Menjadi Pekerja Kristus

Kategori: Kesaksian Pembaca

Ditulis oleh: Desi Rianto

Semakin berkembangnya teknologi dan gaya hidup akhir-akhir ini semakin menggugah gereja untuk semakin peka, peduli, dan bertanggung jawab pada pemeliharaan dan pertumbuhan kerohanian para jemaatnya, bahkan gereja dihimbau untuk semakin gencar mengajar jemaat Tuhan untuk memiliki iman yang teguh sesuai dengan ajaran Kristus dan tetap bersemangat untuk meneruskan visi dan misi gereja mula-mula.

Hadirnya silabus "Menjadi Pekerja Kristus" direncanakan untuk dipakai bersama-sama buku-buku Para Navigator yang lain seperti Pola Pemuridan, seri Pelajaran-Pelajaran dalam Kehidupan Orang Kristen atau Watak Pekerja Kristus.

Buku yang ditulis oleh Tom Yeakle terbitan Yayasan Kalam Hidup ini sangat bagus dipakai dalam kelompok-kelompok pemuridan untuk mendasari dan membimbing serta membangun orang-orang percaya sehingga pada akhirnya nanti terjadi pelipatgandaan murid Kristus. Isi buku ini mengingatkan kita untuk tetap mengingat tanggung jawab kita sebagai orang percaya serta bagaimana menjadi pekerja Kristus yang militan.

Tom Yeakle memiliki kerinduan untuk mengajak gereja-gereja Tuhan agar semakin bertumbuh dan berbuah. Bukan hanya puas dengan menjadi orang Kristen, namun juga terdorong untuk menjadi "pekerja-Nya" yang berguna. Membaca buku ini mengingatkan saya akan pentingnya pemuridan yang memegang visi pelipatgandaan rohani, yaitu melipatgandakan kehidupan kita dengan memuridkan orang lain. Di samping itu saya diingatkan juga akan pentingnya melengkapi murid dengan ketrampilan dasar dan cara-cara yang penting bagi pelipatgandaan rohani.

Penyajian silabus yang terdiri dari 10 pelajaran ini begitu runtut. Pelajaran yang dibahas mulai dari soal Hati dan Visi Allah terhadap Dunia, Penginjilan - Langkah Pertama untuk Menjadikan Murid, Siapakah Seorang Murid Itu?, Tindak Lanjut - Menolong Orang Lain Bertumbuh, Pelipatgandaan Rohani, Pribadi ke Pribadi, Menyampaikan Pesan Hidup Anda, Bagaimana Mencari Calon Murid dan Garis Besar Pertemuan Pribadi ke Pribadi, Gagasan Praktis untuk Pertemuan Pribadi ke Pribadi, hingga pelajaran Menjadi Pemimpin. Kesemuanya ditujukan agar Pembaca dapat mengerti pola dasar dalam pemuridan serta mengimplementasikan iman Kristen itu dalam kehidupan sehari-hari.

Bagian yang paling inspiratif dari buku ini saya temukan dalam pelajaran 10. Pelajaran ini mencakup tentang pengertian kepemimpinan, tanggung jawab pemimpin, kehidupan pemimpin, hingga peringatan-peringatan yang harus diperhatikan pemimpin. Secara khusus, hal menarik yang saya dapatkan adalah tentang metode P.O.M.P (Perencanaan, Organisir, Memimpin, Penilaian) dalam memimpin. Secara keseluruhan untuk mengaplikasikan pelajaran yang ada dalam buku ini memang diperlukan sikap pemimpin yang bertanggung jawab dan sistematis dengan menerapkan metode-metode tersebut.

Buku ini ditulis dengan sangat lugas, dengan bahasa yang sangat sederhana, oleh karena itu Pembaca dapat mengerti dan memahami pesan yang ingin disampaikan penulis dengan mudah. Adanya daftar pengecekan tugas anggota diskusi yang dilampirkan di awal buku ini mengajak kita untuk terus mengevaluasi tugas-tugas kita dengan teratur dan terarah. Hal menarik lainnya adalah pertanyaan-pertanyaan yang mendukung pembahasan yang dilampirkan penulis. Hal ini sangat menolong untuk studi lanjut tentang pokok bahasan yang sedang dibahas. Ditambah pula adanya tugas yang harus dikerjakan dan diselesaikan, dengan demikian kita pun didisiplin untuk terus berjalan dalam jalur yang teratur.

Jika saja orang-orang percaya bersedia mempelajari buku ini dan mendiskusikan bahan yang ada bersama-sama dengan saudara seiman lainnya, tentulah akan semakin banyak orang yang menjadi murid Yesus Kristus yang bertumbuh, teguh, dan memiliki hati untuk melayani orang lain yang belum percaya kepada Kristus.

Informasi buku: