GUBUK | Gudang Buku Kristen Online


Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK

Bab 8 - Pertanyaan 2

Penulis mengatakan bahwa orang-orang sukses mengalami masa-masa sulit dalam mengikuti Kristus. Mengapa?

Dedy Yanuar: Kalau dilihat dari suatu sisi. kesulitan itu merupakan salah satu bumbu di dalam kehidupan kita. tanpa adanya penderitaan atau kesulitan, tidak akan berasa lengkap.

Dan di dalam kesulitan atau penderitaan, sering kali barulah membuat seseorang sadar bahwa mereka butuh Tuhan. alangkah sayangnya jika baru sadar ketika sudah berada di neraka. karena tidak bisa bertobat lagi.

Idleman, Kyle. Gods at War. Surabaya: Literatur Perkantas Jawa Timur.

Moderator: Yulia...

Bab 8 - Pertanyaan 1

Bab 8 akan membahas monster berhala yang dicari semua orang, yaitu berhala 'kesuksesan'. Apakah monster ini hanya berlaku untuk para profesional atau juga anak-anak dan orang yang sudah berumur?

Suratman Ariphin: Menurut saya mengenai berhala "kesuksesan" melanda semua orang bahkan tidak jarang sejak kecil kita sudah diajarkan untuk "berkompetisi" dengan mengandalkan kekuatan sendiri dan "kemenangan"/"kesuksesan" menjadi tujuannya.

Okti Nur Risanti: Menurut saya, dengan sistem & pola asuh kita sekarang yang sangat mengedepankan kesuksesan materi & posisi, maka sebenarnya kita pun sedang mencekoki anak2 kita dengan berhala ini. Sifat jujur & murah hati sekarang tidak lagi dipandang sebagai kesuksesan, apabila itu tidak menguntungkan & menyisakan apa-apa. Sistem kompetisi, ranking, dan juara, sesungguhnya membuat kita memandang kesuksesan sebagai tujuan untuk mengalahkan yang lain, dan cara untuk mendapat eksistensi.

Idleman, Kyle. Gods at War. Surabaya: Literatur Perkantas Jawa Timur.

Moderator: Yulia...

Bab 7 -- Pertanyaan 4 (terakhir)

Mengapa kesenangan duniawi tidak akan pernah menyenangkan kita?
Apa kata A.W. Tozer? Apa kata Anda?
Sanggupkah Anda mematikan berhala hiburan?

Tjahjadi Souw: Mengapa kesenangan duniawi tidak akan pernah menyenangkan kita ? Salomo mengejar kesenangan dan hiburan, dan inilah kesimpulannya: "Aku telah melihat segala perbuatan yang dilakukan orang di bawah matahari, tetapi lihatlah, segala sesuatu adalah ke sia-siaan dan usaha menjaring angin." A.W. Tozer berkata bahwa semakin bersemangat kehidupan batin kita, semakin sedikit kita membutuhkan dunia luar. Apa kata kita ? Kita diciptakan untuk Allah, dan sampai Allah menjadi kesenangan terbesar kita, semua kesenangan lain dalam hidup ini akan mengarah pada kekosongan. Sanggupkah kita mematikan berhala hiburan? Hanya di dalam Yesus, dan melalui anugrahNya, kita dapat mematikan berhala modern.

Theresia S. Setyawati: Mengapa kesenangan duniawi tidak akan pernah menyenangkan kita? Saya rasa pernah, cuma tidak memuaskan hati kita sepenuhnya. A.W. Tozer berkata, "Semakin bersemangat kehidupan batin kita, semakin sedikit kita membutuhkan dunia luar." Kalau saya semakin kita tinggal dan tenggelam dalam kesenangan di dalam Kristus, kita tidak perlu mati-matian mencari kesenangan dari hal-hal yang ada di dunia. Namun, untuk menikmati apa yang ada di dunia dan alam semesta juga tidak masalah asalkan kita tidak diperbudak saja. Sanggupkah Anda mematikan berhala hiburan? Bersama dan di dalam Kristus, saya pasti dimampukan. I'll try.

Idleman, Kyle. Gods at War. Surabaya: Literatur Perkantas Jawa Timur.

Moderator: Yulia...

Bab 7 - Pertanyaan 3

Ada pertanyaan menarik dari Penulis, "Apa yang Allah harapkan untuk dilakukan umat-Nya pada waktu beristirahat di hari ketujuh?" Apa jawaban Anda untuk pertanyaan tersebut?

Gita Mahardhika: Supaya umat Tuhan sadar bahwa sekeras apapun mereka berusaha, semua hanyalah karena kasih karunia.

Richi Bintoro Anggara: Istirahat yang dibutuhkan untuk merefleksi semua karya kita untuk kemuliaan Tuhan atau untuk kepentingan pribadi, juga memuji nama Tuhan sebagai pencipta semua yang ada di dunia.

Idleman, Kyle. Gods at War. Surabaya: Literatur Perkantas Jawa Timur.

Moderator: Yulia...

Bab 7 - Pertanyaan 2

Penulis berkata, "Saya hanya terheran-heran, jangan-jangan kita bukan hanya menonton televisi, melainkan sudah menyembahnya." Apa kira-kira maksudnya?

Anton Anton: Acara tv dibuat sedemikian rupa sehingga memikat pemirsa, setelah terpikat akan membuat para pemirsa menjadi penonton setia, banyak orang lebih memilih menonton tayangan sinetron atau menghilangkan waktu tidur daripada ketinggalan acara, bahkan mungkin lebih lama menonton tv daripada bersekutu dengan Tuhan.

Linda Cheang Yue Lin: Televisi dan program-program acaranya sudah menjadi pemuas dahaga akan kesenangan walaupun pecandunya sudah tahu, bahwa yang didapat hanya kesenangan sesaat.. Maka tak usah heran, banyak manusia jadi penyembah sinetron sampai siaran pertandingan olah raga.

Idleman, Kyle. Gods at War. Surabaya: Literatur Perkantas Jawa Timur.

Moderator: Yulia...

Bab 7 - Pertanyaan 1

Mengapa dunia hiburan menjadi ladang berhala terbesar dalam kehidupan manusia?

Decky Arianto Safe Nitbani: Dunia hiburan menjadi ladang berhala terbesar dalam kehidupan manusia karena "kita"/manusia mengarahkan seluruh "pandangan" kita kepada hiburan dalam segala hal hanya untuk diri kita sendiri.

Melce Yonathan Lomi: Karena manusia ingin mengisi sesuatu yang "lain" selain Allah untuk memuaskan kebutuhan daging yang menuntut. Sekalipun pada akhirnya menemukan dunia hiburan membosankn & memuakkan baginya. Itulah kerjanya berhala, sesuatu yg menarik ditawarkn bagi mereka. Jika pada awalnya tidak dibuat menarik, itu bukan berhala namanya. Tentu mereka tidak ada yang mau mengikutinya.

Idleman, Kyle. Gods at War. Surabaya: Literatur Perkantas Jawa Timur.

Moderator: Yulia...

Bab 6 - Pertanyaan 4 (terakhir)

Apa yang Anda pelajari dalam Bab 6 yang membicarakan tentang allah seks ini?

Linda Cheang Yue Lin: Seks jika menjadi ilah, maka itu menjadi berbahaya, karena seks adalah cara iblis termudah untuk menjerat manusia, karena kenikmatannya yang dikejar oleh manusia yang haus akan kepuasan egonya.

Richi Bintoro Anggara: Kecenderungan manusia menjadikan seks sebagai obyek pemuas nadsu dan menyenangkan hati sesaat dg tidak memikirkan kebahagiaan yg sempurna yg datangnya dari Tuhan, sungguh ilah seks ini mengikat dan menjerat banyak manusia menuju kemalangan yg terdalam dalam kekekalan hidup.

Idleman, Kyle. Gods at War. Surabaya: Literatur Perkantas Jawa Timur.

Moderator: Yulia...

Bab 6 - Pertanyaan 3

Mengapa ada banyak orang yang kecanduan pornografi? Apa saja yang biasanya dikorbankan demi allah ini?

Okti Nur Risanti: Karena seks adalah salah satu kenikmatan bagi kedagingan manusia. Yang dikorbankan demi pornografi adalah hubungan dengan pasangan (tidak dapat menikmati hubungan seks yang indah dengan pasangan), hubungan dengan sesama (jika sampai memperkosa, berlaku bejat dan memiliki kelainan seksual seperti para pedofil), dan pada akhirnya diri sendiri (jika sampai terkena penyakit menular seksual, dipenjara, dijauhi oleh masyarakat, dan mengalami berbagai keterpurukan dalam hidup).

Dedi Yanuar: Penyebabnya mungkin dari rasa ingin tahu yang salah ataupun sebaliknya karena nggak tau itusalah, jadi coba-coba melihatnya.

Pornografi itu saya kira sangat berbahaya. lebih berbahaya daripada narkoba. dan pornografi pun sangat mudah di akses pada zaman sekarang. Nggak dicaripun, bisa ketemu, apalagi kalau mencarinya?

Mau dikasih firewall untuk protek apapun di komputer maupun jaringan internet saya kira percuma saja. paling baik mempelajari bahwa hal itu salah sejak sedini mungkin (masa remaja atau pra-remaja).

Yang dikorbankan untuk hal ini sangat banyak dan luas, baik korban secara fisik maupun batiniah. semuanya bisa rusak gara-gara pornografi.. Tergantung seberapa lama orang itu kecanduannya.

saya pernah dapat menemukan kasus di sekolah minggu, anak baru masuk kelas 5-6 SD sudah berani coba-coba mencari hal itu. saat ditanya, mereka menjawab: caranya mudah, tinggal ketik "sex" dan di setting "keamanan longgar", maka gambar-gambar porno bermunculan di HP/PC-nya.

Idleman, Kyle. Gods at War. Surabaya: Literatur Perkantas Jawa Timur.

Moderator: Yulia...

Bab 6 - Pertanyaan 2

Penulis menyebutkan istilah 'paradoks hedonistik'. Apa artinya? Setujukah Anda?

Poedjo Soetrisno: Paradoks Hedonistik adalah istilah para filsuf untuk keunikan akan sifat kesenangan dimana semakin intensif kita mengejarnya maka semakin kecil kemungkinan kita dapat memperolehnya.
jadi bila seks telah berubah menjadi illah maka kesenangan yang merupakan Anugurah Allah itu menjadi kehilangan maknanya.
Saya sangat setuju dengan pendapat penulis.

Theresia S. Setyawati: Paradoks hedonistik yang dimaksud penulis sudah disebutkan dari jawaban anggota grup di atas. Menurut pengertian saya, namanya paradoks hedonistik itu di saat kita berusaha mendapatkan kepuasan, tp pada saat yang sama kita mengalami kejenuhan, ketidakpuasan yang bertahan seperti yang kita harapkan, bahkan bisa jadi menimbulkan kekecewaan atau kebencian. Dalam kasus hedonisme, saya setuju bahwa paradoks tersebut memang berlaku. Hanya di dalam Kristus, kepuasan yang sejati kita peroleh. Dan, akibat akhirnya pun tidak akan membuat kita "rugi" atau menyesal. Jadi, intinya pengejaran akan Kristuslah yang harus terus diupayakan.

Idleman, Kyle. Gods at War. Surabaya: Literatur Perkantas Jawa Timur.

Moderator: Yulia...

Bab 6 - Pertanyaan 1

Bab 6 berbicara tentang berhala seks. Sebagai seorang Kristen, bagaimana kita seharusnya menikmati anugerah seks yang Tuhan berikan?

Tjahjadi Souw: Seks adalah gagasan Allah. Ia merancangnya untuk menghubungkan kita secara intim dengan seorang pasangan kita. Seks, ketika dilakukan menurut cara Allah, bisa menciptakan ikatan supranatural di antara sebuah pasangan. Ini adalah persekutuan spiritual yang ditangkap dan direfleksikan melalui tindakan fisik dan bercinta. Salah satu kata dalam bahasa Ibrani untuk menjelaskan seks, dalam terjemahan harfiah, adalah "bercampurnya jiwa-jiwa," dan hal itu menangkap maksud seks secara sempurna - sebuah anugerah yang indah dari Allah.

Tejo Jayadi: Pada awalnya Allah menciptakan seksualitas untuk kemuliaaNya yaitu untuk beranak cucu dan mungkin menggambarkan hubungan yang intim dan mesra antara mempelai perempuan yaitu jemaat dengan Kristus Sang mempelai pria. Sehingga tubuh dan didalamnya termasuk seksualitas dilingkupi kemuliaan Allah. Saat manusia jatuh kedalam dosa kemuliaan Allah hilang, tubuh manusia menjadi tubuh yang berdosa yang menggambarkan kemuliaannya sendiri, sehingga membawa konsekuensi seksualitas manusia menyimpang dari tujuan Alah semula yaitu bukan untuk kepentingan Tuhan keinginan Roh, tetapi untuk kepentingan tubuh sendiri yang penuh dengan keinginan daging. Karena itu manusia harus dilahirkan kembali di dalam Roh Kudus untuk dibawa kembali kepada posisi semula mempunyai hubungan yang intim dan mesra dengan Kristus. Inilah pandangan saya tentang seks. Bila belum menikah seksualitas manusia harus dikembalikan kepada Tuhan dan dipakai untuk kemuliaanNya.

Idleman, Kyle. Gods at War. Surabaya: Literatur Perkantas Jawa Timur.

Moderator: Yulia...

Komentar