Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK
Jaminan Iman: Devosi Pembangun Iman
Submitted by admin on 5 July, 2010 - 11:38
Kategori: Resensi Buku Cetak, Hidup Kristen
|
Edward Hodnett (1841-1920), seorang penyair Amerika, pernah berkata, "Jika Anda tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat, Anda tidak mendapatkan jawaban-jawaban yang tepat. Pertanyaan yang diajukan dengan cara yang tepat sering mengarahkan pada jawabannya sendiri. Mengajukan pertanyaan merupakan hal paling mendasar dari diagnosis. Hanya pikiran yang selalu ingin tahu saja yang akan memecahkan berbagai permasalahan." Di satu sisi, ini adalah ucapan yang menggugah, mengingatkan bahwa kita memiliki kapasitas nalar yang dipadukan dengan kuriositas yang tidak membiarkan kita puas hanya dengan berjalan di tempat atau berada dalam ketidaktahuan. Ini adalah potensi yang begitu luar biasa yang telah dieksploitasi tanpa henti oleh kita. Tetapi sesering apakah kita menggunakannya untuk menanyakan perkara-perkara yang paling penting? Di sisi lain, kita harus mengakui bahwa mencari jawaban pada zaman ini bukan hal yang mudah. Dalam zaman relativitas, di mana alternatif-alternatif jawaban ditawarkan sebagai pilihan yang sama absahnya (meskipun di balik setiap alternatif terdapat pemikiran yang bisa bertolak belakang!), kita justru semakin kebingungan dan perlu ekstra hati-hati dalam menemukan sumber jawaban, apalagi bagi pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut hakikat kehidupan yang berdampak panjang (bahkan kekal). Kita bukan asal memerlukan jawaban, tetapi jawaban yang terjamin kebenarannya secara mutlak dan final.
"Jaminan Iman" adalah buku yang mengajak kita menjadi orang-orang yang cerdas dalam menguji iman kita sendiri. Pertanyaan-pertanyaan dalam buku ini (27 pertanyaan seluruhnya) mencakup hal-hal paling mendasar bagi iman dan kehidupan, yang terbagi menjadi enam kategori besar: mengenai Allah, manusia, Yesus Kristus, keselamatan, gereja, dan akhir zaman (termasuk kekekalan). Akan tetapi, buku ini tidak memberikan jawaban-jawaban sebagai alternatif-alternatif yang bisa kita pilih sesuai selera. Jawaban-jawabannya pasti (makanya sangat tepat berjudul "Jaminan Iman"), karena disarikan dari satu-satunya sumber kebenaran yang mutlak dan tertinggi, yaitu Alkitab, firman Allah sendiri.
Namun demikian, kita tidak perlu khawatir kalau-kalau ini adalah risalah teologis yang kering, dengan pertanyaan dan jawaban yang begitu jauh dari karakter kita dan impersonal. Buku ini justru bermaksud mengajak kita mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lahir dari pemikiran diri kita sendiri, yakni pertanyaan-pertanyaan mendasar. "Mendasar" bukan dalam arti "mudah", melainkan "yang paling diperlukan" bagi iman untuk bisa menjadi landasan kehidupan kita. Eerdmans memberikan jawaban-jawaban yang berbentuk 135 renungan yang bernas. Kita juga dipimpin untuk menginternalisasikan kebenaran-kebenaran mutlak dari firman Tuhan sebagai sumber jawaban bagi iman kita. Jadi, buku ini bukan hanya mendidik akal budi, tetapi juga melatih hati dengan devosi dan doa. Bagi penggemar buku doktrinal buku ini mungkin bukan pilihan utama. Meski begitu, "Jaminan Iman" menunjukkan bahwa doktrin bukan hanya masalah teori-teori alternatif, tetapi masalah hidup itu sendiri. Orang beriman akan hidup dengan mencari jawaban bagi 1001 pertanyaan mereka di dalam kepastian dan jaminan kebenaran firman Allah. Bagaimana dengan Anda?
Peresensi: Irwan Tjulianto
- Login to post comments
- 3664 reads