Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK
RSS Pelitaku
Lima Saran Praktis untuk Calon Penulis Kristen
Sebagai orang-orang Kristen, kita membutuhkan beragam cerita dan puisi yang membina iman kita dan memelihara imajinasi kita -- karya sastra yang mengeksplorasi kekayaan nuansa dan kompleksitas kehidupan manusia, termasuk kelemahan dan kekurangannya; cerita-cerita yang memberikan kita gambaran kebaikan, kebenaran, dan keindahan; cerita-cerita yang mengundang mereka yang ragu atau penasaran untuk menimbang kebenaran iman. Harta karun sastra -- rumah tradisi kita sangat lengkap, dan kita harus memanfaatkannya, tetapi kita selalu membutuhkan tambahan pada perbendaharaan, perspektif baru, cerita dan puisi yang menanggapi kebutuhan khusus budaya dan zaman kita sendiri. Kita membutuhkan penulis!
Memang, kreativitas merupakan bagian dari jejak gambar dan rupa Allah pada manusia. Seperti yang dikatakan J.R.R. Tolkien, "Kita mencipta dalam ukuran kita dan moda turunan kita, sebab kita diciptakan: dan tidak hanya diciptakan, tetapi diciptakan menurut gambar dan rupa sang Pencipta.".
Jadi, menjadi penulis kreatif adalah sebuah pekerjaan, salah satu yang penting. Mungkin Anda telah berandai apakah Anda terpanggil menjadi seorang penulis. Apakah Anda melihat apa yang telah diterbitkan, dan berharap untuk sesuatu yang lebih baik? Mendapat pujian dari keluarga dan teman untuk tulisan Anda, yang berkata, "Kamu harus menjadi seorang penulis"? Apakah gagasan-gagasan cerita muncul di dalam imajinasi Anda? Mungkin Anda merasakan hal ini, atau mengenal seseorang yang sesuai dengan deskripsi tersebut.
Bagus -- lalu, apa selanjutnya? Gagasan utuh mengenai 'menjadi seorang penulis' dapat terasa sangat misterius.
Di dalam pengalaman saya sebagai pengajar penulisan kreatif, saya menemui banyak orang Kristen yang ingin sekali menulis, tetapi mengalami masa sulit untuk memulai (atau mempertahankan tulisan mereka). Banyak penulis baru memiliki ide atau kebiasaan yang menghalangi pertumbuhan mereka, sehingga mereka patah semangat dan menyerah. Berikut lima saran praktis yang akan membantu Anda bertumbuh sebagai seorang penulis -- dan juga bertumbuh dalam iman Anda.
Berdoa.
Masukkan tulisan Anda ke dalam pokok doa harian Anda, seperti Anda juga mendoakan pekerjaan-pekerjaan Anda yang lain. Merupakan sebuah ide bagus untuk berdoa sebelum Anda mulai menulis. Saya menyarankan sesuatu yang sederhana seperti: "Ya Tuhan, saya menyerahkan penulisan harian saya pada-Mu, agar saya dapat memuliakan-Mu melalui pekerjaan saya. Dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus, amin". Atau, Anda mungkin hanya berdoa, "Tuhan, sukseskan pekerjaan tanganku". Kemudian mulailah bekerja.
Jangan menunggu inspirasi.
Berdoa, tetapi jangan menunggu hingga Anda 'merasa terinspirasi' -- apabila Anda bergantung pada hal itu, Anda akan patah semangat begitu aliran energi kreatif Anda mereda. Bahkan, ide paling brilian sekalipun membutuhkan banyak usaha untuk dikembangkan. Terlebih lagi, banyak buku-buku bagus, cerita-cerita, dan puisi-puisi tumbuh dari ide yang terlihat kecil atau biasa saja. Ingat benih-benih sawi (Mat. 13:31-32). Pikirkan minat Anda, audiens potensial Anda dan kebutuhan mereka, apa yang diminta oleh orang lain untuk Anda tulis, apa yang telah Anda selesaikan dan apa yang ingin Anda eksplorasi lagi. Hasilkan ide beragam dan coba tulis, untuk melihat mana yang lebih Anda minati untuk Anda lanjutkan. Lalu, kerjakan hal itu.
Pelajari karya.
Sebagai seorang penulis Kristen, iman Anda harus meresap dan membentuk karya Anda -- tetapi untuk mendapatkan efek positif pada para pembaca potensial, karya Anda harus berarti untuk dibaca!
Menulis adalah sesuatu yang Anda pelajari dengan melakukannya.Terlalu banyak orang Kristen mengambil pendekatan 'cukup baik' dalam penulisan kreatif. Apakah karya tersebut memiliki nilai yang benar ... apakah karya tersebut menyajikan Injil ... apakah karya tersebut memiliki konsep kekristenan di dalamnya ... maka itu sudah cukup baik, bahkan jika tulisan tersebut biasa saja, plotnya lemah, dan karakter-karakternya membosankan. Akan tetapi, tulisan semacam ini tidak akan menarik seseorang yang skeptis atau mengungkapkan keindahan dan kebenaran kepada seorang yang ragu. Tulisan itu tidak akan membantu untuk mengembangkan perasaan sesama orang Kristen tentang keindahan iman kita.
Penulis-penulis Kristen dipanggil untuk menunjukkan kebenaran, kebaikan, dan keindahan iman kita, baik di dalam apa yang kita katakan maupun pada bagaimana kita mengatakannya. Kita harus mampu untuk menunjukkan kekayaan iman kita, tidak hanya mencolokkan poin pembicaraan yang tepat dalam sebuah percakapan. Penulis perlu belajar bagaimana menggunakan kata yang tepat pada tempat yang tepat dan waktu yang tepat; bagaimana cara menyiapkan sebuah adegan, bagaimana cara membuat karakter yang menarik, bagaimana cara mengeksplorasi tema yang sulit; bagaimana melibatkan audiens; dan banyak lagi. Belajar bagaimana cara memberitahukan cerita yang bagus; belajar bagaimana cara menulis sehingga karya Anda menarik dan layak dibaca. Lalu, Anda akan mampu untuk menampilkan konsep kekristenan dengan cara yang efektif dan meyakinkan.
Ini adalah kondisi apakah pendekatan Anda adalah menyajikan gagasan-gagasan ini secara eksplisit dan langsung (seperti, misalnya, C.S. Lewis melakukannya di dalam "The Chronicles of Narnia") atau secara implisit dan tidak langsung (seperti yang dilakukan oleh J.R.R. Tolkien di dalam "The Lord of the Rings"). Pendekatan secara langsung dan tidak langsung adalah metode yang berbeda; tidak ada yang lebih baik dari yang lainnya. Kesamaan keduanya adalah keduanya hanya dapat bekerja dengan baik apabila cerita itu sendiri diselesaikan dengan baik -- dan baik Lewis dan Tolkien memberi kita contoh jenis dedikasi terhadap seni dan karya penulisan yang kita butuhkan.
Gigih.
Memiliki standar yang tinggi itu penting, tetapi itu juga dapat membuat penulis-penulis baru patah semangat. Teguhkan hati! Mempelajari karya juga memakan waktu dan usaha -- dan tidak ada jalan pintas. Salah satu pepatah St. Philip Neri adalah bahwa "kita tidak boleh melakukan segala sesuatu sekaligus atau menjadi seorang santo dalam empat hari". Kegigihan dan ketekunan sangat penting dalam kehidupan spiritual dan kehidupan menulis.
Menulis adalah sesuatu yang Anda pelajari dengan melakukannya. Karya awal Anda mungkin kurang bagus; itu tidak apa-apa. Bagaimana lagi Anda dapat belajar? Coba pikirkan olahraga atau memainkan instrumen musik, dan berapa banyak waktu dan usaha yang harus Anda berikan sebelum Anda bisa bermain dengan baik dalam pertandingan besar, atau tampil solo dalam sebuah pertunjukan. Tulis, tulis, tulis -- dan kerjakanlah perbaikan pada apa yang sudah Anda tulis untuk membuatnya lebih baik. Ini adalah apa yang dilakukan oleh penulis yang bekerja. (Percayalah pada saya). Dan, dengan membawa pekerjaan ini ke dalam doa, Anda akan bertumbuh di dalam kehidupan rohani Anda juga.
Baca.
Penulis menulis. Mereka juga membaca! Membaca akan membantu Anda sangat bertumbuh sebagai seorang penulis secara luas dan dalam. Anda akan melihat cara-cara berbeda yang digunakan penulis-penulis hebat dalam menangani tantangan-tantangan yang Anda hadapi, dan Anda akan mendapat pemahaman yang lebih dalam dan intuitif tentang apa yang Anda bisa lakukan dengan bahasa dan bentuk.
Jangan hanya membaca karya modern dalam kategori favorit Anda. Bacalah karya klasik; ini akan membuat Anda keluar dari kebiasaan imajinatif, yang bahkan tidak Anda sadari bahwa Anda sudah terjebak d dalamnya. Tingkatkan sumber (bacaan): baca buku-buku yang dibaca oleh penulis favorit Anda. Baca fiksi dan non-fiksi; dapatkan rasa bagaimana cara perbedaan genre dan bentuk bekerja. Baca karya penulis non-Kristen: banyak juga yang dapat dipelajari. Apa yang dibaca oleh orang yang tidak berhubungan, orang yang skeptis, dan orang-orang yang 'spiritual tapi tidak religius'? Baca di sana juga, sehingga Anda dapat mengetahui tema dan ide apa yang menarik dan menyulitkan orang-orang.
Dan, baca karya penulis Katolik besar, sehingga Anda dapat menyegarkan pikiran Anda dan menjadi terpelihara -- sehingga Anda dapat melihat cara para figur ini berbicara pada waktu dan budaya mereka, dan bagaimana mereka terus berbicara pada waktu dan budaya kita.
-- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --
Saran-saran ini tidak akan menjadikan Anda seorang penulis dalam semalam, tetapi semuanya layak dicoba, dan saran tersebut akan membantu Anda bertumbuh dalam proses. Dan, bahkan jika Anda tidak merasa terpanggil untuk menjadi penulis, Anda mungkin mengenali seseorang yang suka menulis -- seorang anak, seorang murid, seorang teman, seorang anggota keluarga -- dan mereka yang bisa menggunakannya sebagai sedikit dorongan. Kita semua berada dalam hal ini bersama, bagian dari tubuh Kristus. Dan, kita membutuhkan penulis! (t/R.S. Victoria)
Diterjemahkan dari: Nama situs : Word on Fire Alamat situs : https://wordonfire.org/articles/fellows/5-practical-suggestions-for-aspiring-christian-writers Judul asli Artikel : 5 Practical Suggestions for Aspiring Christian Writers Penulis artikel : Holly Ordway Topik: Dunia Penulisan Kristen