Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK
Hidup Melajang: Memahami Dunia Kaum Lajang Masa Kini
Submitted by admin on 12 October, 2017 - 07:49
Kategori: Resensi Buku Cetak
|
Dalam buku ini, penulis memaparkan kesalahan pandangan dunia terhadap kaum lajang masa kini. Hidup melajang dialami oleh orang-orang dari segala umur dan dari berbagai macam lingkungan. Kehidupan melajang banyak dibicarakan dalam berbagai media dengan penilaian bahwa kaum lajang merupakan orang-orang yang hidupnya dangkal, selalu mencari kenikmatan, impulsif, dan materialistis. Selain itu, gereja juga menggolongkan jemaatnya berdasarkan status menikah atau lajang, dan gereja tidak peka terhadap pergumulan kaum lajang masa kini -- yang berharap mendapatkan kasih dan perhatian dari antara orang percaya lebih daripada yang mereka harapkan dari orang-orang di tempat kerja atau lingkungan sekitar mereka. Namun, sering kali, kaum lajang justru mengalami kejadian yang membuat mereka minder. Padahal seharusnya, gereja berkesempatan besar untuk menjangkau kaum lajang dengan pekabaran Injil yang penuh rahmat, pesan pengharapan, dan penerimaan. Akan tetapi, gereja tidak melakukannya secara maksimal. Di banyak gereja, dunia kaum lajang masih disalahpahami dan tidak diperhitungkan.
Buku ini juga menyajikan fakta tentang kaum lajang yang mengikut Kristus. Kebanyakan dari mereka justru dapat memahami isi Alkitab dengan sepenuh hati, berjalan dalam Roh, dan menyukakan Tuhan Yesus dalam pekerjaan, waktu luang, dan kegiatan sosial mereka. Kaum lajang membutuhkan persekutuan, interaksi, dan dorongan semangat yang hanya bisa diberikan oleh anggota-anggota tubuh Kristus yang lain. Penulis juga memaparkan keuntungan hidup melajang, antara lain: bisa bebas kemana-mana, punya waktu untuk melakukan hobi, bisa bersosialisasi dengan bebas, dan memiliki privasi. Namun, kerugiannya, antara lain: kesepian, keadaan keuangan yang rapuh, dan sering berpusat pada diri sendiri. Yesus Kristus adalah sahabat kaum lajang. Yesus hidup melajang dengan misi dan tujuan. Dengan membaca buku ini, saya sebagai pemuda kembali diingatkan mengenai tujuan hidup orang percaya. Dengan demikian, saya didorong untuk lebih memaksimalkan segala sesuatu yang telah Tuhan berikan untuk kemuliaan-Nya dengan tidak bergantung pada kondisi saya apakah lajang atau tidak.
Peresensi: Lukas
- Login to post comments
- 1799 reads