Pesan Paskah: Damai Sejahtera bagi Kamu! | GUBUK


Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK

Pesan Paskah: Damai Sejahtera bagi Kamu!


Kategori: Berita

Pengorbanan Yesus di kayu salib adalah satu-satunya cara agar manusia yang berdosa kembali diperdamaikan dengan Allah. Oleh karena itu, Yesus rela mengorbankan diri-Nya, sehingga manusia yang diciptakan-Nya dapat menikmati kembali persekutuan yang benar dan kudus dengan Allah. Sekalipun awalnya, para murid sedih karena Guru Besar mereka meninggal, namun akhirnya ada sukacita yang menyelimuti mereka karena Yesus yang mati telah bangkit. Setelah kebangkitan Yesus, hati mereka yang penuh kecemasan dan ketakutan, berubah menjadi penuh pengharapan dan keberanian.

Mengapa? Karena Yesus meninggalkan damai sejahtera bagi para murid. Hanya damai sejahtera yang dari Allah saja yang memampukan para murid bertahan dan semakin mantap dalam memberitakan inti Injil -- kematian dan kemenangan Kristus atas maut. Damai sejahtera itu pun diberikan kepada kita yang hidup pada masa kini, sehingga kita tetap kuat dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Dengan damai sejahtera dari Allah, kita mampu menanggung penderitaan yang harus kita tanggung dan tetap memiliki pengharapan bahwa sesulit apa pun kondisi dunia, umat percaya tidak akan ditinggalkan sendirian. Bersama Kristus kita pasti dibawa dari kemenangan kepada kemenangan atas semua persoalan. Tuhan beserta kita!

-webmaster-

Paskah

Berikut Ini Rentetan Kisah Penyaliban Yesus

Rencana Untuk Membunuh Yesus
Matius 26

(1)Setelah Yesus selesai dengan segala pengajaran-Nya itu, berkatalah Ia kepada murid-murid-Nya:

(2) Kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan.

(3) Pada waktu itu berkumpullah imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi di istana Imam Besar yang bernama Kayafas,

(4) dan mereka merundingkan suatu rencana untuk menangkap Yesus dengan tipu muslihat dan untuk membunuh Dia.

Lihatlah,Bagaimana Manusia Sedang Bersekongkol Merencanakan Untuk Membunuh “Tuhan “ Yaitu Yesus

(14) Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala.

(15) Ia berkata: “Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?” Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.

(16) Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.

Yesus Sedih dan Berdoa

(38) lalu kata-Nya kepada mereka: “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.”

Lihatlah ,Yesus sedih kenapa dia sedih? Bukankan Yesus di utus untuk di salib??

(39) Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”

(40) Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?

(41) Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.”

(42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!”

Mengapa Yesus berdoa??? Lalu untuk apa ia berdoa????

Yesus ditangkap dan di salibkan

(47) Waktu Yesus masih berbicara datanglah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan besar orang yang membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi.

(48) Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka: “Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia.”

(49) Dan segera ia maju mendapatkan Yesus dan berkata: “Salam Rabi,” lalu mencium Dia.

(50) Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Hai teman, untuk itukah engkau datang?” Maka majulah mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya.

Mengapa Yesus harus di tangkap paksa????.

Matius 27 Yesus di “Salib”

(45) Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga.

(46) Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?.
Lihatlah, dari awal sampai akhir saya tidak melihat sama sekali tanda tanda kalo Yesus itu di di salib untuk menebus dosa manusia, yang Nampak justrus Yesus tidak mau kalo dia di salib
Jika memang yesus mau di salib untuk menebus dosa manusia Lantas Mengapa ?

1.Mereka harus bersekongkol menangkap yesus? Siapa sebenarnya yang menginginkan Yesus di salib?

2.Mengapa Yesus sedih dan berdoa serta meminta muridnya untuk berjaga jaga??? Mengapa Yesus repot reput melakukan hal tersebut? Bukankah dia di utus untuk menebus dosa manusia???

3.Mengapa Yesus harus di tangkap paksa???

4.Mengapa Yesus harus meronta ronta saat di salib sambil berkata, “Eli, Eli, lama sabakhtani?”

Hal tsb sangat terjelas menunjukkan bahwa Yesus tidak mau di salib, dan Yesus di salib bukan untuk menebus dosa manusia

Lantas, dari mana ide penebusan dosa manusia itu didapat ???

Ternyata mereka berpatokan sama Surat Paulus Kepada Jemaat Di Galatia 3

(13) Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!
Ini bukan sabda yesus, ini adalah surat paulus yang sangat kontradiksi dengan sabda yesus dan nabi nabi sebelumnya membahtah adanya dosa waris.

Lihatlah Yehezkiel 18: 20 "Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya.,

Ulangan 24:16 "Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri.

Matius 16:27 "Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya

Yeremia 31: 29-30 "Pada waktu itu orang tidak akan berkata lagi: Ayah-ayah makan buah mentah, dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu, melainkan: Setiap orang akan mati karena kesalahannya sendiri; setiap manusia yang makan buah mentah, giginya sendiri menjadi ngilu.

2 Tawarikh 25:4 "Tetapi anak-anak mereka tidak dihukum mati olehnya, melainkan ia bertindak sesuai dengan apa yang tertulis dalam Taurat, yakni kitab Musa, di mana TUHAN telah memberi perintah: "Janganlah ayah mati karena anaknya, janganlah juga anak mati karena ayahnya, melainkan setiap orang harus mati karena dosanya sendiri."

Kalau bisa coba kalian menilai sendiri, ini berdasarkan injil.

Kisah Penyaliban Yesus

Dear freedom,

Terima kasih untuk dasar-dasar alkitabiah yang Anda kutip di atas. Untuk memahami kebenaran Alkitab perlu kemurnian hati dan kerendahan hati. Dengan demikian, kita tidak hanya mengandalkan logika dan pemikiran kita sendiri. Kebenaran tentang penyaliban dan kebangkitan Kristus, bagi umat percaya tidak bisa diganggu gugat, karena semua itu telah tertulis dalam Alkitab.

Yesus bukannya tidak mau, sebagai manusia seutuhnya Dia memiliki pilihan. Namun, Dia memilih taat kepada kehendak Sang Bapa. Saya sarankan Anda tidak memotong ayat Alkitab sembarangan.

Percaya atau tidak, Yesus telah mati dan bangkit agar manusia berdosa diselamatkan dari hukuman kekal.

Siapa yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Semua karena kasih-Nya kepada manusia.

Komentar