Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK
Buku Bacaan Anak-anak
Submitted by admin on 25 November, 2014 - 15:33
Kategori: Artikel
Buku bacaan anak-anak adalah sarana yang ampuh untuk mengajarkan anak-anak tentang dunia, diri, dan lain-lain (Hancock, 2000). Buku bacaan anak-anak memotivasi pembaca untuk berpikir, mengembangkan bahasa, dan meningkatkan perkembangan kognitif.
Buku bacaan yang berkualitas membawa anak-anak melampaui kehidupan mereka sendiri, memperluas latar belakang mereka, mengembangkan imajinasi mereka, dan memungkinkan mereka untuk semakin memahami dan menghormati orang lain. Anak-anak dapat terhubung dengan tokoh, peristiwa, tempat, dan masalah di dalam buku bacaan secara pribadi. Respon afektif terhadap buku bacaan seperti itu memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat secara peribadi dalam membaca dan belajar.
Buku bacaan anak-anak beragam dan bervariasi. Misalnya, buku bacaan anak-anak termasuk dalam genre seperti berikut: buku bergambar, realisme kontemporer, realisme sejarah, fantasi, buku bacaan tradisional, puisi, biografi dan otobiografi, dan buku informasi (Hillman, 1999). Buku bacaan anak-anak dapat dibaca dan dinikmati untuk kesenangan pribadi, tetapi juga dapat digunakan untuk meningkatkan kurikulum sekolah. Karena buku anak-anak yang sangat baik memiliki jenis yang beragam, guru dapat menggunakan buku bacaan anak-anak dalam pelajaran membaca, dan juga dalam ilmu pengetahuan, ilmu sosial, kesehatan, dan bahkan pelajaran matematika. Menggunakan buku bacaan anak-anak di tiap kurikulum memberikan banyak keuntungan dibandingkan buku teks tradisional. Dibandingkan dengan buku teks, buku bacaan anak-anak menawarkan konten yang lebih mendalam, berbagai perspektif, informasi terkini, gaya penulisan yang menarik, pengaruh secara pribadi, pilihan level membaca yang bervariasi, bahasa yang kaya, serta format dan struktur yang menarik (Tunnell & Jacobs, 2000).
Buku Bacaan Anak-anak yang Memenangkan-Penghargaan
"Buku-buku untuk anak-anak harus menampilkan yang terbaik, baik dalam hal standar sastra maupun seni" (Glazer, 2000, hal. 33). Salah satu cara agar orang tua dan guru dapat memastikan bahwa mereka memberikan buku bacaan anak-anak yang berkualitas tinggi adalah dengan memilih buku-buku yang memenangkan penghargaan. Beberapa penghargaan yang paling terkenal untuk buku bacaan anak-anak adalah Newbery, Caldecott, Coretta Scott King, dan penghargaan Hans Christian Andersen. The Newbery Medal diberikan untuk buku dengan kualitas sastra yang luar biasa; Caldecott Medal diberikan untuk buku-buku bergambar yang paling terkenal; Coretta Scott King Award diberikan kepada penulis dan ilustrator Afrika-Amerika untuk kontribusi luar biasa bagi buku bacaan anak-anak dan dewasa muda; dan Hans Christian Andersen Award adalah penghargaan internasional tertinggi untuk penulis dan juga ilustrator yang seluruh karya-karyanya memberikan kontribusi yang bertahan lama untuk buku bacaan anak-anak. Selain itu, organisasi profesional dan kelompok-kelompok regional dan nasional memilih buku anak-anak berkualitas tinggi untuk diberi penghargaan setiap tahun. Buku-buku yang memenangkan penghargaan bertahan dalam ujian waktu dan tetap menjadi favorit selama tahun-tahun yang akan datang. Banyak orangtua dan guru yang senang menceritakan buku-buku yang meraih penghargaan pada masa kecil mereka kepada anak-anak sehingga menciptakan keterkaitan yang berarti bagi anak-anak dan orang dewasa yang berpengaruh dalam hidup mereka.
Buku Bacaan Anak-anak yang Multikultural
Tidak ada satu cara yang tepat untuk berpikir dan merasa, dan tidak ada kelompok masyarakat yang dapat mengklaim memiliki semua jawaban yang benar; masing-masing dari kita mendapatkan perspektif dan wawasan kepada dunia kita dengan menilai perspektif masyarakat dan budaya lainnya. (Leahy & Lo, 1997, hal. 222)
Hampir setiap budaya dan orang-orang dari latar belakang bahasa, etnis, dan budaya yang beragam ada di Amerika Serikat dan Kanada. Keragaman ini merupakan sumber kekayaan yang sesungguhnya. Buku bacaan anak-anak yang multikultural, transkultural, dan internasional mencerminkan berbagai adat istiadat, kepercayaan, dan pengalaman orang-orang dari berbeda negara dan ras. Dengan mengeksplorasi budaya dan dunia yang berbeda melalui buku-buku, kita dapat belajar mengenali budaya kita dan menghargai orang-orang di dunia yang luar biasa lainnya.
Kita belajar pemahaman, penghargaan, dan toleransi budaya melalui contoh dan juga ketika kita diajak untuk menemukan perbedaan yang diungkapkan dalam budaya lain. Kita belajar tentang pengetahuan faktual dan filosofis baru, tapi yang paling penting kita belajar tentang cara memandang. Dengan membuka dunia kita terhadap budaya baru, kita diberi mata baru yang dapat digunakan untuk melihat. Sebagaimana penulis Perancis yang terkenal di abad 20 Marcel Proust menulis, "Perjalanan dari penemuan bukanlah tentang menemukan daratan yang baru, tetapi memiliki pandangan yang baru." Hasil akhirnya adalah berkurangnya rasa takut, berkurangnya kebodohan, dan berkurangnya prasangka.
Penting untuk mengerti perbedaan yang ada di antara buku bacaan anak-anak yang multikultural, yang transkultural, dan yang internasional. Melalui pemahaman tentang perbedaan ini akan diperoleh visi yang lebih jelas tentang bagaimana guru dapat membimbing siswa dalam perjalanan budaya yang bermanfaat dan mengubahkan, baik dalam masyarakat di mana dia tinggal serta di negara lain di dunia. Pratt dan Beatty (1999) membuat perbedaan antara buku bacaan multikultural dan transkultural, bahwa "bacaan anak-anak yang multikultural ini membantu anak-anak untuk membangun rasa memiliki dan harga diri (Bishop, 1997) di wilayah budaya di mana mereka tinggal; bacaan anak-anak yang transkultural .. bertindak sebagai agen utama perubahan dengan memberikan kepada anak-anak suatu pilihan buku yang menyatu dan pengalaman yang berhubungan dengan masyarakat, budaya, dan wilayah geografis di tempat lain di dunia "(hal. 4). Buku bacaan anak-anak internasional membawa kita pada bacaan-bacaan tradisi, budaya, dan sejarah negara-negara lain melalui buku-buku dengan asal-usul di luar Amerika Serikat (Tunnell & Jacobs, 2000, hal. 197). Semua sumber paparan bahasa minoritas, budaya, dan kelompok etnis, didukung dalam lingkungan yang positif, yang membantu mengembangkan kesabaran, toleransi, dan amal.
Ada banyak cara di mana guru dapat memperkaya kehidupan umum siswa dan memasukkan siswa yang beragam secara bahasa, budaya, dan etnis ke dalam wacana kelas dengan buku bacaan multikultural, transnasional/antarbangsa, dan internasional. Banks (1989) mengusulkan empat pendekatan pelajaran: pengambilan keputusan dan pendekatan aksi sosial, pendekatan transformasi, pendekatan tambahan, dan pendekatan kontribusi. Pengambilan keputusan dan pendekatan aksi sosial mengajak siswa untuk mempelajari isu-isu sosial yang penting dan mengambil tindakan untuk memecahkan masalah dengan membaca buku-buku yang memiliki kesadaran budaya. Pendekatan transformasi memodifikasi unit fokus pada bacaan untuk meningkatkan studi peristiwa sejarah dan isu-isu kontemporer dari beragam sudut pandang budaya. Pendekatan tambahan menghubungkan buku-buku bacaan multikultural untuk unit fokus bacaan yang ada. Pendekatan kontribusi membuat kaitan budaya melalui buku bacaan dengan hari libur atau acara khusus. Tunnell & Jacobs (2000) dengan tajam menyatakan "buku bacaan bisa menjadi salah satu alat yang paling kuat untuk memerangi kebodohan yang melahirkan perilaku tidak suka pada yang serba-asing" (hlm. 193) terhadap individu yang beragam secara bahasa, budaya, dan etnis. Melalui kesadaran akan budaya dan perlakukan kritis terhadap isu-isu sastra dan sosial, guru memberdayakan diri dan siswa sehingga visi tersebut dapat dicapai.
Buku bacaan yang multikultural, transnasional, dan internasional mengedepankan anak-anak, baik yang besar maupun yang kecil terhadap kekayaan budaya. Ini menciptakan forum untuk mendiskusikan perbedaan dan persamaan, dan memungkinkan anak-anak untuk menghargai budaya lain dan untuk lebih memahami warisan dan budaya mereka sendiri.
Puisi
"Puisi adalah undangan untuk merayakan bahasa dan emosi" (Hancock, 2000, hal. 101). Puisi dimaksudkan untuk dibaca, diceritakan, diperkatakan, dan ditempatkan dalam musik. Anak-anak secara alami menikmati sajak, irama, pengulangan, dan bunyi dari puisi. Sebagai contoh, sebagian besar anak-anak senang dengan sajak, lagu lompat tali, sajak, dan nyanyian yang mereka pelajari dan gunakan dalam permainan mereka. Puisi bisa membuat kita senang, memunculkan humor, membuat kita sedih, dan menantang anak-anak dan pemikiran mereka. Puisi dibuat untuk keperluan pribadi dan rekreasi, dan juga merupakan bagian penting dari kurikulum keaksaraan di semua tingkatan kelas.
Puisi untuk anak-anak terdapat dalam berbagai bentuk, termasuk puisi naratif, puisi liris, sajak bebas, haiku, pantun jenaka, dan puisi nyata (Jacobs & Tunnell, 2000). Dengan berkonsentrasi pada kekuatan dan kesenangan puisi, pembaca dapat dibangkitkan terhadap keindahan dan kekaguman bahwa puisi juga adalah tentang kegiatan sehari-hari (Hillman, 1999).
Penulis dan Ilustrator
Menyadari bahwa buku-buku favorit mereka ditulis dan diilustrasikan oleh orang-orang nyata merupakan sebuah pengalaman yang kuat bagi anak-anak dari segala usia. Belajar tentang penulis dan ilustrator menyediakan sebuah hubungan manusiawi antara anak-anak dengan buku (Hancock, 2000). Dengan kata lain, dengan mempelajari penulis dan ilustrator dengan kehidupan, pengalaman, dan motivasi mereka untuk menulis dan menggambar, anak-anak mampu menghargai, menganalisis, dan berhubungan dengan buku-buku secara lebih dalam, ke tingkat yang lebih pribadi. Selain itu, belajar tentang penulis dan ilustrator serta kehidupan dan pengalaman mereka akan memperjelas proses menulis dan menggambar buku. Ketika anak-anak menjadi lebih tahu tentang bagaimana dan mengapa orang menulis dan mengilustrasikan, mereka diajak untuk melihat diri mereka sebagai penulis dan ilustrator saat mereka membuat cerita, puisi, dan buku mereka sendiri. (t/Jing-jing)
Diterjemahkan dari:
Nama situs | : | Prentice Hall Companion Website |
Alamat URL | : | http://wps.prenhall.com/ |
Judul asli artikel | : | Children's Literature |
Penulis | : | Tidak dicantumkan |
Tanggal akses | : | 15 Mei 2013 |
- Login to post comments
- 3469 reads