Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK
Ketika Anak Tidak Suka Membaca
Submitted by admin on 12 March, 2014 - 13:42
Kategori: Artikel
Apakah anak Anda lebih suka membuang sampah daripada mengambil sebuah buku? Dr Marie Carbo, Pendiri dan Direktur Eksekutif National Styles Reading Institute, mengatakan emosi anak-anak dalam membaca memiliki dampak yang sangat besar pada apakah mereka akan menjadi pembaca seumur hidup atau tidak.
Kami meminta jawaban kepada Dr. Carbo atas pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana Anda dapat mendorong kegiatan membaca di rumah.
-
Seberapa baik anak-anak membaca saat ini?
-
Bagaimana orang tua dapat mengenali perbedaan antara pembaca yang bosan secara emosi dan anak dengan masalah pembelajaran?
-
Bagaimana orang tua dapat mendorong anak-anak untuk membaca di rumah ketika mereka sedang bergulat dengan membaca di sekolah?
-
Apa yang seharusnya tidak dilakukan orang tua ketika mereka membaca dengan anak-anak mereka?
-
Bagaimana Anda membuat kegiatan membaca menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi anak-anak di kelas?
-
Dorongan apa yang dapat Anda berikan kepada para orang tua dari pembaca (anak-anak) yang sulit?
Dr. Carbo: Ya, terlalu banyak anak yang tidak dapat membaca, tetapi ada masalah lain yang berkembang untuk dilawan di negara ini. Kita melihat semakin banyak anak-anak yang dapat membaca dengan baik, tetapi sebenarnya tidak. Saya rasa dalam proses belajar bagaimana membaca, anak-anak menjadi bosan.
Ada banyak gangguan di luar sana. Anak-anak tidak tinggal di sebuah ruang kabin kecil, yang di dalamnya semua hal yang harus dilakukan adalah membaca. Gangguan tersebut bisa berupa kombinasi antara terlalu banyak menonton televisi di rumah dan mengerjakan banyak tugas kerja yang membosankan di sekolah. Setelah anak-anak kehilangan minat baca, sulit untuk menarik minat mereka kembali.
Motivasi untuk membaca juga cenderung menurun ketika anak-anak bertambah besar. Membaca menjadi seperti keterampilan lainnya. Jika Anda tidak berlatih, Anda tidak akan mengembangkan kosa kata, keterampilan, dan kemudahannya. Anda tidak akan bisa membaca dengan cepat. Bagi beberapa siswa SMA, membaca sebuah bab dalam buku teks menjadi seperti mendaki gunung, meskipun mereka adalah pembaca yang baik.
Dr Carbo: Pergilah ke perpustakaan dan tanyakanlah kepada pustakawan untuk buku-buku yang mungkin tepat untuk usia anak Anda. Dapatkah anak Anda membaca bacaan itu? Dapatkah mereka memahami dan mendiskusikannya dengan Anda?
Apakah anak Anda menunjukkan gejala bahwa ada sesuatu yang salah? Jika anak-anak mengeluh sakit perut, tidak suka pergi ke sekolah, atau tidak suka membaca apa pun, maka mereka mungkin menyulitkan. Jika mereka membalik huruf b dan d saat menyalin huruf, itu bisa menjadi indikasi masalah visual, terutama jika hal itu terus berlanjut sampai akhir kelas satu.
Dr Carbo: Itu semua tergantung pada bagaimana hal itu dilakukan. Cobalah untuk membuat membaca sebagai sesuatu yang santai dan pertemuan yang tenang untuk waktu yang singkat dalam sehari. Ceritakan kisah milik Anda sendiri. Bacakan dengan keras beberapa bagian lucu atau menarik dari buku yang Anda baca. Tariklah anak Anda dengan buku teka-teki untuk anak-anak, sebuah bagian dari halaman olah raga, atau cerita koran. Tunjukkanlah kesenangan Anda dengan melakukannya. Buatlah membaca menjadi kegiatan yang singkat dan ringan. Anda jangan menginginkannya menjadi kegiatan yang berat, terutama jika anak Anda sedang bosan membaca di sekolah.
Bagi anak-anak yang telah kehilangan motivasi untuk membaca, jalan untuk mengembalikan minat baca mereka adalah dengan bacaan yang benar-benar menarik bagi mereka. Kemungkinannya adalah bahwa anak Anda mungkin harus memisahkan apa yang dia lakukan di sekolah dengan tindakan membaca sesuatu untuk kesenangan. Sekali lagi, mintalah pustakawan untuk merekomendasikan beberapa buku yang banyak diminati, buku yang sesuai dengan usia anak, dan membagikan beberapa bagian yang menarik dari buku-buku tersebut. Jika anak Anda suka film, bawalah buku tentang film. Catatlah minat mereka.
Dr Carbo: Saya tidak akan pernah melupakan ini. Seorang wanita duduk di belakang saya di pesawat sambil membaca bersama anaknya. Saya tersiksa mendengarnya. Anaknya lebih banyak berbicara gagap daripada membaca; anak tersebut sedang melewati siksaan.
Yang perlu Anda lakukan dalam situasi tersebut adalah bacakan bacaan untuk anak Anda terlebih dahulu, kemudian bacalah bersama-sama. Banyak orang tua berpikir bahwa kesulitan itu normal - ini memang sulit, begitulah cara Anda belajar. Itulah hal pertama yang ingin saya hapuskan dari pikiran orang-orang. Membaca seharusnya dirasakan menyenangkan untuk anak. Ketika hal itu terjadi, mereka akan menjadi pembaca. Kita semua mengulangi hal-hal yang menyenangkan.
Dr Carbo: Gagasan bahwa setiap orang belajar dan memproses informasi secara berbeda benar-benar sangat masuk akal bagi saya. Saya mulai bereksperimen di kelas saya dengan metode membaca yang baru. Saya mendikte anak-anak atau menulis cerita-cerita sederhana. Saya merekam cerita-cerita itu: berbicara perlahan-lahan dan menempatkan beberapa menit di sisi pemutar kaset. Lalu, saya membuat sedikit permainan dengan menggunakan kata-kata dari cerita-cerita mereka. Anak-anak mencocokkan kata-kata dan gambar-gambar. Mereka bermain bingo dan permainan kartu dengan kata-kata. Saya berusaha membuat kegiatan membaca menyenangkan. Kemudian hal yang paling menakjubkan terjadi: semua anak-anak mulai membaca.
Dr Carbo: Saya ingin para orang tua merasa penuh harapan. Jika anak-anak Anda berjuang, ada strategi yang dapat Anda gunakan untuk menolong. Tentu saja lebih mudah jika guru anak Anda menyampaikan masalahnya, tetapi para orang tua dapat melakukan pendekatan dalam hal membaca dengan cara yang benar-benar dapat berdampak. (t/N. Risanti)
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs | : | Family Education |
Alamat situs atau URL | : | http://school.familyeducation.com |
Judul artikel | : | When Kids Hate to Read |
Penulis artikel | : | Ann Svensen |
Tanggal akses | : | 11 November 2013 |
- Login to post comments
- 1827 reads