Artikel
Kesulitan Membaca
Umur dan kecepatan anak-anak dalam belajar membaca sangat beraneka, seperti juga dalam kebanyakan aspek perkembangan lainnya. Kebanyakan anak belajar membaca antara usia 3-8 tahun. Bagi beberapa orang proses untuk menjadi pembaca memerlukan waktu 2 atau 3 tahun. Bagi yang lain segala-galanya berjalan lancar sehingga dalam 6 bulan mereka dapat menjadi pembaca yang bersemangat dan tidak bergantung kepada orang lain.
Tahukah Anda Siapa yang Pertama Kali Mengirim Kartu Natal?
Sebuah fenomena baru-baru ini mengatakan bahwa tradisi berkirim kartu Natal berasal dari London, dan dimulai tahun 1843.
Awalnya, orang-orang bertukar kartu ucapan Natal yang ditulis dengan tangan. Pertama-tama kartu tersebut diberikan langsung ke orangnya, baru kemudian pada perkembangannya kartu tersebut dikirim melalui pos. Menjelang tahun 1822, industri rumah tangga yang membuat kartu Natal dilarang oleh sistem pengeposan di Amerika Serikat. Pada tahun itu, kepala urusan pengeposan di Washington, D.C. menyampaikan perlunya mempekerjakan 16 tukang pos tambahan. Karena kuatir masalah ini nantinya akan semakin melelahkan, dia meminta kongres untuk membatasi pengiriman kartu lewat pos, dan berkata, "Saya tidak tahu apakah yang akan terjadi jika terus-menerus seperti ini."
Edisi Ulang Tahun e-Buku yang ke-5
Publikasi e-Buku hadir di tengah-tengah masyarakat Kristen sejak tahun 2005. Dengan tujuan mengajak masyarakat Kristen semakin mencintai budaya membaca dan bersama-sama meningkatkan literatur Kristen di Indonesia e-Buku terus berupaya untuk menyajikan resensi-resensi buku Kristen dan tulisan-tulisan lain berkaitan dengan buku dan aktivitas membaca.
Menoleh Produksi Buku Tempo Dulu
Tidak semua hal yang dilakukan Belanda di Nusantara jelek. Upaya Belanda melakukan alih teknologi percetakan di Jalan Prapatan (dekat gereja Anglikan di Jakarta sekarang), misalnya, pantas dipuji. Lalu jasa pemerintah kolonial memajukan budaya tulis-baca-cetak di Nusantara juga sungguh luar biasa. Belandalah yang merintis berdirinya Balai Pustaka.
Yang menakjubkan adalah bagaimana Belanda membangun jaringan dan komunitas pecinta dan pembeli buku. Tidak lama setelah kemerdekaan Indonesia, masa kejayaan penerbitan buku ditorehkan. Terbitan perdana buku bisa menembus tiras 50 ribu -- rekor yang saat ini sulit untuk dicapai, bahkan oleh penerbit besar sekalipun.
Rasanya, dibanding tempo dulu, kini dunia penerbitan buku mengalami kemunduran. Ada apa dengan dunia penerbitan buku Indonesia? Mengapa terbitan perdana sebuah buku jarang menembus angka tiga ribu? Daya belikah faktor penyebabnya? Tidak! Lihat saja di mal dan pusat perbelanjaan. Banyak orang punya uang, tapi mereka tidak membeli buku. Faktor melek huruf? Tidak juga! Lihat saja negara berkembang, seperti India dan Thailand. Buta huruf di sana cukup banyak, tapi masyarakatnya suka membaca dan banyak yang membeli buku. Kalau begitu, apanya yang salah?
Penyebaran Bacaan Kristen dengan Cuma-Cuma
Diringkas oleh: Puji Arya Yanti
Memberikan surat selebaran kepada orang lain bisa dibilang gampang-gampang susah. Jika hanya membagikan kepada orang lain mungkin mudah, tapi agar selebaran tersebut tidak hanya diterima tapi juga dibaca, menjadi hal yang sulit dilakukan. Berikut beberapa petunjuk yang dapat menolong Saudara dalam mendistribusikan surat selebaran tersebut.
Gereja, Perpustakaan, dan Minat Baca
Ditulis oleh: Weinata Sairin
Gereja
Dalam perspektif Kristen, gereja bukan hanya berarti bangunan tempat umat Kristen beribadah. Gereja adalah persekutuan yang telah dipanggil keluar dari kegelapan kepada terang (1 Petrus 2:9-10). Jadi, gereja tidak semata-mata persekutuan biasa yang dibentuk dan dipimpin oleh sekelompok orang. Gereja adalah persekutuan milik Allah yang diberi mandat oleh Allah untuk menebarkan syalom di tengah-tengah sejarah dunia.