Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK
Mukjizat Kesembuhan dalam Penginjilan
Submitted by admin on 1 December, 2009 - 14:05
Kategori: Resensi Buku Cetak, Umum
|
Mukjizat kesembuhan adalah salah satu mukjizat yang populer di kalangan orang percaya. Bagi orang yang menderita sakit, khususnya sakit yang sudah tidak bisa ditangani secara medis, adanya mukjizat menjanjikan pengharapan baru. Tapi ketika mukjizat tidak terjadi, apakah itu berarti Tuhan tidak adil? Apakah orang yang mengalami mukjizat kesembuhan berarti memiliki iman yang lebih besar daripada mereka yang tidak mengalaminya?
Buku "Mukjizat Kesembuhan dalam Penginjilan" hadir untuk menyelaraskan pandangan-pandangan yang ekstrem tentang mukjizat kesembuhan dalam kaitan dengan penginjilan. Dalam hal ini, penulis bersikap netral dengan tidak menentang mukjizat kesembuhan, tapi secara khusus ingin menekankan beberapa poin bahwa hakikat Injil sebagai karya keselamatan Allah tidak identik dengan mukjizat kesembuhan. Penulis dengan tegas menjelaskan bahwa mukjizat kesembuhan murni bersumber pada kehendak Allah dan bukan manusia. Tuhan juga mau memakai obat-obatan, dokter, dan pelayanan medis untuk menyembuhkan orang-orang yang lain. Segala sesuatu yang terjadi adalah hak Allah, dan semuanya terjadi supaya nama Tuhan ditinggikan di atas segalanya.
Dengan membaca buku ini, Pembaca dapat memahami bahwa Allah memiliki hak mutlak dalam mukjizat kesembuhan. Penulis memberikan dasar-dasar alkitabiah, hakikat kesembuhan itu sendiri, aspek medis penyakit dan kesembuhan, dan aspek mukjizat kesembuhan dalam penginjilan. Diharapkan seusai membaca buku ini Pembaca dapat mengerti maksud Tuhan di balik sakit yang mungkin Pembaca alami. Sementara itu dalam kaitannya dengan penginjilan, mukjizat kesembuhan tidak bisa dipakai sebagai tolok ukur keberhasilan sebuah pelayanan penginjilan. Penginjilan adalah rencana dan karya agung Allah dalam kekekalan. Ini bertujuan untuk menghimpun umat untuk bersekutu, menyembah, dan melayani Dia secara utuh dan serasi dalam pemahaman yang alkitabiah.
Peresensi: Billy Wagey
- Login to post comments
- 3394 reads