Skip to main content

Tahukah Anda Siapa yang Pertama Kali Mengirim Kartu Natal?

Tradisi berkirim kartu Natal dimulai di London pada tahun 1843, ketika Sir Henry Cole meminta ilustrator John Calcott Horsley untuk merancang kartu ucapan yang menarik. Kartu pertama tersebut, yang menggambarkan perbuatan baik, dengan cepat menyebar ke Inggris dan Jerman, dan meskipun awalnya ditolak di Amerika, Louis Prang kemudian memperkenalkan desain kartu Natal berkualitas tinggi yang akhirnya mengukuhkan popularitasnya di AS. Saat ini, lebih dari 2 juta kartu Natal dikirim setiap tahunnya di Amerika Serikat, menjadikan kartu Natal sebagai salah satu yang terlaris.

  • tradisi berkirim kartu Natal
  • John Calcott Horsley
  • Sir Henry Cole
  • kartu Natal pertama
  • Louis Prang
  • industri kartu Natal di Amerika
  • lebih dari 2 juta kartu Natal
  • Tradisi berkirim kartu Natal berasal dari London dan dimulai pada tahun 1843.
  • Kartu Natal awalnya ditulis tangan dan diberikan langsung sebelum akhirnya dikirim melalui pos.
  • Pada tahun 1822, terdapat larangan pengiriman kartu Natal melalui pos di Amerika Serikat karena beban yang tinggi pada sistem pengeposan.
  • Kartu Natal pertama yang dijual dibuat oleh seniman John Calcott Horsley, atas permintaan Sir Henry Cole.
  • Horsley menggambar kartu dengan tema perbuatan baik dan sebuah pesta, menandakan semangat Natal.
  • Kartu Natal pertama bertuliskan "Selamat Hari Natal dan Tahun Baru," dengan kata "Merry" yang memiliki makna spiritual.
  • Kartu Natal mulai menyebar dari Inggris ke Jerman, dan setelah 30 tahun baru diterima di Amerika Serikat.
  • Louis Prang, seorang pencetak Jerman-Amerika, mulai menerbitkan kartu Natal di AS pada tahun 1875 dan dikenal sebagai "Bapak Kartu Natal Amerika."
  • Kartu buatan Prang tidak menampilkan gambar religius dan lebih fokus pada ilustrasi bunga.
  • Industri kartu Natal di Amerika muncul menjelang akhir Perang Dunia I, dan kini lebih dari 2 juta kartu Natal dikirim setiap tahun di AS.

Sebuah fenomena baru-baru ini mengatakan bahwa tradisi berkirim kartu Natal berasal dari London, dan dimulai tahun 1843.

Awalnya, orang-orang bertukar kartu ucapan Natal yang ditulis dengan tangan. Pertama-tama kartu tersebut diberikan langsung ke orangnya, baru kemudian pada perkembangannya kartu tersebut dikirim melalui pos. Menjelang tahun 1822, industri rumah tangga yang membuat kartu Natal dilarang oleh sistem pengeposan di Amerika Serikat. Pada tahun itu, kepala urusan pengeposan di Washington, D.C. menyampaikan perlunya mempekerjakan 16 tukang pos tambahan. Karena kuatir masalah ini nantinya akan semakin melelahkan, dia meminta kongres untuk membatasi pengiriman kartu lewat pos, dan berkata, "Saya tidak tahu apakah yang akan terjadi jika terus-menerus seperti ini."

Alih-alih berhenti, dengan adanya kartu-kartu Natal yang berpenampilan menarik di pasaran membuat pengiriman kartu justu kian membanjir. Kartu Natal pertama yang didesain untuk dijual adalah karya seniman London, John Calcott Horsley.

Sebagai ilustrator yang dihormati saat itu, Horsley ditugasi oleh Sir Henry Cole, pengusaha kaya-raya Inggris yang menginginkan kartu yang bisa dia kirimkan untuk teman-teman dan rekan bisnisnya untuk mengucapkan "Selamat Hari Natal" kepada mereka.

Sir Henry Cole adalah inovator ulung tahun 1800-an. Dia memodernisasikan sistem pengeposan Inggris, mengelola gedung Albert Hall, menyusun pameran besar-besaran tahun 1851 dan mengawasi inagurasi museum Victoria dan Albert. Lebih dari itu, Cole berusaha keras untuk "memperkaya hidup". Untuk itu pada masa senggang dia membangun toko seni di Jalan Bond yang secara khusus menjual benda-benda hiasan rumah. Pada musim panas tahun 1843, dia menugaskan Horsley untuk menggambar kartu yang mengesankan untuk Natal tahun itu.

Horsley membuat tiga panel sejajar yang bergambar. Masing-masing kedua sisi panel itu menceritakan perbuatan baik: memberi pakaian bagi orang-orang yang telanjang dan memberi makan orang-orang yang lapar. Pada bagian tengahnya memperlihatkan sebuah pesta orang-orang dewasa dan anak-anak dengan sajian makanan dan minuman yang berlimpah ruah.

Tulisan pada kartu Natal pertama berbunyi: "Selamat Hari Natal dan Tahun Baru." Kata "Selamat" (Inggris: "Merry") secara rohani kemudian diartikan "diberkatilah", seperti dalam frasa "merry old England" (diberkatilah Inggris). Dari ribuan kartu cetakan asli untuk Henry Cole, dua belas di antaranya masih disimpan sebagai koleksi pribadi hingga kini.

Kartu semacam itu kemudian semakin menyebar ke Inggris, lalu ke Jerman. Namun bagi orang-orang Amerika perlu 30 tahun untuk memakai ide itu. Tahun 1875, pencetak logam -- Louis Prang, orang Jerman-Amerika, mulai menerbitkan kartu dan meraih gelar "Bapak Kartu Natal Amerika."

Kartu buatan Prang yang berkualitas tinggi harganya sangat mahal. Awalnya dalam kartu itu tidak ada gambar-gambar Maria dan bayi Yesus, pohon Natal yang dihiasi, maupun Sinterklas. Mereka menghiasi kartu dengan rangkaian bunga mawar, aster, gardenia, geranium, dan kuncup apel yang berwarna-warni. Orang-orang Amerika menggunakan kartu Natal, tapi bukan kartu buatan Prang; dia berhenti dari usahanya tahun 1890. Kartu pos yang diimpor dari Jerman tetap menjadi tren hingga Perang Dunia I. Menjelang berakhirnya perang, industri kartu Natal di Amerika mulai lahir.

Kini di Amerika Serikat sendiri lebih dari 2 juta kartu Natal dikirim setiap tahunnya. Kartu Natal menjadi kartu yang paling laris terjual. (t/Setya)

Diambil dan diterjemahkan dari:

Nama situs : The Great Idea Finder
Judul asli artikel : Did You Ever Wonder
Who Sent the First
Christmas Card?
Penulis : Phil Ament
Alamat URL : http://www.ideafinder.com/
Tanggal akses : 29 September 2010