Skip to main content

Mendongeng Efektif

Dongeng merupakan cara yang efektif untuk menanamkan nilai dan membentuk karakter anak. Untuk memastikan acara mendongeng menyenangkan, penting untuk memilih cerita yang baik, menciptakan suasana yang tenang, serta melibatkan anak dalam diskusi dan visualisasi. Dengan pendekatan yang penuh perhatian dan cinta, mendongeng dapat menjadi pengalaman yang berharga bagi perkembangan anak.

  • Dongeng
  • Nilai-nilai
  • Pembentukan watak
  • Tips mendongeng
  • Kondisi anak
  • Suasana tenang
  • Visualisasi cerita
  • Anak-anak umumnya menyukai dongeng yang dapat menanamkan nilai-nilai dan membentuk karakter.
  • Pilih cerita berkualitas yang mengandung tema positif dan inspiratif.
  • Ciptakan suasana yang nyaman dan tidak formal agar anak merasa senang saat mendengarkan cerita.
  • Penting untuk memiliki suasana tenang sebelum dan selama mendongeng.
  • Gunakan vokal dan intonasi yang menarik saat menyampaikan cerita.
  • Buat kontak mata dan tunjukkan perhatian serta kasih sayang saat mendongeng.
  • Untuk membaca kepada janin, lakukan dengan penuh penghayatan dan sentuhan lembut.
  • Ajak anak berdiskusi tentang cerita untuk membantu mereka memahami dan mengembangkan pemikiran kritis.
  • Hindari komentar berbasis mitos tanpa dasar yang jelas.
  • Putar musik klasik sebagai penutup yang menyenangkan setelah cerita selesai.

Penulis: Antonius T

Hampir tidak ada anak-anak yang tidak suka membaca atau mendengar dongeng. Lewat dongeng, nilai-nilai diturunkan. Pembentukan watak pun dimungkinkan. Agar acara mendongeng berjalan menyenangkan dan efektif, praktikkan tips berikut:

  • Pilih cerita yang baik, misalnya bertema kelembutan, kedamaian, semangat yang tinggi, memuat nilai-nilai, serta mengundang inspirasi dan imajinasi.
  • Kondisikan anak terlebih dulu, agar mereka mengikuti dengan sadar dan senang, saat cerita atau dongeng dibacakan.
    Hindari suasana formal.
  • Ciptakan suasana hening dan tenang menjelang dan selama membaca atau mendengar cerita.
  • Gunakan vokal dan intonasi yang baik.
  • Lakukan kontak mata, beri perhatian, cinta, dan elus anak selama mendongeng.
  • Bila membaca untuk janin, lakukan sambil mengusap perut ibu hamil dengan penghayatan dan cinta.
  • Minta si anak berpendapat tentang isi cerita. Bantulah ia untuk memahami isi cerita dengan tepat, dan ajak mereka menggali argumen- argumen atas komentar-komentar mereka.
  • Usai membacakan cerita, mintalah anak memvisualisasikan (melukis misalnya) salah satu atau lebih adegan, situasi, tokoh yang ada dalam cerita.
  • Jauhkan komentar berdasarkan mitos yang tidak jelas dasar rujukan atau argumennya.
  • Putarlah kaset atau CD musik klasik ketika hendak mengakhiri cerita. (Antonius T., di Yogyakarta).

Sumber : Intisari Maret 2005, hal. 192