Natal
Dari Nazaret ke Golgota
![]() |
|
Buku yang berjudul "Dari Nazaret ke Golgota" ini mengisahkan kehidupan Yesus, mulai dari kelahiran-Nya yang ajaib hingga kebangkitan-Nya yang mulia. Buku ini mengajak pembaca untuk mengenal sosok Yesus Kristus lebih dalam serta memahami ajaran-Nya, agar dapat menyikapi pengorbanan-Nya di kayu salib dan dapat melaksanakan semua yang telah diajarkan-Nya selama hidup-Nya di dunia ini.
Mengapa Yesus Tidak Lahir dalam Kemewahan?
Setelah melihat bintang besar di langit, orang-orang bijaksana (majus) itu berangkat ke Yerusalem. Sebagai orang-orang yang berpendidikan, mereka tahu bahwa di sanalah tempat yang paling masuk akal untuk menemukan seorang Raja Ibrani.
Tahukah Anda Siapa yang Pertama Kali Mengirim Kartu Natal?
Sebuah fenomena baru-baru ini mengatakan bahwa tradisi berkirim kartu Natal berasal dari London, dan dimulai tahun 1843.
Awalnya, orang-orang bertukar kartu ucapan Natal yang ditulis dengan tangan. Pertama-tama kartu tersebut diberikan langsung ke orangnya, baru kemudian pada perkembangannya kartu tersebut dikirim melalui pos. Menjelang tahun 1822, industri rumah tangga yang membuat kartu Natal dilarang oleh sistem pengeposan di Amerika Serikat. Pada tahun itu, kepala urusan pengeposan di Washington, D.C. menyampaikan perlunya mempekerjakan 16 tukang pos tambahan. Karena kuatir masalah ini nantinya akan semakin melelahkan, dia meminta kongres untuk membatasi pengiriman kartu lewat pos, dan berkata, "Saya tidak tahu apakah yang akan terjadi jika terus-menerus seperti ini."
Ingat!
"Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya: 'Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi'" (Matius 2:4-5)
Ada sebuah realitas ironis yang dikemukakan penulis Injil Matius dalam paparannya tentang masa kanak-kanak Yesus. Pihak yang paling dekat dengan Kitab Suci, tulisan sakral yang merekam wahyu ilahi tentang kelahiran sang Mesias, justru tidak menyambut dengan antusias berita Natal yang berkumandang di Yerusalem. Sebaliknya, mereka yang tidak memiliki Kitab Suci, para majus dari Timur, yang notabene adalah orang-orang kafir, justru tidak mau melewatkan kesempatan untuk meliput peristiwa yang cuma sekali di sepanjang sejarah tersebut!
Menghargai Natal di dalam Hati Kita
Oleh: James Montgomery Boice
Bacaan: Lukas 2:8-20
Bagaimana kita seharusnya merayakan Natal? Jika Anda bukan orang Kristen, cara yang terbaik untuk merayakan Natal adalah dengan menjadi orang Kristen, yaitu dengan percaya kepada Tuhan Yesus, meminta Dia agar masuk ke dalam hati Anda dan mengambil keputusan untuk mau mengikut Dia sebagai murid-Nya.
Tetapi mungkin Anda sudah menjadi orang Kristen. Mungkin Anda sudah percaya kepada Tuhan Yesus. Kalau demikian, bagaimana seharusnya Anda merayakan Natal?