Ditulis oleh: Desi Rianto
Semakin berkembangnya teknologi dan gaya hidup akhir-akhir ini semakin menggugah gereja untuk semakin peka, peduli, dan bertanggung jawab pada pemeliharaan dan pertumbuhan kerohanian para jemaatnya, bahkan gereja dihimbau untuk semakin gencar mengajar jemaat Tuhan untuk memiliki iman yang teguh sesuai dengan ajaran Kristus dan tetap bersemangat untuk meneruskan visi dan misi gereja mula-mula.
Ditulis oleh: Lani Mulati
Istilah gereja yang berasal dari bahasa Yunani, ekklesia, memiliki arti dipanggil, dipisahkan, dan dikhususkan untuk Tuhan. Gereja sejak awal ditugaskan sebagai wakil Allah untuk mewartakan kabar baik, kabar keselamatan kepada dunia. Namun sayangnya seiring dengan berjalannya waktu, banyak gereja yang kini cenderung menonjolkan identitas mereka, berlomba-lomba mencari nama, membangun gedung besar yang berfasilitas lengkap, bersaing meningkatkan kuantitas jemaat dengan menghadirkan artis-artis rohani, dan sebagainya. Hal ini berbeda jauh dengan tujuan gereja mula-mula yaitu di panggil, dipisahkan dan dikhususkan untuk Tuhan. Rencana awal Allah dengan gereja menjadi kabur. Keadaan diperparah karena Kristus tidak lagi menjadi dasar dan tujuan pelayanan.
Ditulis oleh: Ami Grace Y.
Sewaktu kecil dulu, saya sering bermain permainan yang bernama "tantangan" bersama teman saya. Permainannya cukup sederhana, saya cukup melakukan apa saja yang diminta teman saya. Begitu juga sebaliknya. Siapa yang tidak bisa memenuhi "tantangan" itu akan dinyatakan kalah dan mukanya harus dicoreng-moreng dengan bedak. Semua pemain, harus berusaha menuntaskan tantangan yang diberikan. Setelah saya beranjak dewasa, saya mulai menyadari bahwa permainan tersebut memunyai arti yang dalam dan bernilai. Dalam kehidupan ini, kita pasti dihadapkan dengan tantangan-tantangan yang tidak sedikit. Bahkan tantangan-tantangan yang kita alami terkadang hampir menggoyahkan iman kita. Namun, demi mencapai keberhasilan mau tidak mau kita harus melewati tantangan tersebut. Bila kita menyerah, pasti hanya hasil buruk yang akan kita dapat.
Ditulis oleh: Sri Setyawati
Tanpa disadari sering kali kita tidak memahami apa yang Tuhan kehendaki bagi hidup kita. Hal ini karena rancangan-Nya yang selalu melebihi kemampuan cara kita berpikir. Seperti jauhnya langit dari bumi, begitulah jauhnya rancangan kita dari rancangan Tuhan. Namun tidak berarti Tuhan lantas tidak mengizinkan kita untuk menyelami rancangan-Nya. Tentu saja kita bisa meminta hikmat kepada-Nya sehingga kita dapat mengerti apa yang dikehendaki-Nya di balik setiap proses hidup yang kita alami.
Ditulis oleh: Sri Setyawati
Hidup manusia tak lepas dari masalah. Entah masalah ekonomi, pendidikan, pekerjaan, keluarga, kesehatan, dll.. Dan pada saat masalah itu datang kita sering kali hanya mengeluh dan merasa Tuhan tak peduli dengan kita. Bahkan jika seolah tidak ada secercah harapan yang terlihat, kita segera berputus asa dan tak lagi memiliki gairah hidup.
Ditulis oleh: Billy Wagey
Di bawah topik utama Transformasi Perilaku Seksual (Sexual Behavior Transformation), buku ini membahas tentang masalah-masalah seksualitas yang terjadi pada zaman ini dan juga tentang bimbingan menuju kekudusan seksual dan pernikahan.
Mengapa Harus Ada Transformasi Perilaku Seksual?
Ditulis oleh: Novita Yuniarti
Sukses merupakan sesuatu yang dapat dicapai oleh siapa saja. Sukses tidak hanya bisa dimiliki oleh orang-orang yang memunyai uang atau bakat tertentu. Semua orang bisa meraih sukses. Pertanyaannya adalah mengapa orang yang mendapatkan kesuksesan tidak banyak? Salah satu penyebabnya adalah karena mereka memiliki pengertian yang keliru tentang pengertian sukses. Masyarakat umum menganggap seseorang sukses jika ia memiliki "sesuatu" yang tidak dimiliki orang lain atau jika ia sekaya atau sepintar orang lain. Contohnya jika saya memiliki kekayaan seperti Bill Gates atau jika saya memiliki kemampuan atletik seperti Michael Jordan maka saya dikatakan sukses. Nah, pengertian yang keliru ini sering menjadi hambatan mengapa seseorang tidak pernah merasa sukses dalam hidupnya.
Ditulis oleh: Christiana Ratri Y.
Dr. Larry Crabb mengawali buku ini dengan mengisahkan pengalaman pribadinya tentang kematian saudaranya, Bill, yang meninggal karena kecelakaan pesawat. Pengalaman menyedihkan ini benar-benar membuatnya hancur hingga akhirnya ia tergerak untuk mencari makna dari pengalaman tragisnya ini. Inilah alasan yang mendasarinya menuliskan pengalamannya ini yaitu mencari Tuhan di kala masalah hebat mengepung. Pada intinya ada 3 hal utama yang disampaikan penulis dalam buku ini, yaitu pentingnya mencari dan menemukan Tuhan, mengatasi halangan-halangan untuk mencari Tuhan dan cara untuk bisa menemukan Tuhan (yang dijelaskan melalui pertanyaan-pertanyaan yang disertai dengan uraian penjelasannya).
Ditulis oleh: Lani Mulati
Apa sebenarnya yang membedakan negara kita dengan negara-negara maju seperti negara-negara barat dan Jepang? Salah satunya adalah kebudayaan membaca. Ironis memang, jika kita menggebu-gebu ingin memajukan bangsa dan negara kita tapi kita sendiri tidak membudayakan membaca sedari dini. Lantas apa yang harus kita kerjakan? Masih banyak yang bisa kita kerjakan, setidaknya bagaimana menumbuhkan minat baca anak. Karena kemampuan anak bisa berkembang dengan berbagai macam cara. Salah satunya buku. Buku memberi banyak pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi anak. Untuk itu penting sekali bagi kita untuk melatih anak-anak kita untuk membaca.
Ditulis oleh: Sri Setyawati
Suatu hari saya membaca satu buku yang sangat menjawab pergumulan dan pelayanan saya. Sebuah buku tentang persahabatan, pacaran, dan hubungan dengan orang lain selama kita hidup di dunia. Buku tersebut menggunakan bahasa Inggris ditulis oleh Neil T. Anderson dan Dave Park dengan judul 'Purity under Pressure'. Buku yang cukup tipis dan mudah dimengerti karena menggunakan pemilihan kata yang umum dipakai. Berisi 14 bab yang saling terkait dan berisi beberapa ayat penuntun.