8 Tip untuk Mengingat Apa yang Anda Baca | GUBUK


Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK

8 Tip untuk Mengingat Apa yang Anda Baca


Kategori: Kiat-kiat

Selain televisi, ponsel, dan situs "twitter", membaca tradisional masih merupakan sebuah keterampilan yang penting. Entah itu buku pelajaran sekolah, panduan teknologi di tempat kerja, atau buku biasa, orang masih membaca meskipun tidak sebanyak yang biasanya dahulu mereka lakukan. Salah satu alasan mengapa banyak orang tidak banyak membaca adalah karena mereka tidak membaca dengan baik. Bagi mereka, membaca itu lambat, suatu tugas yang sulit, dan mereka tidak mengingat sebanyak yang seharusnya. Para siswa, misalnya, mungkin harus membaca sesuatu beberapa kali sebelum mereka memahami dan mengingat apa yang mereka baca.

Mengapa? Anda mungkin mengira bahwa sekolah mengajari anak-anak cara membaca dengan baik. Sekolah memang berusaha. Saya bekerja dengan guru sekolah menengah (lihat http://peer.tamu.edu) dan mereka memberi tahu saya bahwa banyak siswa yang tertinggal 2-3 tahun dalam tingkat kemampuan membaca. Tidak diragukan lagi televisi, ponsel, dan situs merupakan kontributor utama atas masalah ini, yang tampaknya akan bertambah buruk jika kita tidak menekankan dan meningkatkan petunjuk membaca.

Beberapa kesalahan dapat ditempatkan pada metode-metode dalam pengajaran membaca, seperti fonik (metode mengajar membaca dengan menggunakan konsep-konsep fonetik yg sederhana - red.) dan "bahasa keseluruhan", yang kadang-kadang digalakkan oleh orang-orang fanatik yang tidak menghormati kebutuhan untuk kedua pendekatan tersebut. Sebagian besar kesalahan atas kemampuan membaca yang kurang dapat diletakkan di bawah kaki orang tua yang kurang memberikan contoh, dan tentu saja, pada anak-anak yang terlalu malas untuk belajar membaca dengan baik.

Bagi semua orang yang tidak memiliki kemampuan membaca yang baik, ini belum terlalu terlambat. Di bawah ini saya meringkaskan apa yang menurut saya dibutuhkan untuk membaca dengan cepat dan pemahaman yang baik.

  1. Membacalah dengan tujuan.
  2. Membacalah secara sekilas terlebih dahulu.
  3. Lakukanlah mekanisme yang benar.
  4. Bijaksanalah dalam menggarisbawahi dan membuat catatan.
  5. Pikirkanlah gambaran umumnya.
  6. Berlatihlah sambil mempraktikkannya.
  7. Pertahankan jangkauan perhatian Anda dan berusaha untuk meningkatkan jangkauan tersebut.
  8. Segera berlatihlah lagi.
  1. Ketahuilah Tujuan Anda

  2. Setiap orang harus memiliki tujuan dalam membaca dan memikirkan bahwa tujuan tersebut sedang dicapai selama pembacaan berlangsung. Keuntungan dari mengingat adalah memeriksa secara terus-menerus bahwa tujuan yang sedang dicapai menolong pembaca untuk tetap mengerjakan tugas, untuk fokus pada bagian-bagian dari teks yang lebih relevan, dan melatih secara terus-menerus ketika seseorang membaca. Hal ini juga menghemat waktu dan usaha karena hal-hal relevan paling diperhatikan.

    Mengidentifikasi tujuan semestinnya mudah jika Anda dengan bebas memilih apa yang harus dibaca. Tanyakan saja pada diri sendiri, "Mengapa saya membaca ini?" Entah ini untuk hiburan atau melewatkan waktu, tidak masalah. Akan tetapi, segudang alasan lain bisa diajukan, seperti:

    • untuk memahami sekelompok orang tertentu, seperti orang-orang Islam, Yahudi, Hindu, dll.,

    • untuk mengkristalkan posisi politik Anda, seperti mengapa kebijakan yang dikeluarkan pemerintah harus ditentang,

    • untuk mengembangkan rencana atau usulan yang diinformasikan,

    • untuk memenuhi persyaratan pelajaran akademis atau bacaan yang ditugaskan lainnya.

    Banyak dari kita mendapatkan bacaan yang ditugaskan kepada kita, seperti di lingkungan sekolah. Atau atasan mungkin memberi kita buku panduan dan berkata, "Ke marilah. Kami memerlukan Anda untuk membaca ini." Entah permintaan tersebut berasal dari guru atau atasan, kita perlu bertanya, "Apa yang Anda inginkan untuk saya pelajari dari bacaan ini?" Dengan tidak adanya pedoman tersebut, Anda masih harus merumuskan perkiraan terbaik Anda tentang apa yang harus Anda pelajari dan ingat dari bacaan itu.

  3. Membaca secara Sekilas Terlebih Dahulu

  4. Beberapa tugas membaca tidak menuntut lebih dari membaca sekilas. Membaca sekilas yang tepat mencakup penempatan penekanan pada judul, gambar, grafik, tabel, dan kalimat utama dalam paragraf (yang biasanya di awal dan akhir). Karena bergantung pada tujuan, Anda harus memperlambat dan membaca dengan seksama bagian-bagian yang berkontribusi untuk memenuhi tujuan membaca.

    Bahkan, bahan yang harus dipelajari dengan seksama harus dibaca secara sekilas terlebih dahulu. Keuntungan dari membaca secara sekilas terlebih dahulu adalah bahwa membaca secara sekilas:

    • mendasari memori, membuat bacaan lebih mudah diingat ketika Anda membacanya untuk kedua kalinya,

    • menitikberatkan pemikiran, membantu Anda untuk mengetahui di mana konten yang penting dalam dokumen,

    • menciptakan keseluruhan arti dan komposisi dokumen, yang nantinya akan membuat lebih mudah mengingat keterangan tertentu.

    Membaca-baca di Internet mendorong orang untuk membaca secara sekilas. Cara penanganan konten di situs bahkan membuat penulis meluaskan penggunaan perangkat situs, seperti penomoran atau bullet, sidebar, grafik, kotak teks, dan sidebar. Namun, berita buruknya adalah bahwa model situs menjadikannya lebih sulit dipahami secara mendalam; artinya, situs mengajarkan kita untuk membaca secara sekilas, membentuk kebiasaan membaca yang buruk dalam pembacaan yang mendalam.

  5. Lakukanlah Mekanisme yang Benar

  6. Dalam pembacaan yang mendalam, mata harus bergerak dengan disiplin. Membaca secara sekilas sebenarnya melatih mata untuk bergerak tanpa disiplin. Bila Anda perlu membaca dengan seksama dan mengingat esensi dari bagian besar teks, mata harus merekam dari satu titik fiksasi ke titik fiksasi berikutnya yang berada dalam urutan dari kiri ke kanan. Selain itu, fiksasi tidak harus berupa satu huruf saja atau bahkan satu kata, melainkan beberapa kata per fiksasi. Ada cara-cara untuk meningkatkan kemampuan membaca yang melatih mata untuk berfiksasi dengan benar, tetapi baru sedikit sekolah yang menggunakannya. Dari pengalaman pribadi saya mengerti cara-cara yang dapat meningkatkan kecepatan membaca secara mencolok tanpa mengurangi pemahaman. Pembaca yang kurang mampu membaca dengan baik, yang terjebak membaca kata per kata sebenarnya cenderung memiliki pemahaman yang lebih rendah karena pikiran mereka sibuk mengenali huruf-huruf dan susunannya di setiap kata. Itulah alasan utama mengapa mereka tidak dapat mengingat apa yang mereka baca. Berkali-kali saya mendengar para mahasiswa berkata, "Saya membaca bab itu tiga kali, dan saya masih tidak bisa menjawab pertanyaan Anda." Ketika saya mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menggusarkan pikiran tentang suatu bahan, mereka sering kali tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan itu karena mereka tidak dapat mengingat makna dari apa yang mereka baca. Bahkan, dengan pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan daya ingat yang sederhana pun, mereka sering tidak ingat karena fokus mereka pada kata-kata itu sendiri membuat mereka tidak dapat menghubungkan apa yang dilihat mata mereka dengan pengetahuan mereka yang sudah ada, dan dengan begitu memudahkan untuk mengingat. Singkatnya, untuk mengingat apa yang Anda baca, Anda harus memikirkan arti kata-kata tersebut.

    Saya tidak berdebat melawan fonik, yang dalam pandangan saya sangat penting untuk pembelajaran awal cara membaca. Namun, fonik hanyalah langkah pertama dalam latihan membaca yang baik. Pada titik tertentu, pembaca perlu mengenali seluruh kata sebagai satu kesatuan yang utuh dan kemudian memperluas kemampuan itu untuk mengelompokkan beberapa kata.

    Di antara cara-cara penting untuk mekanisme membaca yang baik, saya membuat daftar sebagai berikut:

    • Lihatlah semua teks yang tidak dapat dibaca sekilas.

    • Lihatlah kumpulan kata dalam setiap fiksasi mata.

    • Upayakan untuk memperlebar setiap fiksasi mata (selebar 8,5 mm?, lebarkan hingga tiga fiksasi atau akhirnya dua fiksasi per baris). Keterampilan ini harus dikembangkan secara bertahap. Pertama, belajar bagaimana membaca lima atau enam fiksasi per baris. Kemudian lakukan hal tersebut untuk empat fiksasi per baris. Kemudian tiga.

    • Gerakkan mata dari satu titik fiksasi ke fiksasi yang lain (pandangan horizontal pada garis panjang, pandangan vertikal jika seluruh baris dalam kolom dapat dilihat dengan satu fiksasi).

    Pelajarilah bagaimana mempraktikkan hal ini. Jika Anda tidak dapat melakukannya sendiri, pertimbangkan untuk mengikuti pelatihan formal di pusat membaca.

  7. Bijaksanalah dalam Menggarisbawahi dan Membuat Catatan

  8. Gunakan pena berwarna/stabilo untuk menandai BEBERAPA poin penting untuk dilakukan sebagai dasar untuk gambaran mental dan petunjuk pengingat. Tambahkan kata-kata kunci dalam margin jika Anda tidak menemukan petunjuk yang berguna untuk digarisbawahi.

    Hampir semua siswa menggunakan pena berwarna/stabilo untuk mengidentifikasi bagian penting dari sebuah teks. Akan tetapi, banyak siswa yang menggarisbawahi terlalu banyak atau menggarisbawahi hal-hal yang salah. Mereka menjadi begitu sibuk menandai buku sehingga mereka tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap apa yang mereka baca. Pendekatan yang lebih baik adalah menggarisbawahi beberapa kata kunci yang ada di halaman. Jika banyak halaman tidak perlu digarisbawahi, tabel-tabel yang dilekatkan pada halaman buku benar-benar dapat mempercepat proses pembelajaran untuk keseluruhan buku.

    Penting bagi kita untuk memikirkan makna dari teks. Teks yang digarisbawahi perlu dicoba dalam konteks bagaimana hal itu sesuai dengan tujuan, mengapa perlu diingat, dan bagaimana hal itu sesuai dengan materi penting yang mendasarinya. Setiap paragraf atau halaman, tergantung pada kepadatan informasi, pembaca harus berhenti dan memberikan pertanyaan pendek kepada diri sendiri untuk memastikan bahwa bahan penting tersebut sudah dihafalkan. Membuat catatan garis besar dari bahan bacaan setelah terlebih dahulu dibaca dapat menjadi latihan penting untuk membentuk memori secara cepat dan untuk pembelajaran selanjutnya. Langkah membuat semacam garis dari memori yang terasah, dan memeriksanya dengan isi yang baru saja dibaca, akan mendukung pembentukan memori dengan cara yang sangat tepat.

  9. Pikirkanlah Gambaran Umumnya

  10. Sebuah gambar mungkin tidak sebanding dengan seribu kata, tetapi jelas dapat menangkap esensi puluhan kata. Selain itu, gambar jauh lebih mudah diingat daripada kata-kata. Orang-orang yang jago mengingat, yang berada di panggung menunjukkan keheranan atas keberhasilan mereka (seperti halnya para penghitung kartu di tempat judi) menggunakan tipu muslihat berdasarkan gambaran mental. Para pembaca biasa dapat menggunakannya untuk memberikan pengaruh yang baik atas latihan membuat gambar-gambar mental untuk mengetahui makna teks. Kata kunci yang digarisbawahi dalam teks, misalnya, jika digunakan sebagai titik awal untuk gambar mental, akan menjadi sangat berguna untuk menghafal. Seseorang hanya perlu melihat kata-kata kunci dan memikirkan gambar-gambar mental yang terkait. Kadang-kadang hal ini berguna untuk membuat gambar-gambar mental judul dan subjudul. Gambar-gambar juga bisa lebih mudah diingat ketika gambar-gambar tersebut dikelompokkan ke dalam kelompok yang mirip atau ketika gambar-gambar tersebut dikaitkan bersama-sama untuk menceritakan sebuah cerita.

    Gambar-gambar mental bukanlah satu-satunya cara untuk memudahkan menghafal apa yang Anda baca. Saya mengerti bahwa para aktor menggunakan pendekatan lain untuk menghafal naskah di drama, film, atau acara TV. Para aktor "masuk ke dalam peran" dan mempelajari arti dari naskah secara mendalam, yang tampaknya menghasilkan hafalan secara otomatis bagi mereka. Ketika naskah yang sama dihafalkan dengan gambar mental, tampak bahwa teks tersebut terlihat dari luar, sebagai sesuatu yang dihafalkan. Para aktor, di sisi lain, tampak seperti teks yang sama dari dalam, seperti sesuatu yang dialami. Para aktor menyelidiki makna mendalam dari teks, yang tidak mungkin tidak melibatkan keberadaannya dalam kata-kata yang tepat. Misalnya, mereka tampaknya mengeksplorasi mengapa karakter mereka menggunakan serangkaian kata yang diberikan untuk mengekspresikan pikiran tertentu. Ini masih merupakan proses asosiasi, kecuali kalau para aktor mengasosiasikan kata-kata dengan makna dan konteks yang sebenarnya sebagai pertentangan untuk menyusun makna dan konteks gambar visual.

    Kedua pendekatan tersebut memerlukan keterkaitan. Pembaca harus berpikir keras tentang apa yang sedang dibaca, dan itulah yang membantu Anda untuk mengingat apa yang dibaca. Ada sebuah tes untuk membuktikan pemikiran saya, setelah Anda kembali dan melihat tujuh gambar kecil dalam artikel ini. Perhatikan seberapa cepat Anda dapat menghafal gambar-gambar kecil itu. Kemudian kejutkan diri Anda sendiri dengan berapa besar gambar-gambar kecil itu membantu Anda dalam mengingat bagian yang terkait di artikel ini.

  11. Berlatihlah Sambil Mempraktikkannya

    Bacalah segmen-segmen pendek (beberapa paragraf ke beberapa halaman, tergantung pada kepadatan konten), sambil memikirkan dan memparafrasekan makna dari apa yang tertulis.

    Untuk melatih lagi apa yang Anda hafalkan, lihatlah berapa banyak gambar mental yang dapat Anda buat. Gunakan judul dan kata yang digarisbawahi jika diperlukan untuk membantu Anda memperkuat gambar mental. Latihlah gambar mental kira-kira setiap hari atau selama hari-hari pertama setelah membaca.

    Pikirkan tentang isi setiap segmen, yaitu bagaimana isi tersebut memuaskan tujuan untuk membaca. Tanyakan kepada diri Anda pertanyaan tentang isinya. "Bagaimana informasi ini sesuai dengan apa yang sudah saya ketahui dan yang tidak saya ketahui? Mengapa penulis mengatakannya? Apakah saya mengerti apa artinya ini? Apa buktinya? Apakah saya setuju dengan ide-ide atau kesimpulan-kesimpulannya? Mengapa atau mengapa tidak? Apa aplikasi praktisnya? "Berapa banyak yang perlu saya hafalkan?" Terapkan ide-ide untuk situasi dan konteks lain. Hasilkan ide-ide tentang isi.

    Hal ini juga membantu Anda untuk berfokus pada apa yang tidak terkatakan. Untuk melakukan itu, Anda juga harus tetap mengingat apa yang dikatakan. Hal ini tidak hanya membantu memori, tetapi Anda mendapatkan kesempatan untuk memperoleh wawasan kreatif tentang suatu topik. Singkatnya, berpikir tidak hanya mendorong pembentukan memori, tetapi juga pemahaman.

  12. Pertahankan Jangkauan Perhatian Anda dan Berusaha untuk Meningkatkan Jangkauan Tersebut

    Memperhatikan merupakan inti untuk menghafal. Mencoba untuk membaca ketika Anda tidak bisa berkonsentrasi adalah membuang-buang waktu. Sebab kebanyakan orang memiliki rentang perhatian yang pendek, mereka seharusnya tidak mencoba untuk membaca materi yang padat selama lebih dari 10 atau 15 menit sekaligus. Setelah sesi tersebut, mereka harus beristirahat dan menanyai diri sendiri tentang apa yang baru saja mereka baca.

    Pada akhirnya, pembaca harus mendisiplinkan perhatian mereka sehingga mereka dapat berkonsentrasi untuk waktu yang lebih lama.

  13. Segera Berlatihlah Lagi

    Pada akhir sesi membaca, segeralah melatih lagi apa yang Anda pelajari. Hindari gangguan dan beragam tugas lain karena hal-hal tersebut mengganggu proses penggabungan yang memungkinkan terbentuknya memori jangka panjang. Jawab lagi pertanyaan tentang isi yang disebutkan di bagian "Berlatihlah Sambil Mempraktikkannya".

    Pikirkan dan latihlah lagi apa yang Anda baca, setidaknya dua kali lagi pada hari yang sama. Berlatih lagi setidaknya sekali untuk 2-3 hari ke depan.

    Kesimpulan

    1. Membacalah dengan tujuan.

    2. Membacalah secara sekilas terlebih dahulu.

    3. Lakukanlah mekanisme yang benar.

    4. Bijaksanalah dalam menggarisbawahi dan membuat catatan.

    5. Pikirkanlah gambaran umumnya.

    6. Berlatihlah sambil mempraktikkannya.

    7. Pertahankan jangkauan perhatian Anda dan berusaha untuk meningkatkan jangkauan tersebut.

    8. Segera berlatihlah lagi.(t/Jing Jing)

    Diterjemahkan dari:

    Nama situs : Sharp Brain
    Alamat URL : http://sharpbrains.com
    Judul asli artikel : 8 Tips To Remember What You Read
    Penulis : Dr. Bill Klemm
    Tanggal akses : 15 Mei 2013

Komentar