Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK
Memburu Cinta Sejati
Submitted by admin on 12 February, 2010 - 09:38
Kategori: Resensi Buku Cetak, Pemuda/Remaja
|
Mungkinkah manusia dapat hidup tanpa cinta? Rasa-rasanya tidak mungkin! Dan rasanya juga sulit sekali membayangkan kalau manusia dapat hidup tanpa cinta. Karena memang sudah sejak awal, manusia itu diciptakan menurut gambar dan rupa Allah? Dan cinta atau Kasih adalah salah satu gambar dan rupa yang Allah tanamkan pada diri manusia. Jadi itulah sebabnya manusia di dalam hidupnya tidak bisa lepas dari kebutuhan untuk dicintai dan mencintai.
Namun ketika manusia jatuh ke dalam dosa, gambar dan rupa Allah di dalam diri manusia menjadi rusak. Begitu pula gambaran tentang cinta kasih yang mula-mula yang begitu indah kini menjadi terlihat samar-samar. Kejatuhan manusia dalam dosa membuatnya mengalami kesulitan untuk memahami tentang apa cinta itu sesungguhnya.
Sampai saat ini pun, khususnya di kalangan remaja, tidak gampang bagi mereka untuk mewujudkan cinta sejati tersebut. Tidak jarang remaja malah terjebak ke dalam perangkap membesarkan ego diri sendiri. Seringkali terjadi yaitu pada saat kita berhasrat menuangkan cinta kasih kepada orang yang kita kasihi, tetapi pada saat yang sama pula ternyata kita telah membangun sebuah kurungan bagi orang yang kita kasihi tersebut. "Mulai detik ini kamu tidak boleh ngobrol lagi dengan pria-pria lain, karena mulai saat ini akulah satu-satunya pria yang harus ada di hatimu!". "Kamu kan sudah jadi pacarku, kamu harus memprioritaskan waktu untukku dong!". "Kalo kamu sungguh-sungguh cinta sama aku, buktikan dong, masak ngajak aku nonton bioskop aja nggak pernah sama sekali?!". Mungkin seperti itulah gambaran hubungan cinta di kalangan remaja. Harus diakui bahwa para remaja memiliki kerinduan yang cukup tinggi untuk mengerti apa makna cinta serta bagaimana mewujudkan cinta yang sejati. Namun sayangnya tidak banyak buku-buku yang mengupas tuntas tentang bagaimana mengerti dan menemukan makna cinta tersebut, sehingga akibatnya banyak remaja malah mendapatkan cinta yang semu, cinta yang menuntut bahkan cinta yang memaksa. "The Wings of Love" adalah sebuah buku yang berusaha untuk menyibak kabut-kabut yang selama ini menghalangi pandangan kita tentang cinta. Agar kita kembali menemukan makna cinta yang sesungguhnya itu. Buku ini berisi kumpulan puisi-puisi yang ditulis dengan gaya yang sederhana namun mudah dimengerti.
Bagi si penulis, ada satu hal yang harus kita mengerti terlebih dahulu sebelum kita mulai membagi kasih kepada orang-orang sekitar yaitu kita perlu menyadari bahwa kemampuan kita untuk mengasihi itu sendiri adalah anugerah Allah. Itulah pengertian awal yang menjadi titik tolak yang akan memampukan kita mewujudkan cinta yang sederhana namun kuat, kasih yang apa adanya bukan dibuat-buat (Ajar aku mencintai-Mu - hal 48). Dan Yesus adalah model yang paling ideal bagi kita semua, tentang bagaimana mengasihi dengan benar. Yesus telah mendemontrasikan kasih di dalam hidup-Nya secara sempurna (Siapakah Lelaki Itu - hal 46) dan Yesus juga telah berhasil membalikkan pemikiran-pemikiran tentang kasih yang sudah terpolusi pasca kejatuhan. Kasih yang menuntut diluruskan dengan kasih yang berkorban (Peristiwa Cinta - hal 60).
Pada bagian ke-2 di dalam bukunya, momen-momen hidup, penulis secara jujur memaparkan bahwa niat tulus kita untuk mengerjakan cinta bukanlah sesuatu yang mudah bahkan kadangkala memaksa kita harus jatuh bangun. Oleh karena itu, penulis mau mengingatkan kita tentang pentingnya kita menjaga relasi yang terus-menerus dengan Sang KASIH (Jangan tanya pada-Ku - hal 30). Penulis juga menegaskan kembali tugas dan tanggung jawab orang Kristen kepada dunia melalui "mimpinya" (Aku pernah bermimpi - hal 112, Yesus tak punya tangan lagi - hal 116 dan Yesus tak punya kaki lagi - hal 118).
"The Wings of Love" dikemas dalam kemasan saku yang memudahkan pembacanya untuk membawanya ke mana-mana, juga cocok untuk menjadi hadiah istimewa bagi orang-orang yang kita cintai.
Jadi, jika kita mengerti kasih Allah maka kita pun akan dimungkinkan untuk mengasihi sesama kita dengan benar, termasuk kekasih atau sang pacar.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buletin | : | Shining Star (Komisi Remaja, GKI GUNSA) |
Edisi | : | Tahun ke V/No.54/November 2003 |
Peresensi | : | Tidak dicantumkan |
Penerbit | : | GKI GUNSA |
Halaman | : | 19 -- 20 |
- Login to post comments
- 5028 reads