Diskusi Buku "Gods at War" | GUBUK


Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK

Diskusi Buku "Gods at War"


Bab 6 - Pertanyaan 1

Bab 6 berbicara tentang berhala seks. Sebagai seorang Kristen, bagaimana kita seharusnya menikmati anugerah seks yang Tuhan berikan?

Komentar: 

Tjahjadi Souw: Seks adalah gagasan Allah. Ia merancangnya untuk menghubungkan kita secara intim dengan seorang pasangan kita. Seks, ketika dilakukan menurut cara Allah, bisa menciptakan ikatan supranatural di antara sebuah pasangan. Ini adalah persekutuan spiritual yang ditangkap dan direfleksikan melalui tindakan fisik dan bercinta. Salah satu kata dalam bahasa Ibrani untuk menjelaskan seks, dalam terjemahan harfiah, adalah "bercampurnya jiwa-jiwa," dan hal itu menangkap maksud seks secara sempurna - sebuah anugerah yang indah dari Allah.

Tejo Jayadi: Pada awalnya Allah menciptakan seksualitas untuk kemuliaaNya yaitu untuk beranak cucu dan mungkin menggambarkan hubungan yang intim dan mesra antara mempelai perempuan yaitu jemaat dengan Kristus Sang mempelai pria. Sehingga tubuh dan didalamnya termasuk seksualitas dilingkupi kemuliaan Allah. Saat manusia jatuh kedalam dosa kemuliaan Allah hilang, tubuh manusia menjadi tubuh yang berdosa yang menggambarkan kemuliaannya sendiri, sehingga membawa konsekuensi seksualitas manusia menyimpang dari tujuan Alah semula yaitu bukan untuk kepentingan Tuhan keinginan Roh, tetapi untuk kepentingan tubuh sendiri yang penuh dengan keinginan daging. Karena itu manusia harus dilahirkan kembali di dalam Roh Kudus untuk dibawa kembali kepada posisi semula mempunyai hubungan yang intim dan mesra dengan Kristus. Inilah pandangan saya tentang seks. Bila belum menikah seksualitas manusia harus dikembalikan kepada Tuhan dan dipakai untuk kemuliaanNya.

Sumber Buku: 

Idleman, Kyle. Gods at War. Surabaya: Literatur Perkantas Jawa Timur.

Moderator: Yulia Oeniyati

Komentar