Membaca adalah aktivitas yang menyenangkan dan penting untuk menambah pengetahuan, namun harus dilakukan dengan cara yang benar untuk menjaga kesehatan mata. Membaca sambil tiduran tidak dianjurkan karena dapat mempersulit jarak ideal antara mata dan buku, yang mengakibatkan mata bekerja lebih keras dan cepat lelah. Sebaiknya, membaca dilakukan dalam posisi duduk dengan pencahayaan yang cukup untuk mendukung kesehatan mata.
- Membaca
- Mata
- Jarak ideal
- Posisi duduk
- Cahaya cukup
- Kondisi mata
- Konsentrasi
- Membaca dapat menambah pengetahuan dan perbendaharaan kata, tetapi perlu dilakukan dengan cara yang benar untuk menjaga kesehatan mata.
- Mata adalah organ vital yang berfungsi sebagai indera penglihatan dan harus dijaga kesehatannya.
- Membaca sambil tiduran tidak dianjurkan karena menyulitkan pemeliharaan jarak baca yang ideal (30-33 cm).
- Posisi membaca yang salah dapat menyebabkan mata bekerja lebih keras, mengakibatkan kelelahan.
- Disarankan untuk membaca dalam posisi duduk agar lebih nyaman dan sehat bagi mata.
- Ketersediaan cahaya yang cukup sangat penting saat membaca untuk membantu mata mengenali objek dengan baik.
- Membaca dalam kondisi kurang cahaya dapat mempengaruhi kesehatan mata jika kebiasaan ini terus dilakukan.
Membaca memang mengasyikkan bagi mereka yang hobi membaca. Lewat membaca, kita dapat menambah pengetahuan dan perbendaharaan kata. Namun, perlu diingat membaca pun harus arif. Pasalnya, aktivitas yang satu ini sangat erat kaitannya dengan indera penglihatan, mata.
Mata merupakan organ tubuh yang mempunyai fungsi vital, serta merupakan bagian dari panca indera, yakni penglihatan. Karena fungsi pentingnya tersebut, kita harus menjaga kondisi mata.
Terkadang kita tidak menyadari kalau hal-hal yang kita lakukan sebenarnya tidak baik untuk mata. Salah satu yang sering kita temui atau kita lakukan adalah membaca sambil tiduran.
Dokter spesialis mata, dr. Pardawan, SpM., mengatakan bahwa jarak ideal antara mata dengan bidang baca atau buku saat membaca adalah 30 hingga 33 cm.
Diungkapkannya, pada saat tiduran ataupun rebahan, akan sangat sulit untuk mempertahankan jarak baca ideal tersebut.
"Ketika kita membaca sambil tiduran atau rebahan, maka sulit untuk mempertahankan jarak ideal dalam membaca. Biasanya tanpa kita sadari, jarak antara mata dengan buku bacaan semakin mendekat," katanya.
Ketika jarak antara mata dan buku bacaan semakin dekat, secara tidak langsung, mata akan dipaksa untuk bekerja lebih keras melihat tulisan yang ada di buku.
Padahal, saat membaca buku kita memerlukan konsentrasi untuk dapat memahami apa yang kita baca. Dengan bekerjanya mata secara berlebihan, akan membuat mata kita lelah.
Oleh karena itu, membaca sambil tiduran atau rebahan sangatlah tidak dianjurkan. "Yang paling baik serta dianjurkan adalah membaca dengan posisi duduk," papar Pardawan.
Meski demikian ada hal lain yang juga harus diperhatikan, saat kita membaca. Yakni, ketersediaan cahaya cukup terang dan bersahabat dengan mata.
Pada saat membaca sambil tiduran atau rebahan, biasanya cahaya akan terhalang oleh buku yang kita baca. Sebab, kebanyakan posisi lampu berada di atas. "Peran cahaya di sini sangatlah penting membantu mata mengenali objek atau huruf yang kita baca," katanya.
Apabila kebiasaan membaca sambil tiduran tanpa diterangi oleh cahaya yang cukup terus menerus dilakukan, lama kelamaan akan mempengaruhi kondisi mata.
Diambil dan disunting dari:
Alamat situs | : | TribunNews.com |
Alamat URL | : | http://www.tribunnews.com/ |
Judul asli artikel | : | Awas! Jangan Membaca Sambil Tiduran |
Nama penulis | : | Tidak dicantumkan |
Tanggal akses | : | 16 Desember 2013 |