Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK
Pemahaman alkitab
Submitted by admin on 10 September, 2018 - 13:00
Kategori: Resensi Buku Online
|
Pada zaman ini, jarang sekali orang ingin membahas perilaku hidup kudus atau kekudusan, termasuk orang Kristen. Mereka menjalani hidup dengan perasaan bebas dan dipenuhi dengan perayaan atas anugerah yang telah mereka terima. Meskipun mereka sadar bahwa mereka telah diselamatkan dan mereka menyanyikan pujian dan mengucapkan terima kasih, mereka tidak pernah berhenti dan berpikir, "Mengapa saya diselamatkan?" Pada zaman ini, yang dipenuhi oleh kenyamanan dan ketenangan, tidakkah terasa ada sesuatu yang kurang? Pertanyaan-pertanyaan ini dan masih banyak hal lain yang terkait akan dijawab dalam buku The Hole in Our Holiness karya Kevin DeYoung.
Dalam buku ini, penulis banyak membahas kekudusan, yang seharusnya berada dalam hidup setiap orang Kristen, secara bertahap. Dimulai dari hal yang paling mendasar, yaitu "Menyadari adanya lubang". Bab ini membantu kita menyadari adanya kekosongan dalam hidup kita. Dilanjutkan dengan "Alasan Penebusan" yang membahas tujuan Allah dalam menyelamatkan umat manusia. Dan, masih banyak bab lain yang membahas mengapa kita harus hidup kudus atau kekudusan itu sendiri. Bagian awal dari buku ini berisi penjelasan mengapa kita harus hidup kudus, bagian tengah merupakan pemberian motivasi untuk hidup kudus, dan bagian akhir membahas penerapan yang dapat kita lakukan. Pembahasan tiap tahapannya disusun dengan sangat baik seperti menuntun anak bertumbuh dan memasuki usia dewasa.
Dalam buku ini, juga terdapat banyak kutipan, referensi, dan ilustrasi untuk memperkuat pernyataan si penulis. Buku ini menggunakan Alkitab sebagai guideline (pedoman/dasar) sehingga tidak menyimpang dari pengajaran firman Tuhan. Sebagai tambahan informasi, Kevin DeYoung juga menulis buku-buku lain mengenai kehidupan orang Kristen pada zaman modern seperti Crazy Busy.
Ketika membaca buku ini, saya tertegur oleh apa yang ditulis oleh Kevin DeYoung karena saya kurang menganggap serius kehidupan yang kudus. Yang paling membuat saya terkesan adalah ilustrasi berkemah (camping) pada awal buku ini. Dalam ilustrasi tersebut, disebutkan bahwa berkemah memang suatu hal yang baik, tetapi tidak berkemah pun tidak apa-apa, terlebih lagi jika kegiatan tersebut justru menambah beban. Dalam konteks tersebut, saya setuju, tetapi dalam konteks yang lain, yakni jika ilustrasi tersebut digunakan untuk mengumpamakan kehidupan yang kudus dalam pelayanan, saya merasa tersindir. Benar apa yang ditulis, bahwa manusia hanya senang memercayai Yesus tanpa ingin mengalami kesusahan. Sebab, manusia belum mengerti keseluruhan alasan dan rencana Allah dalam penyelamatan umat manusia.
- Login to post comments
- 2404 reads