Diskusi Buku "Mematikan Dosa" | GUBUK


Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK

Diskusi Buku "Mematikan Dosa"


Bab 10 -- Pertanyaan 1

Apa peraturan khusus kedua untuk mematikan dosa yang dipaparkan penulis? Mengapa?

Komentar: 

Puji Arya Yanti: Peraturan khusus kedua: Berjuanglah untuk mengisi akal budi dan hati nurani Anda dengan kesadaran yang jelas dan terus menerus akan kesalahan, bahaya, dan kejahatan dari keinginan berdosa yang sedang mengganggu Anda. Karena keinginan berdosa selalu mengejar kita sehingga kita perlu berjuang, berjaga dan waspada.

AmiDya Tri Agusti: Mengapa perlu melakukan resep yang kedua? Karena akal budi dan hati nurani manusia adalah tempat di mana Roh Kudus bersemayam. Saya ingat dengan pelajaran yang pernah saya dapat dari dosen saya bahwa Hati Nurani manusia adalah pelita di hadapan Allah. Ketika manusia percaya kepada Kristus, secara langsung Roh Kudus berdiam dalam hati nurani manusia. Di sana Ia ada dan terus mengingatkan kita akan dosa-dosa kita. Hati Nurani seperti cermin, ketika ada dosa dan kesalahan, cermin itu akan kotor. Tetapi, bila ada Roh Kufus di dalamnya, cermin yang kotor setiap harinya akan dibersihkan. Itulah penting bagi setiap orang percaya untuk mengisi akal budi dan hati nurani dengan kesadaran yang jelas dan terus-menerus akan kesalahan, bahaya, dan kejahatan dari keinginan dosa yang mengganggu saya dan Saudara semua.

Parulian Simarmata: Peraturan khusus kedua untuk mematikan dosa adalah "Berjuanglah untuk mengisi akal budi dan terus menerus akan kesalahan, bahaya, dan kejahatan dari keinginan berdosa yang sedang menggangu Anda." Karena dosa selalu mengintip di pintu hati kita yang berusaha dengan ratusan cara berbeda untuk memisahkan dari akal budi kita dari pemahaman yang benar mengenai kesalahan.

Sumber Buku: 

Owen, John. Mematikan Dosa. Surabaya: Momentum

Moderator: Theresia S. Setyawati

Komentar