Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK
Prioritas Seorang Pendeta
Submitted by admin on 19 November, 2009 - 16:19
Kategori: Gereja/Pendeta, Resensi Buku Cetak
|
Menjadi seorang pendeta bukanlah satu pekerjaan yang mudah untuk diemban. Tugas yang dilakukannya pun begitu berat karena seorang pendeta harus bertanggung jawab akan kehidupan iman jemaat-jemaatnya. Untuk itu seorang pendeta diharapkan dapat membedakan prioritas tugas pelayanannya dan tidak melalaikan tugas penggembalaan namun justru meningkatkannya. Lebih lagi karena sebagai seorang gembala dia harus memberi makan domba-domba dengan sabda Allah; kapan saja, di mana saja.
Prioritas seorang pendeta adalah buku yang tepat untuk dibaca oleh hamba-hamba Tuhan, khususnya para gembala gereja. Melalui buku ini, para penulis mengingatkan bagaimana seorang gembala seharusnya berperan di tengah-tengah jemaat Tuhan yang dibimbingnya. Prioritas pelayanan pendeta bukan hanya sebagai pengkhotbah, namun juga sebagai pemimpin dan gembala. Hal ini dapat dibaca secara terstruktur melalui tiga bab di dalamnya. Dengan demikian, pembaca dapat memahami perbedaan peran seorang pengkhotbah, pemimpin, dan gembala. Setelah membacanya, diharapkan para pendeta tidak hanya cenderung menjadi ahli khotbah, namun bagaimana dia dapat menjadi seorang pemimpin yang memiliki hati seorang gembala. Selain itu, buku ini juga melampirkan surat-surat yang ditulis oleh jemaat untuk pendetanya. Lampiran ini bermanfaat juga bagi pendeta untuk mengevaluasi pelayanannya sekaligus memberi semangat untuk dapat melayani lebih baik lagi bagi Tuhan dan jemaat.
Tidak ada kesalahan fatal dari sisi pemakaian bahasa walau ada beberapa kata yang sekarang sudah tidak sesuai dengan EyD karena buku ini dicetak tahun 80-an. Khusus bagi para pendeta, buku ini dapat menjadi referensi bermutu untuk meningkatkan kualitas pelayanan Anda. Sedangkan bagi para mahasiswa teologi, buku ini dapat menjadi pegangan untuk memahami dan menyadari prioritas seorang pendeta yang dikehendaki Bapa.
Peresensi: Sri Setyawati
- Login to post comments
- 5060 reads