Buku ini mengupas tentang Transformasi Perilaku Seksual, menyoroti masalah seksualitas modern dan pentingnya bimbingan untuk mencapai kekudusan dalam pernikahan. Penulis menjelaskan dampak Revolusi Perilaku Seksual yang dipicu oleh berbagai faktor, serta perlunya transformasi dalam akal budi di bawah otoritas firman Tuhan untuk menghindari pengaruh negatif tersebut. Selain itu, buku ini menekankan bahwa hubungan seksual yang kudus dalam pernikahan harus dihargai sebagai alat untuk membangun keintiman antara pasangan.
- Transformasi Perilaku Seksual
- Revolusi Perilaku Seksual
- bimbingan menuju kekudusan seksual
- industri pornografi
- keintiman abadi
- empat dimensi seksual
- otoritas firman Tuhan
- Buku ini berjudul "Everlasting Intimacy" dan membahas Transformasi Perilaku Seksual serta kekudusan seksual dan pernikahan.
- Empat pilar utama Revolusi Perilaku Seksual: buku Alfred C. Kinsey, pertumbuhan industri pornografi, emansipasi wanita, dan alat kontrasepsi.
- Transformasi perilaku seksual diperlukan untuk menghindari pengaruh negatif dari revolusi seksual yang terjadi saat ini.
- Transformasi melibatkan perubahan dalam pikiran, perasaan, dan kemauan yang harus tunduk pada otoritas firman Tuhan.
- Hubungan seksual memiliki empat dimensi: rekreasi, prokreasi, relasi, dan religi, dan diciptakan untuk pernikahan yang kudus.
- Media sering menanamkan nilai-nilai seksual yang keliru, mempengaruhi pandangan masyarakat tentang seksualitas.
- Hubungan seksual dalam pernikahan berfungsi untuk mempererat ikatan emosional dan fisik antara pasangan.
- Penting untuk menaklukkan akal budi di bawah firman Tuhan untuk menghindari perilaku negatif seperti perzinahan.
Ditulis oleh: Billy Wagey
Di bawah topik utama Transformasi Perilaku Seksual (Sexual Behavior Transformation), buku ini membahas tentang masalah-masalah seksualitas yang terjadi pada zaman ini dan juga tentang bimbingan menuju kekudusan seksual dan pernikahan.
Mengapa Harus Ada Transformasi Perilaku Seksual?
Dijelaskan pada bagian awal buku ini bahwa dunia telah mengalami apa yang disebut dengan Revolusi Perilaku Seksual. Ada empat pilar utama yang menyebabkan terjadinya revolusi ini, di antaranya adalah munculnya sebuah buku tulisan Alfred C. Kinsey (salah satu tokoh Revolusi Perilaku Seksual) yang berjudul "The Sexual Behavior", yang kurang lebih pada tahun 1948 diterima secara luar biasa oleh masyarakat Amerika dan Eropa. Buku ini membahas tentang jumlah homoseksual, seks sebelum menikah, dan kejahatan seksual yang meningkat sangat pesat. Pada saat itu, ilmu pengetahuan sangat diterima dan jumlah statistik terbanyak diartikan sebagai sesuatu yang umum dilakukan. Hal ini sangat memengaruhi cara pandang masyarakat pada zaman itu tentang hal-hal seksual. Pilar kedua adalah industri pornografi yang meningkat sangat pesat. Harus diakui bahwa industri pornografi pada saat ini berkembang dengan sangat cepat dan meluas ke semua kalangan, sampai ke generasi muda bahkan anak-anak. Lalu ada pilar ketiga dan keempat yaitu mengenai emansipasi wanita dan alat-alat kontrasepsi.
Setelah membahas tentang revolusi seksual, bab dua membahas transformasi perilaku seksual. Penulis mengingatkan bahwa kita perlu mengadakan transformasi atau perubahan dalam diri kita agar kita tidak terpengaruh atau bahkan terikat dengan revolusi seksual yang terjadi pada masa ini. Transformasi akan terjadi jika ada pembaharuan dalam pikiran, perasaan, dan kemauan. Gabungan ketiga hal ini disebut akal budi. Akal budi harus ditaklukkan di bawah otoritas firman Tuhan.
Pada bab-bab selanjutnya dibahas tentang keintiman abadi dan pentingnya merawat keintiman dalam pernikahan. Tuhan menciptakan hubungan seksual untuk tujuan yang sangat kudus dalam pernikahan. Ada empat dimensi seksual manusia, yaitu rekreasi, prokreasi, relasi, dan religi. Hal-hal tersebut dapat dibaca pada buku ini.
Setelah saya membaca buku ini, saya semakin tahu bahwa dunia sekarang ini memang sangat mengumbar masalah seksual dengan cara yang salah. Banyak sekali nilai-nilai seksual yang keliru yang ditanamkan melalui media-media, baik televisi, internet, majalah, dan buku-buku yang memengaruhi pandangan kita tentang masalah seksual. Tuhan menciptakan hubungan seksual untuk manusia dengan maksud agar tercipta relasi yang kudus dalam pernikahan. Pernikahan akan menjadi semakin indah dengan adanya hubungan seksual yang melaluinya pasangan suami istri bisa semakin mengenal pasangannya secara emosi, fisik, dll.. Hubungan seksual tidak diciptakan agar manusia bebas berhubungan dengan siapa saja. Tuhan sangat membenci perzinahan, percabulan, dan kenajisan lainnya. Oleh karena itu, kita harus menaklukkan akal budi, pikiran, perasaan, dan kemauan kita di bawah otoritas firman Tuhan yang kudus.
Segala kemuliaan bagi Allah!!
Informasi buku:
| Judul | : | Everlasting Intimacy (Keintiman Abadi-Seni |
| Merawat Cinta dalam Perkawinan) | ||
| Penulis | : | Andik Wijaya, Julianto Simanjuntak |
| dan Roswitha Ndraha | ||
| Penerbit | : | Intitut Konseling LK3, Jakarta 2007 |
| Ukuran buku | : | 11 x 18 cm |
| Tebal | : | 160 halaman |