|  | 
| Judul asli | : | Beyond Doubt: Faith-Building Devotions on Questions Christians Ask |  |  
| Penulis | : | Eerdmans |  
| Penerjemah | : | Stevy Tilaar |  
 
| Penerbit | : | Penerbit Momentum, Maret 2010 |  Ukuran buku | : | 23,5 x 15,5 cm |  | 
| Tebal | : | 335 halaman | 
| Sumber | : | Kiriman mitra (Penerbit Momentum) | 
Edward Hodnett (1841-1920), seorang penyair Amerika, pernah berkata, "Jika Anda tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat, Anda tidak mendapatkan jawaban-jawaban yang tepat. Pertanyaan yang diajukan dengan cara yang tepat sering mengarahkan pada jawabannya sendiri. Mengajukan pertanyaan merupakan hal paling mendasar dari diagnosis. Hanya pikiran yang selalu ingin tahu saja yang akan memecahkan berbagai permasalahan." Di satu sisi, ini adalah ucapan yang menggugah, mengingatkan bahwa kita memiliki kapasitas nalar yang dipadukan dengan kuriositas yang tidak membiarkan kita puas hanya dengan berjalan di tempat atau berada dalam ketidaktahuan. Ini adalah potensi yang begitu luar biasa yang telah dieksploitasi tanpa henti oleh kita. Tetapi sesering apakah kita menggunakannya untuk menanyakan perkara-perkara yang paling penting? Di sisi lain, kita harus mengakui bahwa mencari jawaban pada zaman ini bukan hal yang mudah. Dalam zaman relativitas, di mana alternatif-alternatif jawaban ditawarkan sebagai pilihan yang sama absahnya (meskipun di balik setiap alternatif terdapat pemikiran yang bisa bertolak belakang!), kita justru semakin kebingungan dan perlu ekstra hati-hati dalam menemukan sumber jawaban, apalagi bagi pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut hakikat kehidupan yang berdampak panjang (bahkan kekal). Kita bukan asal memerlukan jawaban, tetapi jawaban yang terjamin kebenarannya secara mutlak dan final.