Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK
Kedatangan Sang Domba Allah
Submitted by admin on 30 March, 2009 - 10:20
Kategori: Artikel
Kedatangan Yesus disambut oleh banyak orang yang penuh semangat pada hari Minggu 2000 tahun lalu. "Dia adalah Raja; Raja yang tidak mengenakan pakaian kebesaran. Pakaian-Nya adalah hasil jahitan tangan ..., tunggangan-Nya adalah seekor hewan pengangkut beban yang belum pernah digunakan .... Anggota istana-Nya adalah para nelayan, arak-arakan-Nya hanya terdiri dari rakyat Galilea. Namun, selama berabad-abad, belum pernah ada arak-arakan yang begitu indah dan mengesankan melalui jalan-jalan di wilayah kekaisaran Romawi seperti arak-arakan itu. Kedatangan kaisar-kaisar Romawi dengan kemenangannya hampir dilupakan orang, sebaliknya setiap detail yang tercatat tentang kedatangan Yesus di Yerusalem diketahui oleh banyak orang di segala tempat." (G. Campbell Morgan)
Yesus datang ke Yerusalem sebagai Raja. Namun, orang banyak yang menyambut-Nya tidak paham bahwa kerajaan-Nya bukan kerajaan duniawi. Demikian pula kita. Yesus telah siap untuk masuk ke dalam setiap aspek kehidupan kita, tetapi kita gagal untuk memahami dan memberikan jalan masuk yang lapang bagi-Nya. "Sebuah kerajaan spiritual yang menyediakan segala sesuatu bagi kita, menyertai kita, merangkul kita, serta menjangkau lubuk hati kita yang paling dalam, menanti kita menyadari-Nya. Allah sedang menantikan tanggapan kita atas kehadiran-Nya. Dunia abadi ini menghidupkan peristiwa yang memampukan kita memperhitungkan kenyataan-Nya" (A.W. Tozer).
Siapkah Anda menyambut Yesus? Apakah Anda ingin dunia spiritual menjadi nyata bagi Anda? Bersediakah Anda membiarkan Sang Raja masuk ke setiap aspek kehidupan Anda?
"Jawabannya tergantung pada kedatangan Yesus di dalam hati, yang dapat diumpamakan sebagai rumah-Nya sendiri -- seluruh bagian rumah merupakan milik-Nya. Jika ada ruangan yang tidak kita serahkan kuncinya -- ruang duduk kecil yang akan kita pergunakan sebagai tempat retreat mental dengan pemandangan yang dapat kita lihat melalui jendela yang tidak ingin kita serahkan, gudang yang belum kita relakan, lemari dinding yang agak gelap yang belum dibuka dan ditata -- tentu Sang Raja belum memilikinya secara utuh; hati kita belum benar-benar menjadi milik-Nya. Hanya dengan membuka semua pintu, Sang Raja Kemuliaan akan masuk ke dalamnya" (Frances Ridley Havergal).
Samakah Anda dengan orang banyak yang menyambut Yesus pada Minggu Palma, tetapi kemudian membalikkan punggung mereka ketika nampaknya sukar dan tidak menguntungkan untuk mengikuti-Nya pada hari Jumat?
Pada Minggu Paskah, bukalah semua pintu dalam kehidupan Anda dan sambutlah Yesus dengan tangan terbuka. Cabutlah rumput-rumput liar ketidakpuasan, buanglah tumbuhan-tumbuhan duri kebohongan dari kehidupan Anda, serta serahkanlah semuanya sebagai ranting palma. Angkatlah lapisan kepura-puraan dan jubah keterpusatan pada diri sendiri yang menguasai hati kita dan letakkanlah di bawah kaki Yesus.
"Karena itu, berikanlah kepada Yesus jalan masuk yang lapang ke dalam hati Anda dan buanglah segala sesuatu yang menghalangi jalan-Nya. Bila Anda memiliki Dia, maka Anda akan cukup kaya, Ia akan memberikan kecukupan dalam hidup Anda. Ia akan menjadi Pemberi nafkah, Pelindung, dan Penolong yang setia dalam setiap situasi" (Thomas a Kempis).
Saat ini dan sepanjang Pekan Suci, bergabunglah dengan seluruh ciptaan dalam pujian yang bergema dan sambutlah Sang Raja yang menang itu.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku | : | Kristus dalam Paskah: |
Buku Pedoman Perayaan Paskah | ||
bagi Keluarga | ||
Judul asli buku | : | Christ in Easter: |
A Family Celebration of Holy Week | ||
Judul asli artikel | : | Kedatangan |
Penulis | : | Charles Colson, Billy Graham, |
Max Lucado, dan Joni Eareckson Tada | ||
Penerjemah | : | Kristina Santi Prijatna |
Penerbit | : | BPK Gunung Mulia, Jakarta 1998 |
Halaman | : | 17 -- 18 |
- Login to post comments
- 2125 reads