Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK
Bikin Hidup Makin Hidup
Submitted by admin on 12 October, 2009 - 10:04
Kategori: Kesaksian Pembaca
Ditulis oleh: Sri Setyawati
Hidup manusia tak lepas dari masalah. Entah masalah ekonomi, pendidikan, pekerjaan, keluarga, kesehatan, dll.. Dan pada saat masalah itu datang kita sering kali hanya mengeluh dan merasa Tuhan tak peduli dengan kita. Bahkan jika seolah tidak ada secercah harapan yang terlihat, kita segera berputus asa dan tak lagi memiliki gairah hidup.
Ketika Anda mengalami hal semacam itu, alangkah baiknya jika Anda membaca buku 'How to Stay Alive as Long as You Live'. Buku ini sangat praktis dan aplikatif. Ditulis oleh Robert H. Spain, seorang rohaniwan Gereja Metodis di Louisville dan menjadi pendeta selama 35 tahun. Robert membagi isi buku ini ke dalam 12 bab, yaitu:
1. How to Stay Alive as Long as You Live
2. How to Put First Things First
3. How to Handle Detours
4. How to Achieve Genuine Happiness
5. How to Be Successful
6. How to Deal with Worry
7. How to Cope with Grief
8. How to Manage Loneliness
9. How to Forgive
10.How to Pray
11.How to Share Your Faith
12.How to Be an Authentic Christian
Di bab pertama Robert mengawali tulisannya dengan menceritakan satu lelucon terkenal di negerinya. Begini ceritanya, ada beberapa pelayan-pelayan Tuhan yang sedang mendiskusikan tentang kapan kehidupan bermula. "Kehidupan mulai," kata seorang pastor, "pada saat terjadi pembuahan." "Bukan, bukan Pastor," kata hamba Tuhan yang lain. "Kehidupan bermula pada saat kelahiran." Kemudian mereka berdua memandang seorang rohaniwan lain yang sudah berumur. "Kehidupan mulai," kata rohaniwan itu, sambil menggelengkan janggutnya, "saat anak kecil meninggalkan rumah dan si anjing mati." Bab ini sebenarnya tidak membahas tentang awal mula kehidupan. Tapi bagaimana bertahan hidup saat kita masih hidup. Sering kali ada satu anggapan bahwa kehidupan mulai pada usia 40-an. Namun, Robert tidak mempermasalahkan hal itu. Ada juga yang mengatakan bahwa kehidupan berakhir ketika seseorang pensiun. Kehidupan yang sebenarnya bisa dimulai kapan pun Anda mau dan hidup ini akan terus berjalan -- tanpa menghiraukan usia. Yang terpenting bukan asal hidup tapi bagaimana menjadikan hidup tetap hidup.
Dengan membaca buku ini saya mendapatkan banyak pemahaman baru. Salah satunya saya temukan di bab satu. Banyak hal yang bisa saya syukuri dari hidup yang Tuhan berikan bagi saya. Bukan hanya karena saya bisa bernafas dan memiliki banyak hal tapi lebih dari itu -- saya berharga di mata Allah. Saya yakin bukan hanya saya tapi juga Anda. Kita berharga bukan karena apa yang bisa kita lakukan atau seberapa banyak kesuksesan yang kita raih. Namun karena kita diciptakan serupa dan segambar dengan Allah. Mungkin ada beberapa di antara kita yang belum bisa menerima diri apa adanya, sehingga kita berusaha untuk menjadi orang lain. Padahal, kita tidak bisa berubah menjadi orang lain dan kita tidak perlu menjadi orang lain. Belajar menerima diri sendiri dan mensyukuri apa yang kita miliki merupakan kunci agar kita dapat membuat 'hidup' semakin hidup. Selain itu ada beberapa kunci agar hidup kita menjadi 'hidup', yaitu dengan cara memaknai setiap kejadian yang kita alami, mengembangkan sikap mental yang positif, serahkan hidup kita di tangan yang penuh kuasa - Tuhan Yesus, dan selalu ingat dan percaya bahwa Allah selalu menyertai kita. Allah itu seperti seorang ayah yang berdiri mengawasi kita, melindungi dan menjaga kita tak peduli apa yang kita lakukan. Karena untuk itulah Dia ada, walaupun kehidupan kita tak selalu menyenangkan Dia mampu menciptakan keindahan di balik setiap badai. Dengan adanya Allah di pihak kita kita mampu membuat hidup tetap hidup bahkan semakin hidup. Hidup ini sungguh luar biasa!
Informasi buku:
Judul buku | : | How to Stay Alive as Long as You Live |
Penulis | : | Robert H. Spain |
Penerbit | : | Dimensions for Living, Nashville 1992 |
Ukuran buku | : | 14 x 21,5 cm |
Tebal | : | 142 halaman |
- Login to post comments
- 2279 reads