Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK
Lima Bahasa Kasih
Submitted by admin on 1 February, 2011 - 12:00
Kategori: Resensi Buku Cetak, Pernikahan Kristen, Konseling
|
Manusia memiliki kebutuhan emosional untuk dicintai. Jika seseorang merasa tidak dicintai, lama-kelamaan dia akan merasakan kekosongan emosional. Terlebih lagi dalam hubungan suami istri, keduanya bisa merasa seperti hidup di neraka jika di antara mereka tidak ada lagi cinta. Sebenarnya cinta bukanlah suatu perasaan, melainkan pilihan yang dinyatakan dalam tindakan/perbuatan. Persoalannya, mengapa ada banyak pasangan suami-istri merasakan cinta mereka menguap setelah bertahun-tahun menikah?
Ada banyak buku yang berisi tentang cara-cara mengungkapkan cinta. Namun, di dalam buku ini Gary Chapman mengategorikan cara-cara pengungkapan cinta tersebut ke dalam lima bahasa utama. Selain berisi 14 bab yang berbicara soal cinta, penulis juga menyediakan tuntunan studi untuk pasangan dan bahasan kelompok di halaman belakang. Inilah yang membedakan buku ini dengan buku-buku sejenis. Dalam buku "Lima Bahasa Kasih" ini, Gary Chapman menggunakan istilah "tangki kasih". Setiap orang memiliki tangki kasih. Tangki yang penuh mengumpamakan perasaan dicintai, sementara tangki kosong mengibaratkan perasaan tidak dicintai dan tidak diinginkan. Oleh sebab itu, tangki kasih yang kosong sangat berbahaya.
Dalam buku ini, penulis menyatakan bahwa pernyataan kasih bisa diekspresikan dalam lima bahasa kasih, yaitu kata-kata pendukung, saat-saat mengesankan, menerima hadiah-hadiah, pelayanan, dan sentuhan fisik. Bahasa-bahasa ini memunyai banyak dialek, tetapi bahasa kasih yang utama bisa dikategorikan menjadi lima kelompok tersebut. Buku ini memberikan dengan jelas contoh-contoh nyata dalam kehidupan banyak pasangan. Banyak contoh tentang permasalahan yang terjadi karena bahasa kasih yang berbeda. Penjelasan yang teratur dan sistematis membuat buku ini mudah dipahami. Namun demikian, ada beberapa perkataan alih bahasa yang kurang tepat.
Buku ini sangat bermanfaat khususnya bagi pasangan, baik yang masih dalam masa-masa jatuh cinta, sudah menikah, maupun yang sudah melewati tahun-tahun pernikahan, dan ingin memperbarui cinta dalam pernikahan. Dengan memahami bahasa cinta kita dan pasangan, cinta di dalam pernikahan akan selalu bergelora. Kebutuhan emosional terpenuhi dan kedua pasangan merasa selalu dicintai. Akan tetapi, buku ini juga bermanfaat bagi kaum lajang. Jadi, silakan baca buku ini agar Anda tahu cara mengekspresikan cinta Anda kepada orang-orang yang Anda kasihi.
Gary Chapman adalah seorang konselor pernikahan. Beliau memiliki latar belakang psikologi, terutama psikologi pendidikan. Sebagai seorang konselor, beliau membantu banyak sekali pasangan suami istri dalam memecahkan berbagai permasalahan yang mereka alami. Gary Chapman pun sering mengadakan seminar-seminar pernikahan, dan banyak pasangan yang diberkati melalui seminar-seminarnya. Dari pengalamannya sebagai konselor selama bertahun-tahun, beliau sampai pada suatu kesimpulan bahwa "untuk memenuhi kebutuhan emosional akan cinta, pasangan harus berbicara bahasa cinta yang sama." Selain menulis buku tentang bahasa kasih, Gary Chapman juga menulis buku tentang bahasa maaf (apology language). Seperti halnya cinta, ungkapan permintaan maaf juga beragam, dan beliau membuat lima kelompok utama tentang cara mengungkapkan maaf.
Peresensi: Gita Mahardhika
- Login to post comments
- 6501 reads