Skip to main content

Challenge to Change

Buku "Challenge to Change" karya Pdt. Pengky Andu mengisahkan seorang pesulap yang mengubah empat batang korek api menjadi berbagai bentuk indah, namun satu korek yang terbakar justru memberikan arti penting dengan menerangi keindahan di sekitar. Kisah ini mengingatkan kita untuk menghargai peran masing-masing dalam hidup, dan bahwa Tuhan memiliki rencana indah untuk setiap individu, meskipun proses perubahan dapat sulit. Buku ini juga menyajikan lima langkah untuk mengenal dan memahami Tuhan, menekankan pentingnya prinsip, menghadapi masalah, dan menjalani proses untuk mencapai pencapaian yang berarti.

  • Challenge to Change
  • Pesulap dan korek api
  • Peran dan rencana Tuhan
  • Lima langkah mengenal Tuhan
  • Promise, Principle, Problem, Process, Procurement
  • Mengubah diri
  • Berkat bagi orang lain
  • Buku "Challenge to Change" mengisahkan tentang seorang pesulap dan empat batang korek api yang memiliki makna tentang peran dan tujuan hidup.
  • Korek keempat merasa kecewa karena tidak diubah, namun sebenarnya perannya penting untuk menyalakan lilin dan menerangi ruangan.
  • Kisah ini mengingatkan pembaca untuk menghargai peran masing-masing dan mempercayai rencana Tuhan dalam hidup mereka.
  • Penulis, Pdt. Pengky Andu, menyampaikan lima langkah untuk mengenal dan memahami Tuhan:
    • Promise (Perjanjian): Membaca dan mengingat janji Tuhan dalam Alkitab.
    • Principle (Prinsip): Mengikuti prinsip yang tercantum dalam firman Tuhan untuk mendapatkan janji-Nya.
    • Problem (Masalah): Melihat masalah sebagai kesempatan untuk tumbuh dan mengalami kasih Tuhan.
    • Process (Proses): Menjalani proses diperlukan untuk mencapai hasil, hindari keinginan instan.
    • Procurement (Pencapaian): Setelah proses, fokus pada pencapaian dan pemenuhan hidup yang penuh.
  • Pembaca diajak untuk mengubah diri sendiri sebelum berusaha mengubah dunia di sekitar mereka.
  • Buku diterbitkan oleh Penerbit ANDI, Yogyakarta, memiliki 106 halaman dengan ukuran 19 x 12 cm.

Ditulis oleh: Lucia Ratih

Beberapa waktu yang lalu saya membaca sebuah buku yang berjudul "Challenge to Change". Dalam buku ini, ada satu cerita yang sangat menarik buat saya. Di dalam buku ini diceritakan ada seorang pesulap yang lihai bermain dengan korek api. Pada suatu kesempatan, ia bermain dengan empat batang korek api. Pada batang korek api yang pertama ia berkata, "Jadilah lilin!" lalu korek itu menjadi lilin yang indah. Pada korek yang kedua ia berkata, "Jadilah bunga!" dan muncullah bunga yang cantik. Korek ketiga berdoa, "Jadikan aku lebih baik dari mereka", lalu pesulap berkata, "Jadilah tempat lilin dari ukiran!" korek itu pun menjadi tempat lilin yang indah. Kemudian korek keempat berharap, "Mudah-mudahan aku jadi yang lebih indah." Namun, saat korek itu diambil, pesulap tidak mengubahnya, melainkan menyalakannya untuk menyalakan lilin.

Lalu korek itu terbakar dan dibuang. "Ah, mengapa aku dibakar?" korek itu mengeluh. Batang korek api yang keempat itu menggerutu dan kecewa karena tidak menjadi indah seperti yang lain. Padahal ia berharap ia tidak dibakar dan habis sehingga lilin tidak dapat dinyalakan, ruangan tetap gelap, dan tak seorang pun dapat melihat keindahan bunga, lilin, dan tempat lilin. Akan tetapi, karena korek keempat dinyalakan itulah yang mampu membuat orang-orang menikmati keindahan.

Hal ini juga menjadi teguran bagi saya, karena saya terkadang berpikir, "Mengapa aku tidak seperti mereka?" saat melihat orang lain lebih sukses, lebih bahagia, dan mendapatkan segalanya. Puji Tuhan, saya diingatkan untuk tidak perlu berkata demikian karena setiap orang memiliki perannya masing-masing dan Tuhan ingin membuat hidup kita berarti dan berguna. Ia mempunyai rencana indah bagi hidup kita. Meskipun begitu, semua tergantung pilihan kita, apakah kita mau dipakai Tuhan atau tidak.

Dalam buku ini, Pdt. Pengky Andu, selaku penulis juga menjelaskan tentang lima langkah untuk mengenal dan memahami Tuhan. Langkah-langkah tersebut adalah:

  1. Promise (Perjanjian). Membaca dan mengingat janji Tuhan yang tertulis dalam Alkitab. Kita harus percaya bahwa Tuhan Yesus setia dan tidak pernah ingkar janji.
  2. Principle (Prinsip). Ingatlah bahwa Tuhan memberikan prinsip dalam firman-Nya. Untuk mendapatkan janji Tuhan kita harus mempunyai prinsip-prinsip benar sesuai Alkitab.
  3. Problem (Masalah). Tuhan mengizinkan permasalahan datang dalam hidup kita supaya kita menjadi dewasa. Oleh karena itu, kita tidak perlu mengeluh atau menyerah saat menghadapi masalah. Sebaliknya, kita harus bersyukur kepada Tuhan Yesus. Masalah-masalah yang kita hadapi justru membantu kita untuk semakin mengalami Kristus dan kasih setia-Nya.
  4. Process (Proses). Segala sesuatu membutuhkan proses. Sayangnya, manusia sering kali tidak mau menjalani proses, tetapi ingin mendapatkan hasil secara instan.
  5. Procurement (Pencapaian). Setelah Tuhan memproses kita, saat itulah akan terjadi pencapaian. Namun, jangan berhenti hanya pada pencapaian, tambahkan satu hal lagi yaitu pemenuhan. "Live to the fullest", hiduplah sampai penuh.

Jika kita ingin mengubah dunia di sekitar kita, kita harus mengubah diri kita terlebih dahulu. Inilah pesan singkat yang saya dapatkan dari buku yang saya baca. Kiranya apa yang saya bagikan menjadi berkat bagi Anda.

Informasi Buku:

Judul asli buku : Challenge to Change -- Ubah Diri Anda maka Dunia Akan Berubah bagi Anda
Judul buku terjemahan : --
Penulis : Pdt. Pengky Andu
Penerjemah : --
Editor : --
Penerbit : Penerbit ANDI, Yogyakarta
Ukuran buku : 19 x 12 cm
Tebal : 106 halaman
ISBN : --
Buku Online : --
Download : --