Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK
Sacred Rhythms (Irama Kudus)
Submitted by admin on 19 May, 2015 - 09:53
Kategori: Resensi Buku Cetak, Hidup Kristen, Resensi Buku Online
|
Apakah Anda merindukan suatu kedalaman dan perubahan mendasar dalam kehidupan Anda dengan Tuhan? Apakah Anda juga merindukan suatu relasi yang begitu intim bersama Tuhan? Jika ya, Anda perlu mendisiplin rohani Anda dan membuka diri untuk merasakan transformasi kasih Allah. Buku dengan judul "Sacred Rhythms" yang ditulis oleh Ruth Haley Barton ini akan membantu Anda memahami konsep penting membangun kembali kehidupan rohani Anda yang selama ini berat dan kaku.
Ruth Haley Barton mengemukakan delapan langkah untuk mendisiplin kehidupan rohani. Delapan langkah itu adalah:
- Menyediakan ruang bagi Allah.
- Menjumpai Allah melalui "Lectio Divina".
- Memperdalam keintiman dengan Allah.
- Kerohanian darah dan daging.
- Membawa seluruh hidup di hadapan Allah.
- Mengenali dan merespons hadirat Allah.
- Menjaga keseimbangan irama kerja dan istirahat.
- Menumbuhkan irama bagi terjadinya transformasi rohani.
Dalam kekristenan, transformasi rohani berjalan hari demi hari dan akan menghasilkan kualitas hidup dan karakter Kristen. Untuk mendapatkan irama yang kudus, Anda dapat melakukan retret rohani secara pribadi dan merefleksikan pengalaman Anda dengan disiplin rohani.
Sekalipun buku ini dikemas dengan bahasa yang konseptual, sesungguhnya setiap bab dalam buku ini akan membawa pembaca untuk memulai praktik-praktik disiplin rohani, baik secara individu maupun kelompok. Beberapa tip yang diberikan oleh penulis juga mendorong kita untuk memiliki disiplin rohani, terlebih bagi banyak orang Kristen yang saat ini sering mengalami "Sindrom Kelelahan Kristen". Buku ini sangat bagus dibaca oleh setiap orang yang sedang merasakan kekeringan rohani, tidak bergairah dalam Kristus, atau merasakan adanya kemacetan rohani. Membangun irama yang kudus bagi hidup kita merupakan sebuah pilihan paling penting yang harus segera kita putuskan untuk mengalami transformasi rohani sehingga hidup kita dapat menjadi semakin serupa dengan Kristus.
Peresensi: Amidya
- Login to post comments
- 2310 reads