Buku "Kekuatan untuk Menghadapi Masa Sukar" karya Warren W. Wiersbe menekankan pentingnya mengandalkan firman Tuhan untuk memperoleh kekuatan dalam menghadapi masa-masa sulit. Dengan ilustrasi dari berbagai sumber, buku ini memberikan penghiburan dan panduan praktis bagi umat percaya agar tetap beriman dan bersukacita meskipun menghadapi tantangan hidup. Buku ini menawarkan perspektif baru dalam mengatasi kesukaran, memberikan semangat untuk terus melangkah maju.
- Seni dalam kehidupan
- masa-masa sukar
- kekuatan umat percaya
- penghiburan bagi umat percaya
- ilustrasi dari biografi
- kacamata baru untuk menghadapi kesukaran hidup
- Kekuatan untuk Menghadapi Masa Sukar
- Thomas Jefferson mengemukakan pandangan bahwa seni dalam hidup adalah menghindari penderitaan, yang dikritik oleh Warren W. Wiersbe.
- Wiersbe berargumen bahwa masa-masa sukar tidak dapat dihindari dan Tuhan memberikan pertolongan untuk menghadapinya.
- Firman Tuhan adalah kunci kekuatan untuk melewati kecemasan, kekecewaan, dan penderitaan, serta mendorong pengampunan, syukur, iman, dan sukacita.
- Buku ini memberikan penghiburan kepada umat percaya melalui khotbah dan perenungan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
- Ilustrasi dalam buku diambil dari biografi, komik, dan kesaksian hidup, membuatnya menarik dan mudah dipahami.
- Buku ini menawarkan pandangan baru tentang kesukaran hidup dan mengajak pembaca untuk tetap semangat menghadapi tantangan.
- Judul buku: "Kekuatan untuk Menghadapi Masa Sukar", penulis: Warren W. Wiersbe, diterbitkan oleh Yayasan ANDI di Yogyakarta pada 1986.
Ditulis oleh: Truly Almendo P.
Thomas Jefferson, seorang filsuf cemerlang, menulis kepada sahabatnya, Ny. Cosway, "Seni dalam kehidupan adalah menghindari penderitaan." Paham inilah yang dianut orang-orang yang hanya mencari kesenangan semata dalam kehidupan mereka, kaum hedonis. Seperti ketidaksetujuan Warren W. Wiersbe dalam buku "Kekuatan untuk Menghadapi Masa Sukar", saya pun tidak sependapat dengan pandangan filsuf ini. Dalam kenyataannya, ada saatnya kita tidak dapat menghindari masa-masa sukar. Saya berkata demikian karena saya sendiri -- mungkin Anda juga -- pernah menghadapi masa-masa krisis yang tak terelakkan. Namun demikian, Tuhan sesungguhnya memberikan kita pertolongan untuk mengatasinya, bukan menghindarinya. Inilah yang ditekankan Wiersbe dalam buku ini. Allah membangkitkan sukacita dan pengharapan untuk menghadapi hari-hari yang diisi dengan kesukaran saat ini atau pada masa yang akan datang.
Wiersbe menekankan bahwa kita semua perlu mengandalkan firman Tuhan sebagai kunci kekuatan umat percaya. Melalui firman Tuhan, penulis berusaha menguatkan hati orang-orang percaya untuk berjalan melewati masa-masa penuh kecemasan, kekecewaan, frustrasi, depresi, dan penderitaan lainnya. Selain itu, buku ini mengajak kita mengampuni, mengucap syukur, beriman, berpengharapan penuh dan bersukacita dalam segala pencapaian dan pergumulan hidup.
Buku ini merupakan kumpulan khotbah dan perenungan yang ditulis untuk memberi penghiburan bagi umat percaya. Pembahasannya sangat jelas dan relevan dengan kehidupan kita. Yang paling menarik bagi saya adalah ilustrasi yang senantiasa menghiasi buku ini. Penulis mengambil ilustrasi dari sumber-sumber yang bervariasi, misalnya biografi, komik, dan kesaksian hidup sehari-hari. Ilustrasi yang digunakannya sangat tepat untuk menjembatani firman Tuhan dengan kehidupan kita sehari-hari. Saya sendiri tidak pernah bosan membacanya, bahkan membacanya berulang-ulang kali.
Saya pribadi merasa sangat diberkati oleh kekayaan isi buku ini. Buku ini tidak memberikan jawaban dangkal atas pergumulan hidup. Buku ini memberikan saya kacamata baru untuk menghadapi kesukaran hidup tanpa kesan menggurui. Buku ini memberikan penghiburan yang mengajak saya untuk tetap bersemangat melewati batu-batu kehidupan. Apakah saat ini Anda sedang menghadapi masa sukar? Buku ini sangat cocok untuk dijadikan teman Anda! Baca saja.
Informasi buku:
Judul buku terjemahan | : | Kekuatan untuk Menghadapi Masa Sukar |
Judul asli buku | : | The Bumps are What You Climb On |
Penulis | : | Warren W. Wiersbe |
Penerjemah | : | Andreas Haryanto |
Editor | : | Nuning dan Efi |
Penerbit | : | Yayasan ANDI, Yogyakarta 1986 |
Ukuran buku | : | 12 x 19 cm |
Tebal | : | 226 halaman |
ISBN | : | -- |
Buku Online | : | -- |
Download | : | -- |