Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK
Pentingnya Literatur Kristen sebagai Sumber Bacaan Anda
Submitted by admin on 21 May, 2007 - 14:17
Kategori: Artikel
Keberadaan literatur memainkan peranan penting dalam kehidupan manusia. Melaluinya, kita dihantar pada jendela dunia yang membukakan wawasan setiap orang yang menikmatinya. Dalam kekristenan, literatur juga memiliki peranan vital, yakni sebagai sarana pembinaan iman dan penginjilan. Menurut George Verwer, literatur Kristen sering disebut sebagai "Utusan Injil Tercetak". Sisi praktis dan kekuatannya terlihat dalam hal-hal berikut.
- Ia dapat pergi ke mana-mana karena dalam bentuk cetak.
- Ia mengulang-ulang beritanya terus menerus tanpa istirahat dan cuti.
- Ia mempersembahkan beritanya menurut kesenangan pembacanya.
- Melalui pos, ia dapat pergi ke berbagai tempat di mana seorang utusan Injil tidak diizinkan masuk.
- Ia memungkinkan pembacanya mendengar berita yang sama itu berulang kali.
- Ia memungkinkan para pembaca mempelajari hanya satu bagian khusus berita yang menarik hatinya.
- Dalam bentuk buku, ia dapat memberi banyak hati yang kelaparan berjam-jam bahkan berhari-hari khotbah yang berkesinambungan dan makanan rohani berupa kebenaran secara terus-menerus.
Selain itu, literatur juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengantisipasi ajaran sesat yang beredar di masyarakat. Seperti yang terjadi pada Ignatius yang menulis pembelaannya ketika gereja berada dalam ancaman ajaran Gnostisisme. Hal yang sama juga dilakukan Polikarpus dan Tertualianus dalam melawan Marcion melalui tulisannya.
Kekuatan literatur untuk menggerakkan hati manusia ini juga disadari oleh Napoleon Bonaparte. Pada puncak karier militernya, dia menyatakan, "Hanya ada dua kekuatan di dunia ini, yakni pedang dan pena; dan pada akhirnya yang terakhir ini selalu menaklukkan yang terdahulu."
Di samping Alkitab, literatur Kristen jelas sangat dibutuhkan oleh setiap kelompok generasi; mulai dari anak-anak, remaja, sampai dewasa. Mereka membutuhkan bacaan-bacaan yang dapat membawa iman mereka semakin bertumbuh di dalam Tuhan sesuai kebutuhan berdasarkan usia mereka. Kebutuhan terpenuhi lewat literatur Kristen karena literatur dijadikan sebagai media penyampaian firman Allah yang efektif. Walaupun tidak dimungkiri juga bahwa keberadaan buku-buku yang tidak mendidik juga akan menyebabkan masalah tersendiri, khususnya bagi anak-anak.
Kalau kita melongok ke luar dunia kekristenan, hal ini juga sudah disadari oleh kelompok mereka. Misalnya, kaum Komunis yang tidak segan mengeluarkan uangnya untuk membantu menerbitkan buku-buku atau traktat-traktat Komunisme. Pengikut bidat pun rela mengeluarkan uangnya untuk menyebarluaskan ajaran mereka.
Meskipun literatur memberikan manfaat yang positif, kekuatannya juga dapat berdampak negatif. Literatur-literatur bermuatan pornografi, kekerasan, dan kebenaran yang dibelokkan, malah akan mendidik generasi muda menuju kehancuran. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus, baik dari pemerintah, gereja, dan keluarga. Sehingga diperlukan pengawasan dan seleksi untuk buku-buku yang akan dibaca.
Menyadari aspek negatif tersebut, para pelaku literatur Kristen perlu semakin giat dalam menyampaikan kebenaran. Karena seperti dikatakan Daniel Webster, "Kalau kebenaran tidak disebarkan, kesalahanlah yang akan menyebar; kalau Allah dan firman-Nya tidak dikenal dan diterima, Iblis dan pekerjaannya akan berkuasa dan berpengaruh; kalau buku-buku injili tidak menjangkau sampai ke desa-desa kecil, tulisan-tulisan yang tidak bermoral dan merusaklah yang akan menggantikannya; kalau kuasa Injil tidak dirasakan di seluruh pelosok negeri ini, kekacauan dan salah atur, kemerosotan moral dan kesengsaraan, korupsi dan kegelapan, akan merajalela tanpa kendali atau tanpa akhir."
Sudah saatnya kita membentengi diri kita dengan bacaan-bacaan yang bermanfaat dan membangun, tentunya di dalam Tuhan. Disadari atau tidak, bacaan yang tidak bermanfaat akan semakin menjauhkan kita dari kebenaran Allah. Segeralah tambah koleksi bacaan Anda dengan literatur Kristen yang mendukung iman Anda. Tuhan Yesus memberkati.
Sumber bacaan:
Salihin, Rohyati. 1989. Bertumbuh Melalui Literatur, dalam "Visi Pelayanan Literatur: Bunga Rampai". Yogyakarta: Yayasan ANDI.
Stevens, Antoni. 1989. Pelayanan Literatur dari Masa ke Masa, dalam "Visi Pelayanan Literatur: Bunga Rampai". Yogyakarta: Yayasan ANDI.
Weiner, Bob dan Rose Weiner. 1993. "Lebih Tajam Daripada Pedang Kekuatan Pena". Koinoia.
Verwer, George. 1995. "Dinamika Pelayanan Literatur". Jakarta dan Surabaya: Yayasan Obor Menyuluh dan Yakin.
Dirangkum oleh: Puji Arya Yanti
- Login to post comments
- 4926 reads