Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK
Mengapa Enggan Membaca?
Submitted by admin on 18 September, 2013 - 17:37
Kategori: Artikel
Salah satu kegiatan murah dan memiliki banyak manfaat adalah membaca. Akan tetapi, kebanyakan orang masih enggan untuk membaca. Apa penyebabnya? Silakan Anda simak ulasan berikut.
-
Rasa malas.
-
Tidak tahu cara membaca buku yang efektif.
-
Tidak tahu manfaat membaca.
-
Kondisi putus asa.
-
Manajemen waktu yang buruk.
-
Latar belakang pendidikan.
-
Budaya membaca yang tidak pernah tertanam dari kecil.
-
Persaingan antara buku dengan media massa lainnya, khususnya media elektronik seperti televisi dan radio.
Malas hampir menjadi masalah bagi kebanyakan orang untuk membaca. Malas bisa disebabkan oleh minat dan motivasi yang rendah dalam diri seseorang. Selain minat dan motivasi yang rendah, kecenderungan orang adalah tidak memiliki gairah dalam membaca. Jika hal ini sudah mendarah daging dalam diri seseorang, rasa malas akan semakin kuat. Dari situ, rasa enggan untuk membaca juga akan semakin besar.
Ketika kita melihat buku yang begitu tebal, tiba-tiba dalam diri kita muncul pikiran bahwa akan membutuhkan banyak waktu untuk membaca buku tersebut. Terlebih lagi jika buku itu tidak ada gambarnya sama sekali, rasa enggan untuk membaca semakin membesar. Ketika itu terjadi, umumnya kita akan menaruh buku itu kembali dan tidak jadi membacanya. Karena hal itulah, kita perlu tahu cara membaca buku yang efektif, seperti artikel tentang bagaimana membaca cepat yang dapat dibaca di situs GUBUK. Dengan memiliki kemampuan membaca cepat, kita tidak akan takut membaca buku karena membaca buku yang tebal dapat kita lakukan hanya beberapa waktu saja.
Kebanyakan orang membaca buku karena ada tujuan tertentu, misalnya mengerjakan tugas sekolah, tugas kuliah, atau hanya sekadar untuk mencari hiburan, tanpa tahu manfaat yang akan mereka ambil dari membaca. Yang paling ironis, ada orang yang bertanya-tanya, "Apakah yang diperoleh orang-orang yang gemar membaca buku? Apakah akan menjadi orang kaya atau orang terkenal, seperti para pemain sepak bola atau para artis?" Ketika pertanyaan seperti ini ditanyakan kepada seorang pemula, itu cukup berbahaya karena bisa memengaruhi pikiran dan konsep yang baru saja terbentuk. Karena itulah, seseorang akhirnya menjadi enggan untuk membaca.
Masalah adalah kekasih manusia yang setiap saat bisa saja muncul. Orang dewasa akan memandang masalah sebagai bagian dari pengembangan dirinya. Namun, bagi orang yang belum dewasa atau mentalnya lemah, masalah bisa menjadi bumerang yang setiap saat bisa menikam diri sendiri. Ketika tidak berhasil mengatasinya, mereka akan mengalami putus asa. Dalam keadaan yang seperti ini, sangat sulit bagi siapa pun untuk membaca. Jangankan membaca, bisa tersenyum saja mereka sudah hebat. Untuk itulah, usahakan diri kita untuk kuat dalam menghadapi masalah, bersikaplah dewasa, dan yakin bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
Manajemen waktu ini berkaitan dengan bagaimana seseorang mengisi waktu setiap harinya. Banyak orang menjalani rutinitas yang sama setiap hari, kecuali pada hari minggu atau hari libur. Di sela-sela rutinitas yang dilakukan setiap hari, sebenarnya ada waktu luang yang bisa digunakan dengan baik. Sayangnya, hal itu tidak pernah diatur sedemikian rupa. Mereka cenderung membuang waktu luang tanpa melakukan aktivitas yang bermanfaat untuk dirinya. Bahkan, sangat mungkin pikiran untuk membaca buku tidak ada dalam daftar kegiatan penting mereka sehari-hari.
Memang tidak menjadi jaminan seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi pasti suka membaca, dan yang memiliki latar belakang pendidikan rendah tidak suka membaca. Yang perlu kita pahami adalah kecenderungan untuk membaca buku akan lebih besar dimiliki oleh orang yang memiliki latar belakang pendidikan yang cukup. Kalaupun ada orang yang berlatar belakang pendidikan rendah suka membaca buku, sepertinya persentasenya kecil.
Faktor lain mengapa seseorang enggan membaca adalah karena mereka tidak terbiasa membaca sejak kecil. Seseorang yang memiliki budaya membaca sejak kecil akan lebih suka membaca karena membaca sudah menjadi bagian dari perjalanan hidup yang dilalui sejak kecil. Hal ini jelas berbeda dengan orang yang dari kecil tidak terbiasa membaca. Setiap kita pasti pernah merasakan bagaimana sulitnya ketika pertama kali membiasakan diri untuk membaca. Rasa enggan untuk membaca selalu muncul setiap saat.
Kedua media ini berlomba-lomba menyajikan berbagai program hiburan yang menarik minat para pemirsa dan pendengar, sementara penayangan program-program unggulan yang mendidik dan berguna jarang sekali kita temukan. Keadaan yang seperti ini jelas memengaruhi minat seseorang untuk membaca karena naluri manusia akan lebih memilih hiburan daripada membaca buku. Hanya orang-orang yang memiliki komitmen tinggi yang bisa memilah kapan dia mencari hiburan dan kapan dia harus membaca.
Jadi, mulai hari ini, mari kita buat sebuah komitmen untuk mengatasi masalah yang menyebabkan kita enggan untuk membaca. Karena dengan membaca, Anda akan melihat dunia. Anda akan menjadi pribadi unggul dan cerdas dibanding orang yang tidak suka membaca.
Diambil dan disunting dari:
Nama situs | : | Cafe Motivasi |
Alamat URL | : | http://cafemotivasi.com |
Penulis | : | Tidak dicantumkan |
Tanggal akses | : | 18 Juli 2013 |
- Login to post comments
- 1927 reads