Artikel ini membahas buku "Renewing Your Mind" oleh Casey Treat, yang mengajak pembaca untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan melalui perubahan pikiran yang mendalam. Penulis merenungkan perjuangannya untuk memperbaiki dirinya, mengakui kesalahan yang telah dilakukan, dan bertekad untuk memperbaharui hidupnya berdasarkan Firman Tuhan. Dengan semangat untuk berubah, penulis ingin mencapai kesuksesan tidak hanya dalam kehidupan pribadi, tetapi juga sebagai seorang Kristen yang berkenan di hadapan Tuhan.
- Buku "Renewing Your Mind"
- Hidup sesuai kehendak Tuhan
- Perubahan menyeluruh
- Pembaharuan pikiran
- Firman Tuhan sebagai pondasi
- Tekad untuk berubah
- Sukses sebagai anak Tuhan
- Buku "Renewing Your Mind" karya Casey Treat membahas pentingnya hidup sesuai kehendak Tuhan.
- Pengarang mengalami keraguan mengenai kemampuan untuk selalu hidup sempurna di hadapan Tuhan.
- Pentingnya perubahan menyeluruh dalam hidup, diibaratkan seperti ulat bulu yang berubah menjadi kupu-kupu.
- Perubahan dimulai dari memperbaharui cara berpikir, bukan hanya menutupi pikiran yang tidak berkenan.
- Banyak orang Kristen tidak memperbaharui cara berpikir dan mengandalkan pemahaman sendiri.
- Hanya Firman Tuhan yang dapat menjadi fondasi untuk perubahan, bukan perasaan atau pengalaman.
- Menerima Yesus sebagai Tuhan tidak selalu mencerminkan kedewasaan rohani.
- Pengarang bertekad untuk mengubah cara berpikir agar hidup dapat diperbaharui dan berkenan di hadapan Tuhan.
- Keinginan untuk tidak hidup pura-pura dan ingin dipakai oleh Tuhan untuk menyatakan pekerjaan-Nya.
- Menekankan bahwa kesuksesan tidak hanya di bidang pribadi, tetapi juga sebagai anak Tuhan.
Ditulis oleh: Pipin
Beberapa waktu yang lalu, saya membaca satu buku dengan judul "Renewing Your Mind" karangan Casey Treat. Sama seperti buku-buku tentang kekristenan lainnya yang saya baca, secara keseluruhan buku ini menjelaskan bagaimana hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, yaitu apa yang baik, yang berkenan kepada-Nya dan yang sempurna.
Sempurna? Kata ini membuat saya bertanya-tanya, "Apa mungkin?". Ya, apa mungkin saya bisa terus melakukan perbuatan-perbuatan di sepanjang hidup saya yang selalu sesuai dengan kehendak Tuhan yang sempurna? Aduh...capek deh! Mana mungkin ?!
Perlahan namun pasti, saya baca lembar demi lembar yang ada di buku ini. Setiap kali membaca, saya langsung mengingat apa-apa saja yang terkait langsung dengan kehidupan saya pribadi. Ingin menangis rasanya mengingat saya masih saja melakukan banyak hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Saya tidak malu untuk mengakuinya. Saya ingin berubah. Saya harus berubah! Itu tekad saya.
Melalui buku ini saya belajar bagaimana seharusnya saya berubah. Perubahan ini digambarkan seperti seekor ulat bulu yang berubah menjadi seekor kupu- kupu. Ini merupakan perubahan yang menyeluruh, bukan merupakan perubahan yang kecil. Bagaimana saya berubah? Salah satunya yaitu melalui perubahan pikiran.
Saya 'mengamini' sebuah kenyataan bahwa banyak orang Kristen (termasuk saya) yang tidak memperbaharui cara berpikirnya, malah mereka hanya mencoba menutupi atau menyembunyikan jalan pikirannya yang tidak berkenan di hadapan Tuhan.
Saya sering mengandalkan pikiran dan pengertian saya sendiri. Saya hampir yakin kalau apa yang saya pikirkan sudah pasti benar dan tidak akan salah. Saya merasa tidak perlu pendapat orang lain. Ini terjadi terutama jika saya memikirkan mengenai diri saya sendiri. Saya pikir, saya tahu yang terbaik untuk diri saya sendiri.
Ternyata buku ini tidak meng-amin-i apa yang saya yakini. Sekali lagi saya diingatkan bahwa orang Kristen yang "Berubah oleh pembaharuan pikirannya menggantungkan hidupnya pada Firman Tuhan. Perasaan, pengalaman atau keadaan-keadaan lainnya tidak menjamin mampu membawa perubahan di dalam hidup. Hanya Firman Tuhan yang mampu jika dijadikan sebagai pondasi dan pedoman hidup.
Dengan mengingat banyak kesalahan yang saya lakukan, membuat saya merasa gagal menjadi "Orang Kristen". Meski saya sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat hampir 15 tahun ternyata tidak bisa menjadi tolok ukur kedewasaan saya secara rohani.
Tapi saya tidak berkecil hati. Saya ingat kembali pada tekad saya untuk berubah. Saya akan mengawalinya dengan merubah cara berpikir saya. Meskipun saya tahu bukanlah suatu hal yang mudah untuk memiliki cara berpikir Tuhan di dalam hidup saya, saya berpikir tidak ada kata terlambat. Saya bisa mulai dari sekarang.
Saya ingin hidup saya diperbaharui. Saya ingin memiliki hidup yang berkenan di hadapan Tuhan. Saya tidak ingin hidup yang pura-pura. Kelihatannya baik di luar namun buruk di dalam. Saya ingin dipakai oleh Tuhan untuk menyatakan pekerjaan-Nya melalui hidup saya.
Saya ingin sukses. Bukan saja sukses di dalam kehidupan pribadi dan pekerjaan tapi terlebih itu saya ingin sukses sebagai anak Tuhan. Amin.