GUBUK | Gudang Buku Kristen Online


Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK


Sacred Rhythms (Irama Kudus)

Kategori: Resensi Buku Cetak, Hidup Kristen, Resensi Buku Online

Judul buku : Sacred Rhythms (Irama Kudus) -- Mengarahkan Hidup Kita bagi Trasformasi Rohani
Judul asli : Sacred Rhythms -- Arranging Our Lives for Spiritiual Transformation
Penulis : Ruth Haley Barton
Penerjemah : Paksi Ekanto Putro
Editor : Milhan K. Santoso dan Bayu Pandu Purwadianto
Penerbit : Literatur Perkantas Jatim, Surabaya 2013
Ukuran buku : 21,5 x 14 cm
Tebal : 206 halaman
ISBN : 978-602-18547-4-7
Buku Online : http://books.google.co.id/books
Download : --

Apakah Anda merindukan suatu kedalaman dan perubahan mendasar dalam kehidupan Anda dengan Tuhan? Apakah Anda juga merindukan suatu relasi yang begitu intim bersama Tuhan? Jika ya, Anda perlu mendisiplin rohani Anda dan membuka diri untuk merasakan transformasi kasih Allah. Buku dengan judul "Sacred Rhythms" yang ditulis oleh Ruth Haley Barton ini akan membantu Anda memahami konsep penting membangun kembali kehidupan rohani Anda yang selama ini berat dan kaku. selengkapnya...»


Tingkat Pemahaman

Kategori: Artikel

Tiga tingkat pemahaman atau kecepatan dalam berpikir, diperlihatkan dalam urutan berikut ini, yaitu mulai dari tingkat terendah hingga ke tingkat pemahaman yang tertinggi dalam membaca: selengkapnya...»


Sacred Marriage

Kategori: Resensi Buku Cetak, Pernikahan Kristen

Judul buku : Sacred Marriage
Judul asli : Sacred Marriage
Penulis/Penyusun : Gary Thomas
Penerjemah : Natasha Leung
Tim editor : Elisabeth Chandra, Grace Emilia, Kristina Tri Widati, dan Sunandar
Penerbit : Yayasan Gloria, Yogyakarta 2013
Ukuran buku : 21 x 14 cm
Tebal : 377 halaman
ISBN : 978-602-9254-20-4
Buku Online : --
Download : --

"Bagaimana seandainya Tuhan merancang pernikahan lebih untuk menguduskan kita daripada untuk menyenangkan kita?" Begitulah sepenggal kalimat yang tertulis pada sampul depan sebuah buku yang ditulis oleh Gary Thomas, "Sacred Marriage". Dengan membaca kalimat ini, mungkin kita perlu memikirkan ulang tentang makna keluhuran pernikahan yang selama ini sedang atau akan kita jalani. Selain "Sacred Married", Gary Thomas juga telah menuliskan buku-buku berkualitas lainnya, antara lain "Sacred Influence", "Sacred Parenting", "Sacred Pathways", dan "Sacred Search". selengkapnya...»


Indahnya Pernikahan Kristen

Kategori: Resensi Buku Cetak, Pernikahan Kristen

Judul buku : Indahnya Pernikahan Kristen -- Sebuah Pengajaran Alkitab
Judul asli : --
Penulis/Penyusun : Sutjipto Subeno
Penerjemah : --
Editor : Jessy Siswanto dan Susiana J. Subeno
Penerbit : Momentum, Surabaya 2012
Ukuran buku : 21 x 14 cm
Tebal : 135 halaman
ISBN : 978-979-8131-98-1
Buku Online : --
Download : --

Bagaimana pandangan Anda tentang pernikahan? Banyak orang memiliki cara pandang yang berbeda mengenai pernikahan dan tujuan mereka dalam pernikahan. Ada yang menganggap bahwa pernikahan akan menjadikan hidup lebih sulit dan menakutkan, tetapi ada pula yang menganggap sebaliknya, bahwa pernikahan merupakan sebuah anugerah dari Tuhan yang patut kita syukuri. selengkapnya...»


Mencari Cinta

Kategori: Renungan

Bacaan: Yohanes 3:16-21

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16) selengkapnya...»


Diskusi Buku "Waktu dan Hikmat"

Kesimpulan -- Pertanyaan terakhir

Jika Tuhan masih memberikan Anda waktu untuk hidup di dunia ini, hal-hal penting apa yang masih ingin Anda lakukan di dunia ini?

Komentar: 

AmiDya Tri Agusti: Bagi saya pribadi, saya rindu untuk selalu hidup dalam panggilan Tuhan. Menghidupi panggilan itu dan dapat mengerjakan usaha untuk menginjil, melayani pekerjaan Tuhan dan menjadi terang bagi sesama.

Ayub Arifin Tanjung: Mengerjakan ladang dimana Ia berkehendak untuk saya mengerjakannya, membagi hidup dengan orang-orang, dan belajar Firman Tuhan semaksimal yang bisa saya mengerti.

Feronica Se: Kalau saya pribadi berusaha untuk setia kepadaNya dan melakukan kehendakNya dengan penuh sukacita.

Sumber Buku: 

Tong, Stephen. Waktu dan Hikmat. Surabaya: Momentum.

Moderator: Yulia Oeniyati


Diskusi Buku "Waktu dan Hikmat"

Bab 6 -- Pertanyaan 1

Apa artinya "menebus waktu"? Bagaimana caranya?

Komentar: 

Dedy Yanuar: Kalau dari pendapat penulis, menebus waktu sudah di jawab oleh peserta diskusi diatas. Tapi di bab sebelumnya ada bahas metode "kali" saya kira dengan doa, kita bisa menebus waktu yang sudah banyak terbuang.

Suratman Ariphin: "Menebus Waktu" artinya menghargai waktu yang TUHAN berikan kepada kita. Caranya adalah kita menyadari bahwa waktu yang diberikan TUHAN kepada kita harus dipertanggungjawabkan.

Sumber Buku: 

Tong, Stephen. Waktu dan Hikmat. Surabaya: Momentum.

Moderator: Yulia Oeniyati


Diskusi Buku "Waktu dan Hikmat"

Bab 5 -- Pertanyaan 2

Faktor kesementaraan (badan) dan kekekalan (roh) diciptakan Tuhan secara harmonis dalam diri manusia. Tetapi, Penulis mengatakan setelah jatuh dalam dosa kedua faktor itu menjadi tidak harmonis. Mengapa? Sebutkan contoh-contohnya.

Komentar: 

Tejo Jayadi: Dosa telah menyebabkan keterpisahan manusia dari Allah. Manusia dari debu tanah mendapat nafas kehidupan dari Allah yang adalah Roh, sehingga di dalam diri manusia mempunyai sifat kekekalan yang berasal dari Allah. Tubuh manusiawi setelah berdosa akan kembali menjadi tanah dan roh akan kembali kepada Allah. Jiwa manusia dalam Alkitab adalah esensi dari manusia itu sendiri yang terpisah dari Allah dan tidak dapat lagi mengenal Allah karena dosa dan harus menerima hukuman.

Ayub Arifin Tanjung: Menjadi tidak harmonis karena dosa membawa manusia keluar dari kekekalan, keluar dari keharmonisan dengan Allah, terpisah dari Allah. Ada keharmonisan karena manusia tinggal bersama Allah. Seringkali keinginan tubuh bertentangan dengan roh kita, contoh saat kita lelah tubuh ini akan memilih beristirahat di banding sejenak berdoa dan membaca Alkitab.

Sumber Buku: 

Tong, Stephen. Waktu dan Hikmat. Surabaya: Momentum.

Moderator: Yulia Oeniyati


Diskusi Buku "Waktu dan Hikmat"

Bab 5 -- Pertanyaan 1

Penulis memberikan ilustrasi tentang kalimat yang ada di dekat danau: "Yang mengambil (batu) akan menyesal. Yang tidak mengambil (batu) juga akan menyesal." Batu bisa diganti dengan waktu. Apa yang Anda sesali dengan waktu?

Komentar: 

Poedjo Soetrisno: Batu diilustrasikan penulis sebagai waktu, bisakah kita membawa waktu kita kedalam kekekalan sorga ,mungkinkah kesementaraan berkaitan dengan kekekalan . Bagaimana menyimpan kekekalan dalam kesementaraan dan bagaimana membawa kesementaraan kedalam kekekalan ini merupakan kebijaksanaan yang luar biasa.
Kebijaksanaan kita dalam mengenali kekekalan dan kesementaraan dalam kurun waktu yang diberikan Tuhan dengan melakukan Kehendak Tuhan sehingga menyenangkan hati Tuhan dalam kehidupan kita.

Feronica Se: Yang saya sesali dengan waktu, ketika saya memakainya dengan tidak bersungguh-sungguh atau tidak fokus, sehingga hasil yang dicapai tidak maksimal.

Sumber Buku: 

Tong, Stephen. Waktu dan Hikmat. Surabaya: Momentum.

Moderator: Yulia Oeniyati


Diskusi Buku "Waktu dan Hikmat"

Bab 4 -- Pertanyaan 2

Mengapa orang sering berkata, 'time is money'? Apakah artinya? Apakah itu bertentangan dengan prinsip alkitabiah?

Komentar: 

AmiDya Tri Agusti: Dalam buku ini Penulis menjelaskan bahwa pepatah "time is money" adalah sebuah pepatah yang bodoh, Sebab, waktu itu bukan uang, dan kalau waktu adalah uang, maka kita bisa menukar waktu dengan uang. Kalau pandangan saya pribadi, pepatah ini bertentang dengan Alkitab. Sebab Alkitab menuliskan bahwa karena uang, manusia dapat jatuh dalam dosa. Hati kita harus difokuskan kepada Tuhan, bukan kepada mamon. Orientasi hidup kita adalah menyukakan dan memuliakan nama Tuhan, bukan untuk mencari uang sebanyak-banyaknya selama hidup di dunia.

Ayub Arifin Tanjung: Time is money berarti menggunakan waktu sebaik-baiknya, seefektif, dan seefisien mungkin untuk mencari dan mendapatkan uang. Prinsip Alkitab adalah menggunakan waktu dengan bijak untuk memuliakan Allah dan melayaniNya, menurut saya prinsip ini cukup bertentangan dalam hidup Kristen, waktu adalah kesempatan untuk memuliakan Allah (Roma 11:36).

Dedy Yanuar: Waktu adalah waktu, uang adalah uang/harta. waktu dapat menghasilkan uang, tapi uang tak dapat membeli waktu. Kecuali jika ada yg berpikiran waktu = kesempatan, barulah logis kalau uang dapat membeli kesempatan bukan waktu

Sumber Buku: 

Tong, Stephen. Waktu dan Hikmat. Surabaya: Momentum.

Moderator: Yulia Oeniyati

Komentar