Meskipun perkembangan teknologi digital telah mempengaruhi cara kita mengakses buku, penting untuk mempertahankan kebiasaan membaca buku konvensional. Penelitian menunjukkan bahwa membaca baik fiksi maupun nonfiksi dapat meningkatkan daya ingat dan kinerja otak, serta membantu mengasah kemampuan berpikir dan memperluas wawasan, bahkan berpotensi mengurangi risiko kepikunan di usia lanjut.
- kebiasaan membaca
- daya ingat
- sel-sel otak
- logika
- wawasan
- kepikunan ringan
- Kebiasaan membaca buku konvensional perlu dipertahankan meskipun ada banyak alternatif digital.
- Penelitian di Australia menunjukkan bahwa pembaca buku memiliki daya ingat yang lebih baik dibandingkan non-pembaca.
- Kompleksitas karakter dan alur cerita dalam buku dapat meningkatkan kemampuan menghafal otak.
- Buku yang terlalu sederhana, seperti komik, tidak memberikan manfaat signifikan untuk otak.
- Membaca koran setiap pagi dapat melatih kemampuan berpikir dan memperluas wawasan.
- Membaca buku dapat membantu mencegah kepikunan ringan pada usia lanjut.
Saat malam menjelang atau kala akhir pekan datang, masih adakah di antara kita yang masih rajin membaca buku? Di tengah “ledakan” teknologi ketika berbagai produk telah dikemas menjadi bentuk digital, termasuk buku yang tentunya ditawarkan dengan harga yang lebih terjangkau. Meskipun begitu, kebiasaan membaca buku konvensional tetap harus dipelihara, apa pasal?
Ingatkah Anda betapa sejak kecil, kita selalu dianjurkan untuk rajin membaca agar lebih pintar? Anjuran ini bukan sekadar isapan jempol belaka. Penelitian terbaru yang dilakukan di Australia dan diikuti oleh 30.000 peserta menyimpulkan bahwa mereka yang gemar membaca buku, baik fiksi maupun nonfiksi, ternyata memiliki daya ingat yang jauh lebih tinggi dan akurat dibandingkan mereka yang tidak suka membaca.
Selain itu, isi buku pun turut memengaruhi kinerja sel-sel otak. Seperti yang diungkapkan oleh Randy Schiffer, M.D., Ketua Departemen Neuropsychiatry, Texas Tech University di Lubbock, berkata, “Banyaknya karakter atau tokoh dalam sebuah buku, serta jalan cerita yang rumit akan merangsang sel yang berfungsi untuk menghafal di dalam otak untuk bekerja lebih maksimal. Sebaliknya, buku yang terlalu mudah dimengerti, seperti komik, tidak akan memberikan manfaat signifikan pada sel otak, selain hanya sekadar hiburan.”
Kemudian, penelitian juga mengungkapkan bahwa kebiasaan membaca koran setiap pagi juga dapat mengasah kemampuan berpikir Anda. Manfaatnya, logika kian terasah dan tentunya wawasan kian diperluas. Terakhir, penelitian secara tersirat juga menyebutkan bahwa membaca buku memungkinkan seseorang untuk terhindar dari kepikunan ringan saat usia lanjut.
| Diambil dari: | ||
| Nama situs | : | Kompas |
| Alamat URL | : | http://female.kompas.com/read/2014/02/16/2033147/Meski.Hidup.di.Era.Digital.Jangan.Tinggalkan.Kebiasaan.Membaca.Buku |
| Judul artikel | : | Meski Hidup pada Era Digital, Jangan Tinggalkan Kebiasaan Membaca Buku |
| Penulis artikel | : | Syafrina Syaaf |
| Tanggal akses | : | 10 Januari 2017 |