Menu | GUBUK


Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK

Menu


John Sung, Obor Allah di Asia

Kategori: Resensi Buku Cetak, Misi Penginjilan

border='0' style='margin-right: 15'>

Judul asli : John Sung, Flame of God In The Far East
Penulis : Leslie T. Lyall
Penerjemah : P.S. Naipospos
Penerbit : Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, Jakarta
Ukuran buku : 11 x 18 cm
Tebal : 126 halaman
Sumber : Pub. e-Buku edisi 29/2008

Peristiwa mengenai kebangunan rohani di suatu tempat selalu menarik untuk disimak, khususnya bagi orang Kristen. Dan untuk memfasilitasi dan membangkitkan semangat misi yang sudah hampir pudar di tengah kesibukan masyarakat saat ini, Laslie T. Lyall mencoba untuk menyampaikan sebuah pesan Allah bagi semua orang dengan mengangkat sebuah kesaksian hidup dari seorang hamba-Nya, yaitu John Sung, yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk menyampaikan pesan Allah, khususnya di Asia. selengkapnya...»


Count It All Joy

Kategori: Resensi Buku Cetak, Misi Penginjilan

border='0' style='margin-right: 15'>

Judul asli : --
Penulis : Phyllis Thompson
Penerjemah : --
Penerbit : Harold Shaw, Wheaton 1978
Ukuran buku : --
Tebal : 190 halaman
Sumber : Pub. e-Buku edisi 29/2008

Buku ini menceritakan kisah nyata yang mengagumkan mengenai kehidupan Joy Ridderhof -- pendiri Global Recording Network (GRN) -- yang menyadari bahwa ia tidak akan bisa mengubah dunia yang sangat ia cintai kecuali ia melakukan sesuatu. Akhirnya tebersitlah dalam pikirannya untuk merekam Injil, baik audio maupun visual, dalam berbagai bahasa yang ada di dunia. Bentuk audio dianggap lebih efektif karena memungkinkan orang yang buta huruf sekalipun untuk memahami Injil.

Buku ini merupakan sebuah biografi sederhana yang menggarisbawahi perjuangan yang akan dihadapi saat kita bergantung pada tuntunan Tuhan.

Joy Riddenhof sangat prihatin terhadap orang-orang yang belum pernah mendengar dan mengenal Yesus Kristus. Kisah hidupnya penuh dengan banyak petualangan dan peristiwa-peristiwa menegangkan dalam upayanya untuk mengabarkan berita sukacita. Buku ini juga merupakan kesaksian akan cinta kasih, perlindungan dan kepedulian Tuhan, serta kuasa doa.

Melalui GRN, 5.700 suku bangsa dapat dijangkau oleh Injil dan semua itu dapat terwujud karena kerinduan seorang wanita untuk melayani Tuhan dan menyelamatkan yang terhilang.

Peresensi: Dian P.

Buku elektronik ini bisa Anda baca di:

Nama situs : globalrecordings.net
Alamat URL : http://globalrecordings.net/

My Daily Strength

Kategori: Resensi Buku Cetak, Misi Penginjilan

Judul asli : --
Penulis : Rev. Samuel Doctorian
Penerjemah : --
Penerbit : Yayasan Pekabaran Injil "Immanuel"
Ukuran buku : 12,5 x 18 cm
Tebal : 496 halaman
Sumber : Pub. e-Buku edisi 29/2008

Samuel Doctorian berkebangsaan Armenia. Seperti layaknya semua keluarga Armenia, keluarga Samuel Doctorian dibunuh dalam pembantaian yang dilakukan oleh bangsa Turki pada tahun 1915. Kakek dan neneknya dibantai secara keji karena mereka tidak mau menyangkal Kristus.

Samuel dilahirkan pada tahun 1930 di kota Beirut. Ketika ia berusia enam tahun, orang tuanya pindah ke Yerusalem. Mereka tinggal di sana sampai perang tahun 1948, di mana untuk kedua kalinya mereka kehilangan segalanya dan menjadi pengungsi.

Pada saat berusia sembilan tahun, Samuel menjadi seorang Kristen yang penuh penyerahan diri. Karena berasal dari keluarga miskin, maka pada usia empat belas tahun ia tidak dapat melanjutkan sekolahnya dan mulai bekerja di toko sepatu. Pada usia tujuh belas tahun, ia mulai belajar teologia di Akademi Hurlet Nazarene dekat Glasglow di Skotlandia. Setelah lulus, ia ditahbiskan pada tahun 1951.

Kemudian pada tahun itu juga, ia kembali ke Timur Tengah dan memulai pelayanannya di Yerusalem. Kemudian ia pindah ke Amman, Yordania. Ia menikah pada bulan April 1952 dengan Naomi Pashgian. Samuel dan Naomi memiliki lima orang anak dan enam orang cucu.

Pada bulan Oktober 1952, Samuel Doctorian dipanggil Tuhan untuk memulai pelayanan penginjilan di sepanjang Timur Tengah. Ia hidup dengan iman karena tidak disponsori oleh denominasi mana pun. Ia dipakai Roh Kudus untuk membawa kebangunan rohani ke Aleppo, Beirut, Ciprus, dan Damaskus. Ketika pergi ke Mesir, ia membawa pelayanan kebangunan rohani ke seluruh negeri yang menghasilkan puluhan ribu orang datang kepada kristus.

Karena visi yang Tuhan berikan kepadanya, ia memulai misi "Bible Land" pada tahun 1959. Tuhan telah memakainya di banyak negara di seluruh Timur Tengah, Eropa, Amerika Utara dan Selatan, serta bagian lain di seluruh dunia untuk membawa napas kebangunan rohani. Ia telah memimpin segala bangsa untuk berjalan bersama Tuhan, dari para pengungsi di negara bagian timur sampai kepada ratu di Eropa. Ia telah berkelana ke lebih dari 120 negara di dunia ini.

Diambil dan diedit seperlunya dari:

Nama situs : immanuelbookstore.com
Penulis : tidak dicantumkan
Alamat URL :

http://immanuelbookstore.com/


Foxe's Book of Martyrs - Kisah Para Martir

Kategori: Resensi Buku Cetak, Misi Penginjilan

Judul asli : --
Penulis : John Foxe
Penerjemah : --
Penerbit : Yayasan ANDI, Yogyakarta 2007
Ukuran buku : 19 x 26 cm
Tebal : 370 halaman
Sumber : Pub. e-Buku edisi 29/2008

Maukah kau menderita dan mati bagi Kristus? Saat John Foxe mulai menulis kisah tentang martir pada tahun 1563, ia tahu bahwa bukunya akan membawa kesadaran bagi kita, para pembacanya. Kita tidak bisa begitu saja melupakan para martir itu karena akan membuat kita tidak menghargai pergulatan mereka. selengkapnya...»


Jubah Kuning

Kategori: Resensi Buku Cetak, Misi Penginjilan

Judul asli : The Yellow Robe
Penulis : Cyril L. Davey
Penerjemah : Gajus Siagian
Penerbit : Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, Jakarta
Ukuran buku : 11 x 18 cm
Tebal : 126 halaman
Sumber : Pub. e-Buku edisi 29/2008

Melihat judul bukunya, bisa saja Anda menyangka buku ini berkisah tentang kehidupan seorang biksu. Karena jubah berwarna kuning memang identik dengan pakaian khas para biksu di daerah India, di mana mayoritas penduduknya beragama Hindu. Pakaian semacam ini ternyata juga bisa dimanfaatkan untuk mengenalkan Kristus kepada bangsa-bangsa timur yang belum mengenal Kristus. selengkapnya...»


Pencinta Buku

Kategori: Renungan

Bacaan: Mazmur 119:137-144

Kutu buku, begitulah sebutan kita bagi seorang pencinta buku. Sebagian dari kita dengan senang hati mengaku sebagai pencinta buku yang kecanduan membaca buku. selengkapnya...»


Nasi Hidup

Kategori: Artikel

Orang Kristen yang tidak setia membaca dan mempelajari Alkitab akan mandek, sama seperti air yang tidak lagi mengalir dan menjadi busuk. Ia akan layu seperti tanaman yang menderita di musim kemarau panjang atau mengalami hujan abu gunung berapi yang membebani dan mencekiknya. selengkapnya...»


Menyerahkan yang Paling Berharga

Kategori: Renungan

Seorang muda bertanya kepada Yesus, bagaimana caranya ia dapat memiliki hidup kekal. Yesus menyarankan agar ia melakukan seluruh perintah Allah. Namun, si pemuda mengaku telah terbiasa melakukannya sejak lama. Jadi, ia bertanya lagi, "Apa lagi, Yesus?" Tanpa bermaksud memojokkan, Yesus menjawab, "Satu hal lagi yang harus kaulakukan: Juallah segala yang kaumiliki dan bagi-bagikanlah itu kepada orang-orang miskin ..., kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku." Eh, bukannya senang pertanyaannya dijawab, si pemuda malah berubah menjadi amat sedih. Mengapa? Sebab ia tak rela kehilangan hartanya yang begitu banyak! Itu sebabnya Yesus berkomentar, "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah" (sebuah petikan kisah di Lukas 18:18-27). selengkapnya...»


Sekalipun Krisis, Penerbit Kristen Menuai Berkat

Kategori: Artikel

Gelombang krisis tidak selamanya memorak-porandakan dunia penerbitan. Meskipun puluhan bahkan ratusan penerbit anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) gulung tikar lantaran tidak mampu bertahan akibat biaya produksi, terutama bahan baku kertas dan ongkos cetak melonjak tajam, nyatanya ada sebagian penerbit yang justru mendapat berkah. selengkapnya...»


Okultisme

Kategori: Kesaksian Pembaca

Ditulis oleh: Yuppi Purnason

"Kenapa orang-orang di kampung kita menganggap Alkitab punya kekuatan mistis?" tanya saya kepada adik saya yang kuliah teologia.

"Itu namanya okultisme," hanya itu yang bisa dikatakan olehnya. Ia tidak pernah benar-benar menjawab pertanyaan ini. Saya juga tidak mau membahasnya lagi karena saya tidak suka ia memakai istilah aneh hanya karena ia belajar teologia. selengkapnya...»

Komentar