Skip to main content

Membaca Alkitab Bersama Anak

Penting untuk menjadwalkan waktu rutin membaca Alkitab bersama anak, idealnya pada waktu yang sama setiap hari. Gunakan buku cerita bergambar dan metode kreatif seperti peragaan dan boneka untuk membuat pembacaan lebih menarik. Selain itu, melibatkan lagu, doa sederhana, dan kesabaran akan membantu membangun kebiasaan positif dalam hubungan anak dengan Alkitab.

  • Membaca Alkitab bersama anak
  • Jadwal kegiatan anak
  • Buku mewarnai cerita Alkitab
  • Peragaan benda cerita
  • Lagu-lagu rohani
  • Ayat untuk dihafal
  • Doa yang mudah
  • Mulailah dengan menjadwalkan waktu membaca Alkitab secara rutin setiap hari.
  • Pilih cerita Alkitab yang sesuai untuk anak, gunakan Alkitab anak-anak atau buku bergambar.
  • Libatkan anak dengan memberi mereka Alkitab untuk dipegang saat membaca.
  • Gunakan alat peraga atau benda-benda di sekitar untuk menghidupkan cerita, seperti menggunakan bantal untuk bahtera Nuh.
  • Perkenalkan buku mewarnai yang berkaitan dengan cerita Alkitab.
  • Mulai sesi membaca dengan menyanyikan lagu-lagu rohani yang menyenangkan.
  • Pilih ayat untuk dihafal dan gunakan metode seperti isi kata yang hilang.
  • Ajarkan doa yang sederhana dan tanyakan pada anak tentang doa yang mereka inginkan.
  • Bersikaplah sabar dan fleksibel dalam sesi membaca untuk menjaga minat anak.
  • Kembangkan slogan positif untuk mengingatkan tentang pentingnya waktu bersama Tuhan.

Gambar: Membaca Bersama

Jadwal kegiatan anak Anda sehari-hari mungkin dimulai dengan membiasakannya bangun pagi, mandi, tidur siang, dan tidur malam. Namun demikian, pasti masih ada waktu kosong sekurang-kurangnya 5 menit untuk membaca Alkitab bersama buah hati Anda. Berikut adalah poin-poin membangun kebiasaan membaca Alkitab bersama anak: Tentukan waktu membaca Alkitab secara rutin. Cobalah untuk melakukannya pada waktu yang sama setiap harinya, mungkin setelah sarapan atau sebelum makan malam.

Bacalah cerita-cerita dari Alkitab anak-anak. Gunakan Alkitab anak-anak atau Alkitab bergambar. Jangan memilih cerita yang terlalu panjang, cukup yang singkat saja. Beberapa anak senang memegang Alkitab pada saat Anda membacakannya, biarkan saja. Menggunakan boneka tangan untuk bercerita pasti sangat menyenangkan.

Perkenalkan bahan-bahan cerita lainnya. Buku mewarnai yang berisi cerita Alkitab juga merupakan cara yang baik sekali untuk membagikan suatu cerita.

Peragakan menggunakan benda-benda yang ada di sekitar kita. Apabila pada bagian cerita Alkitab tersebut terdapat benda-benda yang terdapat di rumah Anda, gunakanlah. Benda pendukung yang dapat dilihat membuat sebuah cerita menjadi nyata bagi anak Anda. Jika Anda sedang membaca mengenai bahtera Nuh, ambil bantal kursi untuk dijadikan bahtera, lalu taruh binatang-binatang mainan di atasnya.

Tentukan waktu membaca Alkitab secara rutin!
  1. Facebook
  2. Twitter
  3. WhatsApp
  4. Telegram

Nyanyikan lagu-lagu yang menyenangkan dan riang. Anda bisa memulai waktu membaca Alkitab dengan menyanyikan lagu-lagu rohani yang Anda bisa dapatkan di toko-toko buku Kristen. Melompat-lompatlah dan bertepuk tangan.

Berikan ayat untuk dihafal. Pilihlah sebuah ayat dari Alkitab dan hafalkan setiap hari sampai anak Anda dapat mengingatnya. Latihlah dengan cara meminta dia mengisi kata yang hilang.

Buatlah doa yang mudah dan ringan bagi anak Anda. Pada awalnya, Anda harus memberikan contoh doa yang simpel. Seperti, "Tuhan, terima kasih untuk matahari. Terima kasih untuk hari ini. Amin." Setelah beberapa saat, tanyakan pada anak Anda apakah ada yang ingin dia doakan.

Bersabarlah. Kadang-kadang, waktu membaca Alkitab harus dipersingkat karena anak-anak mengantuk atau suasana hatinya sedang tidak nyaman. Ingatlah bahwa tujuan Anda adalah untuk tetap berkomitmen mempertahankan rutinitas membaca Alkitab. Hal itu akan menjadi bagian dari hari-hari anak Anda. Terakhir buatlah slogan, "Mari ambil waktu untuk bersenang-senang dengan Tuhan!"

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs : TerangDunia.com
Alamat situs : www.terangdunia.com
Penulis artikel : Lynne M. Thompson
Disusun ulang : Sri Setyawati
Tanggal akses : 16 Desember 2011