GUBUK | Gudang Buku Kristen Online


Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK

Bab 5 - Pertanyaan 3 (terakhir)

Tiga pertanyaan Penulis untuk cek apakah makanan menjadi berhala kita:
1. Apakah Anda makan untuk memuaskan kesenangan atau memelihara hidup?
2. Kapan dan mengapa Anda makan berlebihan untuk memuaskan diri?
3. Apakah Anda bersedia berpuasa?
Apa yang Anda pelajari tentang diri sendiri dari 3 pertanyaan di atas?

Poedjo Soetrisno: 1. Pertanyaan apakah makan untuk memuaskan kesenangan atau untuk memelihara hidup , jujur saya jawab tujuan utama tentunya untuk memelihara hidup tetapi banyak kali pemuasan pribadi dari yang kita makan masih sangat kental dalam praktek lebih lebih bila situasinya adalah makan bersama keluarga atau relasi pasti kita memilih yang memuaskan selera .
2. Saya makan berlebih biasa pada waktu Pesta entah perkawinan atau hajatan lainnya ,Saya memuaska diri dan berlebihan karena dalam suasana tersebut makanannya umumnya memang enak dan situasi makannya dalam sukacita .
3. Saya bersedia berpuasa umumnya dikala saya menyadari berat badan saya mengalami peningkatan drastis dan perlu tindakan untuk menurunkan berat badan .

Yang saya pelajari dari ketiga pertanyaan tersebut adalah dengan kemampuan diri sendiri kita pasti gagal mengalahkan berhala makanan ,perlu pertolongan Roh Kudus untuk menginsyafkan kita sebab Roh memang kuat tetapi daging adalah lemah.

Idleman, Kyle. Gods at War. Surabaya: Literatur Perkantas Jawa Timur.

Moderator: Yulia...

Bab 5 - Pertanyaan 2

Mengapa Tuhan memberikan kepada kita lidah? Bukankah berarti menikmati makanan enak itu tidak salah? Lalu, bagaimana agar makanan enak tidak menjadi berhala bagi kita?

Suratman Ariphin: TUHAN memberikan kita lidah untuk bisa menikmati aneka rasa makanan dengan baik. menikmati makanan enak itu belum tentu salah yang menjadi masalah adalah apakah pemberian TUHAN yang baik itu membuat kita menomor sekiankan TUHAN sehingga kita memujanya dan menganggapnya hal itu sebagai yang utama.

Young Joseph Xie: Tuhan memberikan kepada kita lidah ,tidak hanya supaya kita dapat menikmati bermacam- macam rasa, yang lezat maupun tidak lezat.Tetapi juga supaya kita mampu bersyukur atas kecermatan Allah menciptakan manusia dan itu juga menunjukkan betapa kasihnya Allah kepada kita. ketika kita menikmati makanan yang lezat tanpa rasa syukur mengingat akan hal diatas, maka kita sampai pada batas pintu gerbang kuil berhala makanan. Apalagi ketika kita mengejar kenikmatan makan itu , demi kenikmatan itu sendiri, berarti kita sudah memasuki pintu kuil untuk mulai menyembah berhala kelezatan makanan.

Idleman, Kyle. Gods at War. Surabaya: Literatur Perkantas Jawa Timur.

Moderator: Yulia...

Bab 5 - Pertanyaan 1

Bab 5 membicarakan tentang ilah makanan. Bagaimana makanan menjadi berhala bagi manusia? Apa peran makanan bagi orang Kristen?

Feronica Se: Makanan menjadi berhala ketika kita tidak dapat mengekang makanan yang kita anggap nikmat untuk kesenangan indera kita tanpa memikirkan kondisi kesehatan tubuh kita.

Okti Nur Risanti: Makanan jadi berhala ketika itu menjadi suatu pemuas keinginan, nafsu, atau gaya hidup dalam kehidupan seseorang. Orang yang menganut pola pikir "hidup untuk makan", bisa dipastikan menjadikan makanan sebagai berhalanya. Peran makanan bagi orang Kristen sendiri adalah sebagai sumber energi yang disediakan dari Tuhan, untuk menjaga vitalitas dan kesehatan tubuh. Karena makan adalah untuk hidup, maka kita seharusnya memakan makanan yang bergizi, dalam porsi yang cukup (tidak berlebih-lebihan) dan seimbang. Dengan begitu, makanan akan menjadi sarana untuk menjaga kesehatan tubuh, sehingga kita dapat melayani Tuhan dengan maksimal.

Idleman, Kyle. Gods at War. Surabaya: Literatur Perkantas Jawa Timur.

Moderator: Yulia...

Bab 4 - Pertanyaan 5 (Terakhir)

Setiap keputusan penting yang kita ambil akan mencerminkan tanda pengenal status keberhalaan kita. Mari kita mengingat keputusan penting terakhir yang kita ambil akhir-akhir ini, apakah keputusan itu mencerminkan kesetiaan kita kepada Allah? Sharingkan.

Novi Orieni: Ada beberapa keputusan yang membuktikan bahwa saya masih memiliki berhala dalam hati saya. Dan menjadi terus di ingatkan untuk mengkoreksi hati setiap saat dan memangkas setiap berhala yang ada di dalamnya.

Decky Arianto Safe Nitbani: Sebuah pengalaman yg sungguh menginspirasi dengan membaca dan sharing tentang buku ini. Akhir-akhir ini saya sedang mengambil komitmen untuk selalu melayani Tuhan Yesus di manapun saya berada baik di dalam hidup saya dan di lingkungan Gereja.

Idleman, Kyle. Gods at War. Surabaya: Literatur Perkantas Jawa Timur.

Moderator: Yulia...

Bab 4 - Pertanyaan 3

Yosua menawarkan tawaran 'multiple choices' kepada bangsa Israel:
1. Mengikuti allah lama dari seberang sungai Efrat, dari tempat di mana mereka berasal.
2. Mengikuti allah yang mereka jumpai berikutnya, di Mesir, di mana mereka diperbudak.
3. Mengikuti allah lokal, yaitu allah orang Amori yang baru saja dihancurkan oleh Allah yang benar bangsa Israel.
Baru selanjutnya Yosua menyebutkan pilihan terakhir:
4. Mengikuti Tuhan, seperti keluarga Yosua.
Mengapa?

Tejo Jayadi: Pilihan yang dipilih bangsaa Israel akan berdampak pada covenant yang dibuat Allah dengan Abraham, Ishak dan Israel nenek moyang mereka. Yosua menginginkan bangsa Israel yang hidup di tanah Kanaan meniru iman nenek moyang mereka.

Linda Cheang Yue Lin: Mengapanya sudah dijawab dengan jelas oleh rekan-rekan peserta yang lain. Saya melihat, tantangan dan teladan Yosua tsb masih relevan sampai kapanpun karena, ketika manusia memilih untuk menyembah siapa, itu merujuk kepada konsekuensi di kelak kemudian hari. 1 hal yang jelas disampaikan Tuhan kepada bangsa Israel melalui Yosua bahwa Allah menegaskan Dia selalu menyertai mereka, dan kita yang hidup di saat ini yang juga percaya kepada Allah, juga harus yakin dengan ketegasan Allah bahwa Dia selalu menyertai kita, juga akan segala konsekuensi yang kita akan dapatkan ketika kita memilih untuk menyembah Allah.

Idleman, Kyle. Gods at War. Surabaya: Literatur Perkantas Jawa Timur.

Moderator: Yulia...

Bab 4 - Pertanyaan 2

Penulis berkata bahwa banyak iklan TV yang produk-produknya bersifat penyembahan berhala yang ada dalam diri kita? Setujukah Anda? Buktikan jawaban Anda dengan memberi contoh konkretnya.

Poedjo Soetrisno: Saya setuju dengan Penulis banyak iklan TV menawarkan produk produk yang membawa kita kepenyembahan berhala sebab iklan iklan tersebut menawarkan produknya untuk menyelamatkan kita dari ketidak bahagiaan ,padahal yang bisa menyelamatkan dan membawa kebahagiaan sejati hanyalah percaya dan mengikuti Tuhan Yesus. Dekat dengan Allah dan selalu memuliakan namanya adalah kebahagian yang sejati seperti yang disaksikan oleh Rasul Paulus setelah bertobat semua kuanggap sampah setelah memperoleh Kristus.

Tjahjadi Souw: Saya tidak pernah membeli produk tertentu dengan alasan karena saya tidak bahagia, merasa bosan, atau depresi. Kepuasan saya ialah kalau saya "memakan" buku-buku rohani yang saya baca. Saya jarang nonton TV, kecuali news, kadang-kadang. Saya juga tidak terlalu memikirkan utk. memakai merek2 produk tertentu. Tapi saya cukup bangga memakai mobil saya yang bermerk tertentu untuk mengantar saya dalam pelayanan, dan untuk urusan2 lainnya. Over all, saya give thanks untuk pemberian-pemberian yang Ia telah berikan dalam hidup saya.

Idleman, Kyle. Gods at War. Surabaya: Literatur Perkantas Jawa Timur.

Moderator: Yulia...

Bab 4 - Pertanyaan 1

Apakah tujuan terbesar dalam hidup Anda? Apakah tujuan itu bertentangan dengan prinsip-prinsip yang Allah sudah tetapkan bagi anak-anak-Nya?

Novi Orieni: Tujuan hidup saya adalah menjadi hambaNya yang taat dan setia. Dan melalui buku ini, tujuan tersebut seperti di evaluasi kembali, setelah melihat banyak illah yg selama ini berseliweran dalam hati saya. Dari hal tersebut saya belajar bahwa hal pertama yg harus dilakukan adalah terus mengoreksi hati , apakah hari ini saya telah membiarkan illah lain menguasai hati saya.

Suratman Ariphin: Tujuan terbesar dalam hidup saya adalah meneruskan apa yang sudah TUHAN Percayakan kepada orang lain yang dapat dipercaya dalam hal Prinsip/Kebenaran firman TUHAN. Kalau menurut saya hal ini tidak bertenatngan, namun kadang-2 dalam praktiknya sering kali saya menjadi kuatir dan tidak percaya kepada TUHAN dan malah mengandalkan kemampuan diri sendiri untuk mencapainya.

Idleman, Kyle. Gods at War. Surabaya: Literatur Perkantas Jawa Timur.

Moderator: Yulia...

Bab 4 - Pertanyaan 4

Para ilah lain tidak akan menyerah, mereka mungkin kehilangan satu generasi tetapi mereka akan berusaha untuk mendapatkan generasi berikutnya. Bagaimana kita berjuang merebut generasi berikutnya dari para ilah?

Pertama-tama, kita sendiri harus menjadi teladan bagi generasi berikutnya (anak, anak didik, anak sekolah minggu yang kita ajar, atau anggota keluarga lain yang masih kecil) dengan sungguh-sungguh menjadikan Allah sebagai 'The One and Only God" dalam setiap aspek kehidupan kita. Yang kedua, kita mengarahkan mereka untuk senantiasa membangun relasi yang dekat dengan Tuhan melalui firman Tuhan, berdoa, dan beribadah kepada-Nya. Ketiga, kita membangun karakter mereka dengan nilai-nilai kristiani, yang tidak berpusat pada materi, self, atau nilai-nilai duniawi lainnya, yang sesuai dengan firman Tuhan.

Idleman, Kyle. Gods at War. Surabaya: Literatur Perkantas Jawa Timur.

Moderator: Yulia...

Bab 3 - Pertanyaan 4 (Terakhir)

Pelajaran terpenting apa yang Anda pelajari tentang sifat "Allah yang Cemburu"? Apakah selama ini dalam prakteknya Anda menghargai sifat Allah ini atau justru tidak menghargainya?

Decky Arianto Safe Nitbani: Jujur, bahwa saya baru mendapatkan kembali pengajaran tentang Allbuah yang Cemburu dalam buku ini. Selama ini saya menganggap bahwa itu hal yang sangat amat tidak perlu diperhatikan, diperiksa, dipelajari oleh saya dan ternyata saya salah. Ternyata itu amat sangat penting. Sekali lagi thanks buat klub e-buku sabda.

Idleman, Kyle. Gods at War. Surabaya: Literatur Perkantas Jawa Timur.

Moderator: Yulia...

Bab 3 - Pertanyaan 1

Rasanya agak sulit melihat sifat cemburu sebagai sifat yang positif, ya?
Apa perbedaan antara sifat cemburu antara manusia dan Allah?

Poedjo Soetrisno: Cemburu adalah perwujudan dari kasih. Beda antara sifat cemburu antara manusia dan Allah ialah cemburu manusia ingin dikasihi yang bersifat egois yaitu menguasai, dilayani, sedang cemburu Allah karena Allah mencintai manusia dan ingin menyelamatkan yang bersifat positif.

Theresia S. Setyawati: Sifat cemburu manusia biasanya untuk kebaikan pribadinya sendiri, sementara cemburu Allah adalah untuk kebaikan manusia.

Idleman, Kyle. Gods at War. Surabaya: Literatur Perkantas Jawa Timur.

Moderator: Yulia...

Komentar