang disebutkan penulis, di manakah posisi Anda sekarang? Apakah sudah berhasil mencapai ketiganya?

AmiDya Tri Agusti: Kalau dikatakan berhasil sih sebenarnya juga belum. Karena jika akan mencapai 1, eh ternyata ada dosa lain yang mengintip. Sehingga harus mulai dari awal lagi. Akan tetapi, saya percaya dalam mencapai ketiga hal tersebut Roh Kudus sangat menolong saya untuk mencapai setiap tahap demi tahapnya. Dan, mengenai masalah posisi, posisi saya ya up and down. Kadang level 1, kadang level 2, kadang turun lagi. Ya begitulah.

Treesje Mege: Semua itu proses pembelajaran. Saya orang yg gampang juga marah , semakin saya mengerti kebenaran dgn pertolongan Roh kudus semakin dikikis . Suatu waktu saya ada yg bentak , saat itu kalau saya mau berdebat artinya saya bukan lagi berada dalam kendali Tuhan tapi di bawa kendali dia yg membuat perasaan saya terpancing untk marah. Saya tetap tdk bereaksi negatif. Saya lega paling tidak saya bisa menang selangkah dalam berperang dengan diri sendiri.

Owen, John. Mematikan Dosa. Surabaya: Momentum

Moderator: Theresia S. Setyawati

Bab 5 -- Pertanyaan 2

Sifat-sifat dosa apakah yang selama ini masih sering menyerang Anda?

Adiana Yunita: Mungkin ada banyak, tetapi yg terpikir oleh saya saat ini adalah kecenderungan untuk menilai orang lain yg secara tdk langsung berarti saya telah menghakimi orang tersebut. Saya menjadi kurang peka dengan dosa saya sendiri. Saya merasa diri saya sudah beres dg dosa2 tertentu, padahal dosa itu sedang bersembunyi dan kapan saja bisa membuat saya jatuh dan mendukakan Allah.

Young Joseph Xie: Sesuai pertanyaannya , buat saya sifat-sifat dosa yang selalu menyerangku adalah sifat kesombongan , merasa diri yang paling mengerti, paling benar, sifat yang mengandalkan kemampuan otak saya dibandingkan kuasa Bapa disurga. Walaupun akhir-akhir ini sudah banyak yang berubah.

Owen, John. Mematikan Dosa. Surabaya: Momentum

Moderator: Theresia S. Setyawati

Bab 5 -- Pertanyaan 1

Dalam bab kelima ini, penulis menjelaskan tentang lima hal yang bukan merupakan makna mematikan dosa. Apakah Anda pernah terjatuh dalam pemikiran tersebut? Bagaimana Anda bisa terlepas dari jebakan tersebut?

Parulian Simarmata: Saya sudah menyadari hal ini sebelumnya dan saya tidak terjebak dalam hal ini, walaupun saya sudah berusaha untuk seturut dengan Kristus dipertobatan saya. Walaupun diperbuatan dan tingkah laku saya sudah bertumbuh hari demi hari semakin kristiani tetapi tetap saja dosa menyerang hati dan pikiran saya untuk keinginan duniawi kedagingan. Dosa selalu menyerang dari sisi hal-hal atau apa-apa yang berupa kesenangan saya, walaupun saya sudah berusaha untuk mematikannya tetapi siang malam hati dan pikiran saya selalu untuk kembali terjun untuk merasakan kembali kesenangan itu. Cara saya untuk melepaskan atau menangkal serangan/jebakan ini adalah saya mendengar suara hati saya, kalau itu untuk kemuliaan Tuhan berarti itu suara Roh Kudus dan saya melakukannya, Bila hal itu tidak untuk memuliakan Tuhan berarti itu suara iblis yang menjerumuskan kedalam dosa maka saya tolak dan tidak melakukannya. Saya merasakan pertolongan Roh Kudus selalu didalam melawan godaan dosa yang menyerang. Dan ini saya ajarkan ke Anak Sekolah Minggu di kelas saya untuk peka mendengar suara Roh Kudus didalam hati dan menolak suara iblis yang tidak bertujuan untuk memuliakan Tuhan. Pastilah suara hati akan keluar sebelum kita berbuat. Saat menjelaskannya saya perhatikan Anak Sekolah Minggu, bahwa mereka menyimak dengan seksama akan kesaksian hidup yang saya bagikan. Semoga menjadi kenyataan/terwujud di dalam kehidupan Anak Sekolah Minggu yang saya didik.

Suratman Aripin: Dari ke-5 penjelasan penulis yang bukan merupakan makna mematikan dosa, saya pernah memliki konsep bahwa sudah mencabut dosa dari dalam hati saya. saya berpikir saya sudah menang atasdosa tersebut dan tidak mungkin jatuh lagi sehingga saya menjadi kurang waspada dan akibatnya saya terjatuh lagi, padahal Rasul Paulus mengingatkan kita bahwa kita belum sempurna. Lalu konsep saya yang keliru mengenai mematikan dosa adalah saya tidak melakukan dosa karena rasa takut akan akibat dosa. Saya diingatkan kalau saya tidak melakukan dosa bukan karena ada/takut akibat dosa, tetapi merupakan suatu hal yang wajar sebagai orang yang sudah menerima pengampunan dan didamaikan dengan ALLAH BAPA.

Owen, John. Mematikan Dosa. Surabaya: Momentum

Moderator: Theresia S. Setyawati

Bab 1 -- Pertanyaan 1

Sebutkan tiga kunci yang dibahas penulis mengenai Roma 8:13! Apakah korelasi ketiga kata tersebut?

Decky Arianto Safe Nitbany: Tiga kata kunci dalam Roma 8:13 adalah: JIKA, KAMU dan ROH...korelasi dari ketiga kata ini adalah menunjukkan adanya hubungan sebab akibat...apabila hanya ada kata JIKA dan KAMU maka hal ini tidak akan terjadi. Begitu juga kalau hanya ada kata JIKA dan ROH tanpa ada KAMU juga tidak bisa...ketiga kata ini membentuk satu kesatuan yg utuh utk mendapatkan pengertian yang benar. Karena kalau dipisahkan akan mendapatkan pemahaman/pengertian yang keliru.

Parulian Simarmata: Tiga kata kunci dari Roma 8:13: Jika, Kamu, dan Roh. Jika untuk menjelaskan korelasi antara interaksi yang saling berlawanan antara mematikan keinginan daging/tubuh (akan hidup) dengan hidup menurut keinginanan kedagingan/tubuh (akan mati), Melalui pertolongan Roh, kamu dapat mematikan keinginan tubuh untuk hidup yang kekal, tanpa pertolongan Roh (melalui perbuatan sendiri) adalah kematian.

Owen, John. Mematikan Dosa. Surabaya: Momentum

Moderator: Theresia S. Setyawati

Bab 4 -- Pertanyaan 02

Mengapa orang yang mematikan dosa secara konsisten tidak secara otomatis dapat menikmati hidup yang menyenangkan?

Naomy Mei Fitriyanti: Karena diperlukan ketulusan untuk rela dan berjuang untuk mematikan dosa setiap hari. Kembali bahwa proses itu harus dilakukan setiap hari, bergumul untuk selalu melawan keegoisan untuk tunduk kepada kehendak Allah. Tidak menuruti keinginan pribadi yg lebih condong kepada keinginan daging adlah hal yang sulit dan perlu kerelaan yang penyerahan diri yang total kepada Roh Kudus.

AmiDya Tri Agusti: Sebab mematikan dosa itu sendiri adalah sebuah proses yang panjang. John Owen memberikan ilustrasi bahwa mematikan seperti tanaman obat yang tumbuh di sebuah taman. Jika taman itu disiangi, secara teratur tumbuhan obat itu akan berkembang. Namun, jika gulma dibiarkan, maka tumbuhan itu tidak akan subur, menjadi layu, dan tak berguna. Upaya mematikan dosa seperti membunuh gulma pada tanaman setiap harinya. Jika hari ini saya berhasil membunuh satu gulma saya, saya bahagia. Tetapi, besok menjelang matahari menyingsing, ada lagi gulma yang lain, dan memaksa saya untuk membunuh lagi gulma itu. Hidup yang menyenangkan jika kita berhasil membunuh gulma itu, sehingga tanaman kita subur, tidak layu dan bermanfaat. Ya, mematikan dosa itu proses panjang, tapi dari proses itu ada masa menyenangkan untuk menikmati kemenangan atas dosa ya telah terpatahkan.

Owen, John. Mematikan Dosa. Surabaya: Momentum

Moderator: Theresia S. Setyawati

Bab 4 -- Pertanyaan 1

Sebutkan keuntungan yang kita peroleh ketika kita berhasil mematikan dosa!

Santy Tilestian: Kita bisa hidup bebas merdeka/tidak terikat lagi dengan dosa, mendapatkan damai sejahtera, mengalami pertumbuhan rohani, dan bisa menjadi saksi Kristus -- menyaksikan bagaimana Tuhan menolong kita menang atas dosa.

Treesje Mege: Ada damai dan sukacita dan ketenangan bathin yg tak bisa ditukar dengan apapun, ada kepekaan akan apa yg sedang dan yg akan terjadi,langkah kita tertuntun.

Naomy Mei Fitriyanti: Memperoleh damai sejahtera, dan merasakan betapa luarbiasanya pekerjaan Roh kudus dalam hidup kita, sehingga membuat kita menjadi ingin terus menerus bekerja bersama Tuhan dalam mematikan Dosa setiap hari.

Owen, John. Mematikan Dosa. Surabaya: Momentum

Moderator: Theresia S. Setyawati

Komentar